A/n
Cerita Kanika bisa di baca terpisah dari cerita lainnya karena bukan spin off. Keadaan waktu berbeda dari cerita di lapak Kanika dan Genta.
Sekian.
🐰🐇🐰🐇🐰🐇🐰
Senin pagi di kediaman Prayuda
"Kak Chika," panggil Jasmine saat masuk ke kamar Chika.
"Iyaaaa. Kenapa, Nda?" Chika menoleh sambil memakai seragamnya.
"Eh kirain belum selesai mandinya. Ya udah, cepet turun ya kak, sarapan." perintah Jasmine, Chika mengangguk cepat.
"Oke Bunda."
Setelah selesai dengan seragam dan membawa tas sekolahnya, Chika turun ke bawah. Ada Oma yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini di meja makan.
"Pagi Oma, Oma masak apa?" tanya Chika sambil meletakkan tasnya di kursi.
"Pagi sayang. Ini oma masak sayur bayem buat sarapan, Kakak sarapan nih."
"Hmmm seger." Chika melihat ke arah sayur yang masih mengepulkan asap itu. "Bunda, Ayah mana?"
"Ayaah di belakang, Kak."
"Oma, Kakak ke Ayah dulu ya. Baru sarapan habis itu."
Sementara itu di halaman belakang Bhima sedang membersihkan kandang kelincin Chika yang kini sudah banyak jumlahnya. Namun ada satu kelinci yang tak ketahuan jika ternyata kelinci itu sakit dan sekarang akhirnya...
"Ayah, Ayah nggak kerja?" tanya Chika tiba-tiba sudah ada di belakang Bhima.
"Eh. Kakak, kerja sayang habis ini." jawab Bhima sesantai mungkin, kalau Chika tahu dia pasti histeris.
Chika celingukan mendoba melihat apa yang ada di belakang kaki Ayahnya. "Ayah ngapain?" tanyanya heran.
"Ini... Eee..."
Mata Chika membulat saat melihat sesuatu berbulu coklat terbujur kaku di tanah. "Liooon?Looooh? Ayaaah?? Liooon kok mati?" Chika berjongkok, matanya mulai berair saat melihat salah satu kelinci kesayangannya mati.
Si Coklat Lion.
"Iya sayang," jawab Bhima lemas. Ia tahu Chika pasti akan ngambek setelah inj.
"Kenapaaaa?" pekiknya keras.
"Lion sakit ternyata. Tuh lihat kakinya kotor kena pupup." jawab Bhima lagi.
"Kok Kakak nggak tahu?? Engghhh!!! Nggak ada yang kasih tahu Kakak!" amuknya.
"Ayah juga nggak tahu, Kak. Maaf ya nak?" Bhima mencoba meraih Chika namun Chika meronta tak mau di peluk.
"Nggak mau nggak mau nggak mauuu!" tolaknya sambil memukul-mukul lengan sang Ayah.
Tanpa banyak bicara, Chika langsung menangis kencang saat memasuki rumah membuat semuanya bingung. Ada apa dengan Chika?
"Huwaaa!! Hiksss...Hiksss...Hiksss..."
"Eehh? Kok kakak nangis? Kenapa sayang? Kenapa nak?"
Chika menyembunyikan kepalanya di perut Bundanya sambil masih terus menangis. "Lion mati, Bunda... Huwaaaàaaaa..., Kakak jahat karena nggak tahu."
"Hah? Lion? Yang coklat?"
Chika hanya mengangguk. Jasmine menangkup wajah Chika dan menghapus air matanya. "Bunda tahu kakak sedih. Tapi Lion mati bukan salah Kakak. Kelincinya kita bawa ke Pakde nanti, yaa..."
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
General FictionPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...