Happy reading
.
.
.
Sorry for typosRumah keluarga Prayuda masih nampak sepi saja karena Bian dan Aliya serta krucils belum pulang ke rumah ini untuk persiapan lebaran. Alhasil, setelah buka puasa dan jamaah maghrib, semua kembali hening.
Begitu juga Jasmine yang sejak siang tadi merasa tak enak badan setelah on call pagi tadi karena UGD kebanjiran pasien dan otomatis Jasmine yang sedang libur pun di telepon untuk datang.
"Sayang..." panggil Bhima sambil membuka pintu kamar lalu menghampiri Jasmine yang sedang tiduran di tempat tidur.
"Iyaa, Mas?" jawab Jasmine pelan
"Kenapa kok langsung masuk kamar? Anget, nih." ujar Bhima sambil mengelus kepala Jasmine.
"Heem, nggak enak daritadi." jawab Jasmine lirih lalu menarik selimutnya semakin mendekap tubuhnya yang merasa sudah tak enak.
"Aku buatin teh, ya?" tawar Bhima.
Jasmine menggeleng enggan. "Nggak usah, Mas." jawabnya lantas memeluk Bhima di sebelahnya.
"Bunda kenapa ini.. Hmm.. Kangen Ayah, ya?" ledek Bhima sambil mengusap punggung Jasmine.
"Idih apaan! Nggak!" alibinya.
"Ah masaa..." Bhima terus menggoda Jasmine.
"Apa siiih masss iiiih..."
"Iya iyaaa. Ya Allah, becanda kok." Bhima mengalah akhirnya.
Jasmine lantas makin erat memeluk Bhima. "Ya habis! Sibuk banget sih, dok!" protesnya.
"Maaf ya dokter Jasmine. Jadi nggak bisa buka puasa dirumah deh kemarin-kemarin." jawab Bhima apa adanya karena memang begitu kenyataannya.
"Mbuh lah!" tolaknya namun tetap memeluk Bhima.
"Terus biar aku di maafin harus kasih apa nih?" tanya Bhima.
"Cium." jawab Jasmine asal.
"Oosiaapp..." Bhima mengecupi wajah Jasmine sampai istrinya itu sebal sendiri.
"Ihhhhhh! Udaaaah, nyebelin!!"
"Kok nyebelin- nyebelin mulu sih? Katanya tadi minta dicium. Belum juga selesai, kan penutupnya belum." protes Bhima tak mau kalah.
"Jangan manyun gitu bibirnya..." tambah Bhima saat Jasmine tak menjawab protesnya.
"Hmmm..."
Lalu Bhima kembali mencuri cium, lagi.
"Ayah udaaah!"
"Iyaaa udah..."
Jasmine menyembunyikan wajahnya di dada Bhima sambil terus Bhima mengusap kepalanya dan menganamnesisnya.
"Sekarang rasanya gimana? Aku mau amamnesis." ujar Bhima.
"Pusing dok." jawab Jasmine memelas. "Tadi demam juga." tambahnya.
"Kok nggak bilang? Perut ada sakit?"
"Lha ayah sibuk!"
"Iyaa maaf ya..."
Lalu Jasmine menceritakan apa saja kegiatan on call nya pagi tadi saat Bhima juga masih ada jadwal di Sabtu pagi. Dari cerita Jasmine, Bhima bisa menyimpulkan bahwa istrinya ini kelelahan karena pekerjaan ditambah puasa serta mengurus anak-anaknya.
"Aku kasih parcet ya." kata Bhima, Jasmine hanya mampu mengangguk saja.
.
.
."Ayah ayaaaah..." panggil Idzar saat melihat Ayahnya turun dari tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
General FictionPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...