FIRST NIGHT ?

7.1K 237 8
                                    

Alfi pov

Belajar dari kisahku. Selepas badai pasti ada pelangi yang indah. Aku kembali menemukan titik terang dikehidupanku. Keluarga angkat yang merawatku dengan cinta. Dan pria tampan yang mengajakku berkeluarga.
Siapa lagi kalau bukan Irzani Mahesa, suami idaman yang sedang garuk garuk bokong saking kikuknya gak tau mau berbuat apa karena kini terjebak denganku berduaan dikamar. Padahal dia yang ngajak kekamar kan ya, ngapain bingung sendiri?
HAHAHAHA biarin lah.

Aku sedang sibuk mengamati diriku dicermin sambil sesekali menepuk pipiku keras untuk memastikan ini mimpi atau tidak. Rasanya baru kemarin aku merasa terbuang tapi kini aku merasa sangat berharga.

Aku sibuk kecermin lagi. Tapi kini memikirkan apa yang harus kulakukan.

Kutepuk jidatku berulang kali.
Malem pertama ya?
Astaga! Aku gak siap!
Walaupun pernah melakukannya tapi aku merasa tak bisa melakukannya lagi. Bisa dibilang aku ini trauma dengan yang namanya kegiatan seks itu.

Aku masih tetap menepuk jidatku. Memikirkan apakah bang Izan akan kecewa malam ini?
Walaupun dia menerima dengan keadaanku yang tak utuh lagi, aku takut suatu hari dia pergi meninggalku hanya karena masalah ini.

Sebuah tangan kekar melingkar dipinggangku dengan manja. Lalu si pemilik tangan kekar itu menempelkan janggutnya dibahuku.

"Mikirin apa??" tanya bang Izan menatapku lewat kaca.

"Enggak" jawabku gelagapan parah. Kenapa gerogi gini??

"Gak ganti baju??" tanyanya lagi mengubah mimik mukanya menjadi mesum.

"Ish mesum! " kataku malu malu.

"Lho siapa yang mesum? Emang kamu mau tidur pake kebaya gitu? Kamu kalik yang mesum, aku kan cuman tanya kamu ganti baju apa enggak?" bang Izan menaik turun kan alisnya. Skat mat deh! Salah ngomong! Pikirannya udah kemana mana duluan.

"Yaudah lepasin ih!!" rontaku lalu keluar kamar.

"Mau kemana dek!!" teriak bang Izan saat aku mulai menuruni tangga.

"Katanya tadi suruh ganti baju?!! Ini mau minta tolong sama mbak mbak tukang riasnya buat nglepasin baju sama hapus make up aku!!" kataku yang tak kalah keras.

"Balik kamar!! Abang yang lepasin!!! Gak boleh nolak!! Ini perintah!!" kumat deh sok sokam tentaranya.

Aku terus saja berjalan ke arah kamar dimana mbak mbak tukang rias berada. Kujulurkan lidahku mengejek bang Izan yang terlihat frustasi karena aku menolak perintahnya.

"Tak hapusin make upnya aja ya mbak. Nanti bajunya biar dilepasin masnya hehehe" goda mbak mbak tukang rias.

"Ish si embak!! Bantuin lepasin semuanya ah!"

"Kamu gak mau gitu malem pertama romantis romantisan kayak di film film kebayanya dilepasin sama suaminya??" Mama tetiba muncul dan ikut nimbrung. Gak ayal kalau penganten baru digodain sana sini.

"Sinetron banget deh Ma! Gak mau ah. Ini masih siang Mama! Baru jam 1 siang, dedek pengen tidur." kataku cuek sambil berganti baju menggunakan kemeja putih longgar dan celana pendek.

Setelah make up sudah tersapu bersih dari wajahku, aku langsung bergegas menuju lantai 2 dengan was was berharap bang Izan gak keburu minta hak nya siang ini, hm~

Ceklek . Knop pintu kamar terbuka dan aku menemukan bang Izan sudah berganti celana kolor dan kaos oblong sedang duduk dikasur sibuk memainkan ponselnya.
Aku melenggang masuk saja lalu mengambil posisi tidur disebelahnya. Pandangan mata bang Izan langsung pindah kearahku.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang