"But sometimes, no matter how hard you try, it's still not enough."
-Meredith Grey-
Grey's Anatomy
________________A few months later.
Bhima menghela napasnya berat saat Jasmine masih saja membalas dengan singkat pesannya di whatsapp. Hubungan mereka memang nampak baik saja, tapi, tapi itu semua semu. Kelihatan baik hanya di depan anak mereka, juga Mama dan Papa. Bhima lelah dengan semua ini.
Sudah hampir tiga bulan hubungan Bhima dan Jasmine renggang seperti ini, semenjak kejadian itu. Jasmine yang membuat jarak, di saat Bhima berusaha mendekat, Jasmine membuat batas di saat Bhima ingin sesuatu yang lebih, bahkan untuk sekedar dapat morning kiss, Bhima sudah tak pernah dapatkan. Apalagi kebutuhan batinnya.
Bhima melepaskan snelli nya, merapikan barang-barangnya lalu bergegas keluar dari ruangannya. Wajahnya sudah tak pernah lagi tersenyum saat ini, hanya pada pasien saja ia bisa menyembunyikan dan menutupi perasaan yang ada.
Ia mengendarai mobilnya langsung menuju rumah. Namun hatinya masih bimbang, pulang cepat atau dia keluyuran dulu? Satu sisi hatinya bilang bahwa sebaiknya ia keluyuran dulu, toh Jasmine juga sedang tak mau dengan Bhima kan? Namun sisi lainnya berkata berlawanan.
Tapi kasihan Chika. Ya sudah, ia mengalah lalu pulang saja.
Dan benar saja, sampai di rumah dengan keadaan sudah lelah bukan main. Inginnya sampai di rumah lalu disambut hangat istrinya, di siapkan makannya dan lain sebagainya yang biasa seorang istri lakukan.
Tapi sekarang, coba lihat. Chika sudah teriak-teriak heboh melihat Bhima pulang, Jasmine hanya diam di kamar seolah tak tahu bahwa suaminya itu sudah pulang.
"Bunda mana, kak?" tanyanya menatap Chika.
"Di kamar, yah. Dari habis suapin kakak makan belum turun lagi." sahut Chika datar sambil memilin-milin bonekanya.
"Oma, Opa?"
"Oma tadi ngelayat katanya ada meninggal di blok sebelah. Opa belum pulang kan," jelasnya.
Bhima menatap pintu kamarnya, entah mengapa ia ingin marah saat ini karena melihat anaknya sendirian di sini sementara Jasmine ada di kamar. Sedang apa, Chika juga tak tahu Bundanya melakukan apa di kamar.
"Ayah mandi dulu ya, kak."
Chika hanya mengangguk saja lalu kembali menonton teve.
Bhima masuk ke kamarnya, ia lihat Jasmine memunggunginya, Jasmine tengah menghadap ke jendela dan tidak melakukan apapun. Ia lalu meletakkan tas dan snellinya di kursi rias dan menggulung kemjeanya.
"Ekhem," Bhima berdeham, Jasmine membalik tubuhnya menghadap Bhima. Jasmine hanya tersenyum sedikit lalu menyalami Bhima, setelahnya ia kembali ke kasur sebelum Bhima sempat mencium kening Jasmine.
Hhhhh. Sudah lah.
Bhima segera masuk ke kamar mandi setelah mengambil setelan ganti di lemari. Ia segera mandi lalu keluar dengan kaos polosnya warna navy dan celana pendek abu-abu. Jasmine masih di tempat tadi, tak bergerak se-inchi pun juga, menoleh bahkan tidak.
Bertanya sudah makan atau belum saja tidak. Bhima hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan Istrinya saat ini. Tapi bisa jadi lain ketika di depan Chika juga Mama dan Papa.
Malas berdebat, Bhima memilih keluar dari kamar. Ia lihat Mama sudah kembali dan sedang bercanda dengan Chika, ia menuju meja makan dan menyendok makanannya.
Ada sayur kari, kentang balado dan sambal terasi juga kerupuk ikan. Bhima makan dalam diam, sendiri berusaha menelan. Sementara di dalam kamar Jasmine tengah menangis, ia merasa berdosa mendiamkan suaminya seperti itu namun hatinya belum mau berdekatan lebih lama dengan Bhima.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
Genel KurguPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...