Hari Mendebarkan

3.6K 194 3
                                    


Semalaman aku tak bisa tidur. Bukan karena rindu, tapi memikirkan hal hal buruk yang terjadi apabila aku datang ke pesta Bagas. Pokoknya malam itu pikiranku benar benar kacau. Aku terus memantapkan hati untuk ikhlas.
Malam ini, dingin, hujan. Aku rasa butuh pelukan bang Izan. Ah kacau~

"Alfi, bangun" tentu saja sumber suara itu dari Jenni.

"Hmmmm" sahutku seadanya sambil menarik selimut lebih dalam.

"Jadi kondangan gak? Udah jam 12!!"

"Hah!!" aku langsung bangun dan menyambar handuk.
"Kenapa gak bangunin dari tadi??" kataku menyalahkan Jenni.

Menyisakan Jenni yang tertawa keras saat aku sudah masuk ke kamar mandi. Rencana awal mau perawatan terlebih dulu gagal karena aku bangun kesiangan. Aku jadi ingat, semalam tidur jam 3 pagi. Hadeuh~

"Jenn dress ku mana ya??" tanyaku sambil mengobrak abrik isi koperku.

Jenny diam, fokus dengan HP nya. Kulihat dia masih menggunakan piyama tidur. Muka gak seger seger amat. Kutengok jam dinding menunjukkan pukul 10 pagi. Sial ! Aku dikerjain.

"JENNY....!!!!" teriak ku siap menerkam calon pengantin itu.
Dia ngakak sambil menghindar kesana kemari.

Kuputuskan menuju tempat spa yang ada di hotel. Perawatan sebelum ke kondanganpun berhasil!!
Pukul 1 siang aku dan Jenni meluncur dari hotel naik taksi menuju gedung Balai Pamungkas daerah Gondokusuman.

Mengenakan dress selutut warna putih. Dress ini bukan yang dibelikan Pelvita, melainkan dibelikan bang Izan.

 Dress ini bukan yang dibelikan Pelvita, melainkan dibelikan bang Izan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatiku deg dag dig gak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatiku deg dag dig gak karuan. Tentu saja cemas. Air mataku sudah kubendung kuat kuat supaya tidak tumpah.

Aku berjalan cantik sesampainya di tempat resepsi. Jenni menggandengku seolah olah berusaha menguatkan hatiku. Kesan pertamaku saat sampai di pernikahan Bagas adalah sangat mewah. Gak Heran ya, Toyota punya.
Daning beruntung, pikirku.

Akad nikah sudah berlangsung pukul 10 pagi, saat aku bangun kesiangan.
Jadi, orang yang dulu aku cinta, orang yang aku beri segalanya, dia kini di kursi pelaminan memasang senyum khasnya yang dulu aku yakini hanya milikku tapi kini milik orang lain.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang