Kegiatan rutin Bhima sejak pulang ke Indonesia adalah memantau Jasmine lewat telepon. Posesif? Yap! That's Bhima. Kelewatan? No! That's how Bhima show his love to Jasmine.
Karena keadaan mereka sedang jauh saat ini, kini terbentang jauhnya jarak sekitar 7.056,97 atau 11.356,79 kilometer jauhnya. Serta jarak tempuh 14-15 jam dengan pesawat dan -+6 jam perbedaan waktunya membuat Bhima sedikit tambah posesif pada Jasmine.
Jauh? Jauhhhh bangett dan LDR tuh gak enak. Apapun alasannya. 😢
Seperti saat ini, Bhima menelepon Jasmine dan memastikan sang ratu hati sudah kembali ke apartementnya setelah jaga semalam suntuk.
"Mas, gimana? Udah ketemu Ayah Ibuk?"
"Alhamdulillah. Udah, mereka baik banget. Kaget sih tapi setelah di jelaskan mereka mengizinkan mas untuk menikahi kamu. Ibu mu nangis peluk mas" Bhima menjelaskan pertemuannya dengan Ibu Annisa dan Bapak Farhan. "Tapi..., maaf mas belum punya rumah sendiri buat kita tinggali nanti setelah pulang dari belanda. Kamu nggak apa kan kalau kita tinggal di rumah mama dulu sementara sambil nabung beli rumah...?"
"Mas" Jasmine menjeda kalimatnya. "Aku nggak ngerti kudu ngomong apa"
"Tapi nggak apa-apa kan, kita numpang di rumah mama dulu?" Bhima kembali mengulang pertanyaannya.
"Masss..., aku nggak mikir itu. Di manapun kita nanti tinggal. Kamu adalah rumahku tempat dan alasanku pulang. InshaAllah" jawab Jasmine tegas.
Tanpa Jasmine tahu, kini Bhima tengah tersenyum puas mendengar jawaban Jasmine barusan. "Oh iya. Ada titipan dari mama buat kamu. Kemarin, mama sama mbak ke toko perhiasan. Beli cincin dan kalung buat kamu"
"Ya Allah mas.., aku nggak ngerti lagi mas. Padahal aku belum pernah ketemu keluargamu tapi mereka baik banget"
"Hadiah buat calon mantu katanya. Karena mereka tahu, calon anggota keluarga baru mereka adalah perempuan baik-baik. Nanti, liburan akhir tahun mama papa sama yang lainnya ikut aku ke Belanda sekalian liburan dan ketemu kamu, semoga rencana nggak berubah ya"
"Terimakasih mas, makasih banget, aku seneng. Bilang ke mama ya, nanti aku juga telepon mama deh. Aku seneng banget mas"
"Apalagi mas. Oh iya mas baru tahu
ternyata kamu anak berprestasi banget ya. Aku lihat di dinding kemarin banyak banget foto kamu waktu ikut lomba, piala & medali berjejer. Aiiih bangganya""Tuh..., Jadi kepo kan. Ngeliatin foto-foto aku, Jangan di lihatin ih" protes Jasmine.
"Di tembok lho banyaak. Berbingkai-bingkai. Lucu, pipinya gembul. Gemaaassss"
Jasmine hanya terkekeh saja mendengar Bhima yang gemas dengan foto dirinya waktu kecil.
"Aku capek yang, baru pulang rs"
"Istirahat, jangan lupa makan, sama vitaminnya"
"Iyaa, nggak lupa kok pak dokter Bhima. Lagian aku habis ini mau belajar, buat ujian nanti. Doain aku ya mas"
"Iyaa..., doa mas selalu menyertai yang. Nggak usah khawatir"
"Thank you my before anything else"
"My plesure honey. Udah dulu ya yang, mas mau keluar dulu"
"Yaudah hati-hati ya"
"Yaa"
Klik.
***
Setelah menutup telepon dari Bhima tadi, Jasmine semakin percaya bahwa Bhima benar-benar serius dengan hubungan ini. Di lihat dari sambutan keluarganya bahkan sangat baik, bahkan di saat Jasmine belum bertemu dengan Mama Lanny dan Papa Hardi tapi mereka menyambut Jasmine dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
Ficção GeralPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...