Setelah kabar meninggalnya Cesca beberapa hari lalu, yang membuat Bhima bersedih karena tak bisa menemani Cesca di saat-saat terakhirnya karena merasa kepulangannya kali ini tidak di waktu yang tepat.
Segitu sayangnya Cesca pada Bhima hingga di saat Cesca sekarat pun, Cesca memanggil-manggil Bhima. Tak ada firasat, tak ada apapun yang di rasakan Bhima sebelum kepergian Cesca hari itu.
Kemarin, pertama kali Bhima benar-benar menangis saat Jasmine video call ketika melayat Cesca. Saat ponsel di arahkan ke wajah Cesca, Bhima menangis, di temani Aliya yang memang sudah di rumahkan oleh Adrian karena kehamilannya kali ini. Aliya hanya bisa menenangkan Bhima dengn mengelus pundaknya, ia tahu betul rasanya seperti apa.
Padahal Bhima sudah berjanji akan mengajak Bryna untuk bertemu Cesca nanti saat mereka ke Belanda, namun apa daya ketika keinginan itu belum tercapai, Cesca sudah pergi, Bryna yang masih di sekolah pun tak kuasa menahan tangisnya saat video call itu berubah menjadi group call.
Entah mengapa Bryna juga merasakan perih dan sakitnya saat Cesca pergi, padahal mereka belum pernah bertemy namun pernah bertukar foto lewat Bhima.
Sejak Awal Cesca sakit, Bhima lah yang membantu dokter yang menangani Cesca. Menemani Cesca, ada untuk Cesca, membacakannya dongeng, menemaninya bermain dan banyak kegiatan yang mereka lakukan di sela kesibukan Bhima menangani pasien lain.
Dan Bhima, mau tak mau harus ikhlas.
🌈🌈🌈
Bhima sudah kembali seperti semula, ia sudah ikhlas dan kini hanya harus terfokus dengan planning pernikahannya yang akan segera di laksanakan.
Seperti biasa, Bhima sedang menelepon Jasmine di sabtu pagi ini sedang membahas rencana pernikahan mereka. Terpaksa lagi-lagi hanya lewat telepon.
Seandainya... Jarak tiada berarti... Akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja... Seandainya sang waktu dapat mengerti takkan ada rindu yang terus mengganggu, kau akan kembali bersamaku... 🎧🎤🎵🎶
"Yang, kayaknya yang lain nggak jadi ke Belanda deh"
"Lho, kenapa mas?"
"Mbak Aliya nggak boleh terbang kan. Ya you know, kehamilannya mbak kan high risk jadi Mas Adri nggak izinin terbang deh"
"Yah..., ya udah aku aja yang pulang. Kalau memungkin kan...,Yayayaya. Boleh ya mas kuu??" Rajuknya.
"Kamu emang kalau pulang cukup waktu liburnya disini?"
"Di bikin cukup mas"
"Ya udah. Urus dari sekarang ya. Mas gak jadi balik november berarti, Mas extend" jelas Bhima memperbolehkan Jasmine pulang.
"Emang mas nggak apa-apa?"
"Nggak apa-apa, sekalian kita urus berkas ke KUA. Mas langsung ngabarin ke rs kok tadi, cuti mas perpanjang. Kasian mama pasti nanti repot kalo harus ngurus si kembar juga"
"Yawes, aku manut kamu aja ya mas. Kangen mas..." Keluhnya.
"Sabar ya, kamu pulang awal oktober ini aja yang, bisa?
"Boleh kalau aku langsung ajukan cuti. Tapi kemarin Mas ngbrol sama ibuk sama ayah soal tanggal nggak sih?"
"Belum sih, tapi mas mau secepatnya. Makanya mas suruh awal oktober ini. Biar selama disini kita sekalian umroh"
"Kapan rencananya mas? November ta?"
"Iya November kita berangkat umroh ya. Hitung-hitung honeymoon sekalian ibadah kan. Nanti balik bareng. Cepet kok kalau umroh, pulang belanda kita bareng udah halal pula" seloroh Bhima sambil terkekeh.
![](https://img.wattpad.com/cover/122133354-288-k625139.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
General FictionPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...