PUTUS

3.4K 146 0
                                    


Rizqi Bagaskara pov

Dibelahan bumi bagian Karawang, ada seseorang yang sedang menggalau ria sambil menggeser geser foto di galeri hpnya. Disana ada fotoku dan wanita yang sudah kupacari 5 tahun.

Kutatap paketan yang dikirim kurir JNE tadi siang. Wanita itu sangat memperhatikanku, katanya tiap melihat baju merk kesayanganku dia langsung mengingatku dan membelinya. Lalu mengirimkannya untukku.

Melihat yang telah dia lakukan selama ini rasanya tak tega menutupi semua kebohongan ini.
Jujur, cintaku telah terbagi.
Cinta pertamaku yang kukejar mati matian waktu dulu duduk di bangku SMP kini duduk didepanku sedang menyantap spagetinya.

Namanya Daning. Aku terjebak nostalgia dengannya. Apalagi dia kini tinggal 1 kota denganku, tempat kerjaku dan tempat kerjanya hanya beda tikungan di perempatan kawasan industri.

Dia bekerja sambil kuliah disini, dia tak kalah mandiri dan tak kalah cantik dengan Alfi.
Tapi Alfi kalah dekat dengan jarak antara aku dan Daning. Hingga membuatku nyaman walau tak dekat dengan Alfi. Terlebih ditambah Daning masih jomblo sampai saat ini.

Kurasakan ada yang menyentuh tanganku lembut. Ternyata tangan Daning disana.

"Kenapa melamun?"

"Aku memikirkan Alfi."

Daning tau segalanya, aku punya pacarpun Daning tau.

"Kenapa dipikirkan? 3 bulan kamu berbohong untuk tidak menemuinya terlihat biasa biasa saja. Kamu malah terlihat asik main ke pantai denganku. Sekarang ada apa? "

Memang benar, dibulan pertama tepat Alfi meninggalkanku di Surabaya, tepat saat itu pula aku bertemu dengan Daning. Aku terlalu bahagia hingga melupakan rindu terpendamku pada kekasihku sendiri. Sampai sampai aku sengaja berbohong untuk tidak mengunjunginya.

Sebenarnya terbayang muka murung Alfi, tapi aku seolah tak peduli dan lupa saat menatap Daning berlarian dengan riang di tepi pantai.

"Kenapa mikirin yang gak ada, coba mikirin yang ada aja. Aku misalnya"

"Kamu minta aku mikirin apa Ning?"

"Pikirin perasaan aku Gas, dari dulu aku suka sama kamu"

Pernyataan Daning tiba tiba berhasil menyalakan kembang api didalam hatiku. Cinta pertamaku terbalas.

"Dari dulu aku juga suka sama kamu." kubalas remasan tangan Daning. Seolah menyalurkan setengah cintaku untuknya.

Hari demi hari kulewati dengan gembira bersama Daning. Aku jarang mengabari Alfi , membalas chat nya dengan singkat dan tak pernah berniat menemuinya.

Daning terus menurus memaksaku memutuskan Alfi. Tapi aku masih memikirkan keputusan itu.

Bagaimanapun dari dulu jaman susah Alfi yang selalu menemaniku, menyemangatiku, hingga setengah perabot dikontrakanku dibelikan oleh Alfi.
Sebagai lelaki aku harus memilih. Kuputuskan untuk memikirkan mana yang terbaik.

______

Setelah merenung mempertimbangkan beberapa hari. Akhirnya kuputuskan tetap memilih Alfi.
Aku berniat memberikannya kejutan, pukul 19.50 keretaku mendarat di Surabaya.

Keretaku sudah mendarat di Surabaya. Kulihat sosok pramugari yang kuyakini itu pasti Alfi.
Tidak salah lagi itu pasti dia. Tapi kok pelukan sama cowok lain?
Bangsat! Dia mengkhianati ku.

_____

Alfi Ananda pov

Aku berdiri di pinggiran peron, iseng aja. Padahal harusnya 2 jam yang lalu aku sudah berada dikontrakan

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang