Rumah ini semakin ramai semenjak kepulangan Aliya sementara ke sini karena tak ada yang membantunya mengurus Kenzie. Jadilah semua ngungsi ke rumah Oma Lanny.
Jam sudah menunjukkan waktunya pukul 7.30 malam. Yang lain sudah masuk ke kamarnya masing-masing, kecuali Chika yang masih menunggu Ayah dan Bunda nya kembali dari bekerja.
Seperti biasanya, Chika duduk di kursi dekat jendela agar bisa melihat mobil Ayah nya masuk ke dalam rumah. "Bunda sama ayah mana ya," gumamnya sambil memangku dagu.
Tak lama pagar terbuka, mereka sampai! Mata Chika berbinar saat melihat mobil Ayah nya masuk ke pekarangan rumah lalu mereka turun dari mobil membawa beberapa kantong plastik. Chika langsung membuka pintunya.
"Bunda! Ayah!" pekiknya saat membuka pintu.
"Hallo sayang. Assalamualaikum," Jasmine langsung memeluk Chika dan mencium wajahnya berulang kali.
"Wa'alaikumsalam," sahut Chika. "Ayah bawa buah banyak buat Chika? Ayah beliin pesenan Chika, kan?"
"Nih, udah ayah belikan, yuk masuk."
"Makasi ayah,"
"Iya sayang. Nanti kalau Abang, mas atau mbak minta dikasih ya buahnya. Minta cuciin bibik gih,"
Chika mengangguk senang lalu menyeret kantung plastik penuh buah itu ke dapur dan menyerahkan pada bik Minah untuk minta tolong dicuci lalu dimasukkan ke dalam kulkas.
"Bunda, mau kemanaa??" tanya Chika saat melihat Jasmine berjalan menuju tangga. "Chika ikut,"
"Ke atas sayang. Ganti baju," sahutnya.
"Ikut, nggak ada orang tuh, sepi." keluhnya karena yang lain ada di kamar Aliya, bermain dengan Kenzie.
"Ya udah, yuk,"
Jasmine melepas kerudungnya lalu mengambil setelah piyama di dalam lemari sambil menunggu Bhima selesai mandi.
"Chika kangen bunda," Chika memeluk Bundanya dari belakang.
"Iya bunda juga. Bobok bareng, ya." Jasmine mengecup punggung tangan Chika.
Bhima keluar dari kamar mandi sambil menggosok kepala nya yang basah dengan handuk lalu duduk di tepi kasur, di samping Chika yang masih memeluk Bundanya. "Udah tuh ayah dah selesai. Gantian bunda yang mandi yaa, Chika sama ayah," ujar Jasmine, Chika melepas pelukannya lalu rebahan di kasur.
"Ayah," panggil Chika.
"Iyaa cantik?"
"Chika boleh ikut ayah bunda kerja nggak?" pintanya polos.
"Loh? Chika kan sekolah. Lagian di rumah sakit itu nggak baik sayang, banyak virus," jelas Bhima halus.
"Itu Kavin kok sering ke sanaa kalau pulang sekolah?" cecarnya karena sering kali melihat Kavin pulang bersama Daddy pada sore hari. Itu sudah pasti Kavin mampir main ke rs.
"Chika pengen main? Tapi main sama siapa di sana? Kalau ada kavin aja yaa?" tawarnya sekali lagi.
"Iya Ayah," otomatis, Chika langsung nemplok ke dada Ayah nya.
"Hmmm manjanya anak ayah," Bhima lantas mengecup puncak kepala Chika dengan sayang.
"Ayah, jadi dokter itu enak nggak?"
"Enak dong sayang. Bisa bantu orang yang sakit," jawab Bhima lalu mengelus rambut Chika yang tergerai.
"Ayah di suruh oma ya jadi dokter?"
"Nggak. Oma nggak pernah nyuruh ayah,"
"Terus?"
"Ayah yang pengen,"
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
General FictionPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...