ENDING

9.4K 268 29
                                    

WARNING 18++
GADA ADEGAN VULGAR KEK GIMANA MANA SI. TAPI BAHASANYA ITU LHO, CUMAN 18++ AJA YANG BISA PAHAM.
MOHON MAAF KALAU AGAK MESUM

Ciuman panas berlangsung lama sampai aku hampir kehabisan nafas. Kulepaskan bibirku dengan paksa berniat menghentikan aktifitas kami SEBENTAR saja.

"Abang" kata pertama yang muncul dari mulutku sambil susah payah menghapus liur yang belepotan kemana mana.

Bang Izan terlihat tak suka dengan tindakanku yang dengan sengaja mengakhiri adegan ciuman panas kami dan grepe grepe gak jelas yang tengah dilakukan bang Izan 😅.
Yang dipanggil gak menjawab. Justru ingin menyentuhku lebih dalam tapi kucegah dengan sekuat tenapa.

"Iya sayang" jawabnya sambil merapatkan duduk kami.

"Kok aku gak di tes itu si? Abang nyogok petugasnya ya?" Tanyaku mencari kejelasan atas, you know lah, tes keperawanan.

"Apa? Abang disuruh nyogok kamu?"
Alamak kenapa malah jadi mesum sih? Kata kata itu sukses membuatku geram sekaligus malu.

"Aaaah abang jangan bercanda! Aku serius"

"Gini ya istri cantikku, abang jelasin." ucap bang Izan sambil memelukku dari belakang.
Padahal aku tak suka dengan hobinya ini, aku jadi tak bisa memandangi wajah tampannya dengan leluasa.
Jeda beberapa detik.

"Tes keperawanan itu hanya dianjurkan untuk tentara wanita, bukan untuk calon istri tentara. Kalaupun calon istri tentara ketahuan tidak perawan dari awal, keputusan jatuh pada si tentaranya. Mereka memilih menerima lalu sidang nikah, atau menolak lalu cari calon istri yang perawan."
Aku hanya manggut manggut.

"Jadi??"

"Jadi semua itu hanya mitos kalau gak ya cuman omongan orang yang sok tau aja."

"Tapi pas aku tanya Jenni...." kataku menggantung.

"Kenapa? Jenni bilangnya gak ada kan? Lah emang gak ada sayang"

Aku nyengir kuda sedikit merasa lega. Entah bohong atau tidak yang terpenting rasa penasaran ku sudah terjawab. Segala ketakutanku hanya halusinasi semata.

Bang Izan kembali memasang muka mesumnya. Astaga! Bahkan saat memasang muka mesumpun suamiku tetap tampan dan berwibawa. Gimana aku gak klepek klepek coba?

"Bikin mini Alfi yuk! Aku pengen punya anak perempuan" ajaknya yang membuatku mengangguk malu malu.

Malam pertama yang indah berlabel sahpun benar benar terjadi! Aku hanya bisa menurut dan mengikuti iramanya. Tubuh bagian tengahku ngilu parah, mau menangis kok rasanya gak pantas. Bang Izan terus saja melakukan aksinya tanpa lelah padahal aku sudah ngantuk parah.

"Abang, bentar lagi subuh " tegurku menyadari jam dinding hampir menunjukkan pukul 4 dini hari.
Jadi selama itu abang menjajahku? Astaga..!!

"Terus??" jawabnya tanpa dosa. Mimik mukanya masih semangat.

"Nanti aku telat bikin sarapan buat abang!" eluhku sambil sedikit memukul lengan kekarnya.

"Kamu capek?" tanyanya was was .

Aku hanya mengangguk lemas. Bang Izan menghentikan aktifitasnya. Menyuruhku membersihkan diri lalu tidur.

"Gak usah repot repot bikin sarapan. Biar mbok Ikem aja yang nyediain" suruh bang Izan sambil memelukku hangat.

Aku hanya diam, hampir menangis. Bagian tengah tubuhku makin terasa perih dan ngilu setelah terkena air. Tanpa sadar aku menangis dan bang Izan tau aku sedang menangis.

"Kenapa??" tanyanya khawatir,

"sakit" jawabku singkat masih menangis.

Bang Izan langsung pasang mimik muka sendu, merasa bersalah.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang