SEMU

2.5K 140 0
                                    


Fahri Arizal Hardjanto pov

Dapat disimpulkan makan malam hari ini adalah perjodohan paksa antara aku dan Jenni.

Kusantap lele bakar dengan bringas, berharap lele itu segera habis. Rasanya sakit, lele bakar mengingatkanku saat pertama kali bertemu Alfi lalu kini dia pergi.

"Jadi kapan acara pertungannya Man? Ada usulan tanggal berapa?" kata ayahku samar samar.

"Kurasa ayah tak tuli, sudah kubilang ribuan kali. Aku tak cinta Jenni, aku bisa cari jodohku sendiri" kataku sewot sambil sambil menggertak piring dihadapanku.
Jenni terlihat murung. Aku tau dia sangat mencintaiku , tapi aku tidak.

"Cinta bisa datang dengan sendirinya Ri" jawab om Salman enteng, dia ini bodoh atau gimana si? Omonganku padahal pedes banget tapi dia menanggapinya dengan santai.

"Jaga bicaramu Fahri!! Kamu tak bisa jadi tentara tanpa izin ayah!!" ah kata kata skak mat lagi.

"Bagus dek, bagus!!!" kata Fian sambil menepuk nepuk bahuku memberi semangat.

"Kamu gak bisa nolak Ri, apalagi kamu belum punya calon sama sekali"
"Sebenernya apa sih tujuan ayah nyari in aku jodoh? Aku bisa cari jodohku sendiri!"

"Ayah cuma mau nyambung silaturahmi sama teman teman ayah Fahri"

Bulsit!! Tai sapi!! Aku yakin tujuan ayah hanyalah bisnis, bisnis dan bisnis.

"Kalau mau nyari in jodoh mbok yang berbobot dikit, bisa masak kek, kerjaan nya gak kesalon mulu kek, dan mandiri"

"Kalo jadi istri kamu aku pasti gak manja lagi kok, aku bakal mandiri, aku mau belajar masak tiap hari" sebenarnya iba menatap Jenni memohon seperti ini.
Kenapa harus dinikahi olehku Jenn? Diluar sana banyak laki laki yang mencintaimu.

"Jen, aku gak cinta kamu"

"Tapi aku cinta, aku rela dinikahi kamu tanpa cinta" om Salman mengusap bahu Jenni pelan. Menenangkan anak gadis satu satunya.

"Dulu, kami mau punya anak nunggu sampai pernikahan berjalan selama 5 tahun. Sebelum nya ibu Jenni sudah keguguran 2 kali. Lalu lahirlah Jenni, dia anak om satu satunya. Om bakalan lakuin apapun yang buat dia bahagia. Tolong terima perjodohan ini Fahri" terang Om Salman panjang lebar.
Rasanya pening diotak ku bertambah 10× lipat.

Acara makan malam yang menegangkanpun telah selesai. Sebelum pulang om Salman mendekatiku lalu berkata bahwa 2 hari lagi Jenni ulang tahun ke 25. Beliau meminta agar besok aku main kerumahnya sekedar membantu mendekor ruangan acara pesta.

_____

"Fahri bangun, bangun.............."

Kurasakan ada suara wanita dikamarku lalu menarik paksa selimut tebal yang membalut tubuhku.
Buset! Ini cewek berani amat masuk kamar cowok tanpa izin!

"Apa apa an si kamu Jenn, masuk kamar orang gak pakai ijin."

"Aku udah ijin ayah kamu kok"

"Ini kan kamarku, bukan kamar ayahku"

"Yeee, tapi kan ini rumah ayahmu"

"Ini baru jam 7 Jenn, ngapain bertamu sepagi ini?" kataku ketus sambil merebut selimut yang berhasil dirampas Jenni. Sambil mengisyaratkan dia agak menjauh dari area tidur ternyamanku.

"Aku tau kamu gak bakal main kerumah, jadi aku inisiatif nyamperin kamu kesini. Temenin aku nyari dekor di mall yuk??"

"Kamu gak waras apa gimana sih? Belum ada mall yang buka jam segini Jenn"

"Hehe, mandi terus kebawah ya. Aku masakin sarapan buat kamu. "

"Hmmm...." kataku cuek berniat melanjutkan tidurku.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang