SOTO

3.1K 194 1
                                    


Setelah kejadian tidak mengenakkan di ruang makan pada suatu pagi tempo hari. Rasa bersalah langsung membuncah hebat dihatiku.
Mama pasti terluka berat karena kata kataku.
Aku juga sedih karena bang Izan juga mulai menjauhiku.

Pernah disuatu malam aku sampai tak bisa tidur karena terlalu merasa bersalah pada Mama. Hingga kuputuskan tidur dikamarnya. Posisi hari itu Papa sedang diluar kota dan Bang Izan pulang kerumah dinasnya.

"Mama" ucapku lirih mendekati ranjang mama.

"Iya nak"

"Mama masih marah???"

"Mama enggak marah"

Syukurlah, kuharap mama berkata jujur.

"Alfi gak bisa tidur, pengen tidur dipeluk mama" pintaku manja.

Mama langsung menyambutku dengan bangga didalam pelukannya.
Rasanya benar benar seperti dipeluk ibu biologisku sendiri.

Ah, aku jadi rindu ayah, ibu dan Deksa.
Rencana akan pulang ke Jogja mulai terbentuk diotakku. Setelah urusanku beres, aku akan pulang.

______

Kudengar dari kejauhan Bang Gio sedang marah marah. Bukan bermaksud kepo, tapi ternyata memang begitu.

Aku berjalan mendekat kearah kamar bang Gio dan mbak Adel.
Kemarahan bang Gio ternyata karena batreai laptopnya habis dibuat nonton dvd seharian oleh Ade.
Mbak Adel lupa mengecas laptop bang Gio karena entah tak tau kenapa, Aby sedang rewel rewelnya.

Pikirku itu masalah sepele. Ternyata file yang akan digunakan sebagai bahan presentasi pagi ini ada didalam laptop itu.

"Kamu memang gak ada gunanya jadi istri Del !!!" marah bang Gio lalu keluar kamar berniat berangkat ke kantornya.

Kulihat mbak Adel menangis tersedu sedu di iringi dengan tangis Aby yang menggelegar. Sedangkan Ade dia hanya bengong gak tau apa yang sedang menimpa kedua orang tuanya.
Mungkin Aby sudah biasa melihat orang tuanya bertengkar.
Kupikir begitu, karena kesan pertama saat melihat mereka adalah pertengkaran. Anehnya mbak Adel selalu nerima aja.

"Mbak..." kudekati mbak Adel yang nangis dibawah ranjang king size nya.

Dia tak menjawab. Masih sibuk nangis.
Pandangku beralih ke bayi 2 bulan itu, Aby. Pantesan nangis, ternyata Aby ngompol.
Kuputuskan mengganti popok Aby lalu menimangnya.

"Aby haus mbak..." ucapku lagi karena melihat mulut Aby bergerak kesana kemari mencari susu.

Mbak Adel tetap diam. Kuputuskan membuatkan sufor untuk Aby karena melihat susu SGM 0-6 bulan dimeja lengkap dengan dispenser yang sudah panas.

Aby tidur lagi setelah perutnya kenyang.

Sebuah ide muncul di otakku setelah melihat penampilan mbak Adel yang agak berantakan. Menurutku si begitu, atau perasaanku saja ya?
Tapi sungguh, mbak Adel kini hanya memakai daster yang kucel, mukanya kusam, dan rambut yang dikucir asal.

"Mbak mamdi dulu deh yang bersih, luluran sekalian juga gak papa. Biar Alfi yang mandi in Ade." ucapku pelan dan langsung di iyakan mbak Adel.

Ade langsung kumandikan lalu kupakaikan seragam sekolahnya.

______

Hari ini judulnya Girls day out yeah !!!!!
Aku, mbak Adel, Ade dan Aby sedang berada didalam mobil untuk mengantarkan Ade berangkat sekolah.

Lalu berniat ke Mall untuk membeli sayuran segar. Padahal si gak gitu, aku merasa harus mewujudkan ideku.
Ada udang dibalik bakwan gitu ceritanya.
Aby berada di gendonganku. Aku tau mbak Adel pasti lelah menggendong Aby terus menerus mengelilingi mall ini.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang