Awas typo. Tinggalkan jejakmu di kolom komen
Thanks.😁😂
_____
Berita kehamilan Jasmine sudah sampai ke telinga Ibu dan Ayah. Akhirnya, sebentar lagi mereka resmi menyandang panggilan Yangti dan Yangkung-- ya walaupun Chika memanggil mereka seperti itu juga, sih.
Banyak pesan dan wejangan yang Ibu berikan pada Jasmine dan Bhima bahkan larangan untuk tidak terlalu berlebihan bekerja pun sudah Ibu sampaikan.
Makan. Mual. Lalu Muntah.
Itulah yang Jasmine rasakan akhir-akhir ini. Sore ini jadwalnya untuk periksa kandungan pertama kalinya, rasanya campur aduk bahkan sampai saat ini Jasmine masih tak percaya bahwa ada kehidupan lain di dalam dirinya kini.
Sudah jam 3, poli sudah sepi dan sepertinya poli 2 juga sudah. Jasmine bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruangan.
"Sus, saya ke poli Obgyn dulu ya," pamit Jasmine.
Suster Fitri memandangnya bingung. Seolah wajah bingung yang ia tampakkan itu menanyakan untuk apa Jasmine ke sana. "Dokter? Udah isi?"
Senyum manis terbit di wajah Jasmine. Ia mengangguk antusias. "Tapi sus, tolong, jangan cerita ke siapa-siapa dulu, ya?" pesan Jasmine.
"Iya dok. Selamat ya, semoga sehat terus, punya cucu deh dari dr. Jasmine," kelakarnya lalu terkekeh.
"Hehehe, iya nenek. Doakan ya," sahut Jasmine. "Ya udah, saya keluar dulu ya," pamitnya lalu menuju poli 2, mencari Bhima.
Jasmine mendorong pintu kaca di depannya dan menemukan Bhima tengah tertidur. Menelungkupkan wajahnya di meja dengan pulas. Jasmine mengulas senyum lalu mendekat.
"Dok, ada pasien lho," bisik Jasmine.
"Eh, mana, mana?" Bhima kelagapan saat mendengar ada pasien.
Jasmine tertawa melihat ekspresi Bhima. Menertawakan suami nggak dosa kan yaa?
"..nggh, yang, kamu iseng banget sih," Bhima meraup wajahnya lalu mengelus lengan Jasmine.
"Hehehehe, maaf ya mas. Kamu pules banget sih,"
"Ngantuk yang, sepi juga," Bhima melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Jam 3 lewat, yuk kita tengokin si dedek."
Jasmine mengangguk, Bhima bangkit lalu melepas snellinya lalu keluar dari ruangan bersama Jasmine lalu menuju lantai 3, ke ruangan dr. Andara yang biasanya buka praktik jam 4 sore.
"Permisi, dok," ujar Bhima sambil mengetuk pelan pintu ruangan dr. Andara.
"Yaa masuk," sahutnya dari dalam.
Mereka berdua masuk ke dalam ruangan dr. Andara, beliau sudah standby menunggu kedatangan pasiennya yang satu ini. "Nah ini dia, ayo duduk." ucapnya. "Jadi gimana?" tanyanya lalu mengulas senyum.
"Seperti yang saya jelaskan di telepon kemarin, dok. Jasmine sudah cek dengan TP dan hasilnya positif, beberapa hari ini juga mual, muntah, ya gejala kehamilan pada umumnya,"
Dr. Andara mengangguk paham. "Sudah telat berapa lama?"
"Sekitar dua mingguan, dok." sahut Jasmine.
"Hmm, oke, ya sudah kita langsung periksa aja. Pasti udah penasaran kan?"
"Ehehe, iya dok," sahut Jasmine malu-malu.
💕💕💕
Jasmine sudah berbaring di bed, Bhima di sampingnya masih menggenggam tangan Jasmine. Gemuruh jantungnya tak karuan, kilat bahagia masih terpancar di mata keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
General FictionPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...