MENUTUP MATA

3.5K 166 7
                                    


Author pov

Yonif 201 pukul 8 pagi.

"Gimana keadaan Nanda nak???" telepon Indah kepada Izan.

Izan langsung bergegas meninggalkan lapangan apel dan merutuki kebodohannya.
Telepon langsung dimatikan sepihak oleh Izan tanpa menjawab sepatah kata pun.

"Ah shit ! Sudah jam 8 pagi tapi masih macet saja" geram Izan sambil memukul setir kemudinya.

Walaupun agak tak suka dengan Nanda, karena Izan anggap dia hanya merepotkan saja, namun di kursi penumpang sudah ada 1 porsi bubur ayam sebagai imbalan karena tak menjaga gadis itu semalaman.

Setelah terjebah macet selama 2 setengah jam. Akhirnya CRV hitam itupun telah mendarat di RSPAD Gatot Soebroto.

Izan langsung berlari secepat yang ia bisa sambil menenteng kantong plasik berisikan bubur ayam.
Berharap waktu sarapan belum habis untuk gadis itu.
Terbenak didalam hati Izan, bahwa dia mau membantu menyuapi gadis itu.

Ceklek.....

Pintu paviliun Kartika nomor 5 pun terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu paviliun Kartika nomor 5 pun terbuka.
Namun harapan Izan pias, gadis itu masih menutup matanya.

"Kamu udah sarapan?" tanya konyol Izan sambil duduk disamping ranjang.

"Ah bodoh, masak orang tidur ditanyain" sadarnya sambil mengacak rambut cepak miliknya.

Seorang suster tetiba datang sambil membawakan baskom berisikan air dan washlap.

"Sus, cewek ini udah sadar?" tanya Izan pada suter tersebut.

Tanpa menjawab suster itu langsung menekan tombol yang langsung terhubung dengan dokter yang menangani gadis itu.

Tak berapa lama seorang dokter wanita akhirnya datang.
Dokter itu mengajak Izan duduk disofa kamar tersebut.

"Pasien yang bernama Nanda mengalami koma pak. Di gambar rongsen kepalanya tak ada luka atau darah yang menggumpal sama sekali. Mungkin saudari Nanda ini sewaktu mengalami kecelakaan dia sedang mengalami syok ataupun trauma hebat, sehingga membuat alam bawah sadarnya tertidur cukup lama" terang diagnosis Dokter Linda.
Izan tertegun, dia bingung harus berbuat apa.

"Terus kapan dia sadar dok?" pertanyaan konyol yang pasti hanya bisa dijawab oleh Tuhanpun dilontarkan untuk dokter Linda.
Sang dokter pun hanya tersenyum maklum.

"Kita berdoa saja ya pak. Semoga saudari Nanda cepat sadar dan mendapatkan mukjizat Tuhan. Bapak bisa keluar ruangan ini sebentar? Suster mau membersihkan tubuh pasien, dan saya mau menyuntikkan obat untuknya."

"Oh baik dok"

Sesampainya diluar kamar. Izan langsung memberi kabar pada semua keluarganya bahwa gadis itu mengalami koma.

Sesaat kemudian Indah serta Gio datang ke Rumah Sakit.
Nanda sudah selesai dimandikan dan diberi obat.
Walau tanpa make up, wajahnya tetap terlihat segar.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang