SPESIAL IRZANI

3.3K 195 1
                                    

Hello semua!! Aku Izan, idolanya Author !
Disini aku disuruh cerita tentang isi hatiku. Mari bacalah,

Aku Irzani Mahesa, si tukang bubur ayam yang paling setia. Kata si cantik Alfi saat dia sudah membuka mata dari tidur panjangnya.

Salah, aku tentara. Tapi ya sudahlah, demi dia aku ikhlas. Entah kenapa, senyumnya selalu membuat hatiku lumer.
Perasaan apakah ini? Sudah, kesampingkan dulu.

Aku sedang giat giatnya menemaninya tidur tiap malam.
Kalau Alfi tanya, kenapa aku mau saja menciumnya. Jawabannya adalah gak tau. Bibirku seolah sudah memiliki jadwal untuk menciumnya tiap malam. Dan hal itu membuatku kecanduan. Rasanya ada yang kurang kalau belum nyium dia sebelum tidur. Sayangnya dia gak pernah tanya soal itu.

Pernah suatu malam, di hari pertamanya tidur di kamarku.
Secara terang terangan aku bertanya "Gak minta cium???"

Dan jawabannya adalah "enggak, abang"

Jujur aku kecewa. Tapi karena kuanggap butuh, ku cium saja kening anak itu tanpa ijin saat dia sudah mulai tertidur.

"Kamu cantik, aku suka" kataku tanpa sadar sambil membelai rambutnya.

Hatiku selalu gugup tiap melihatnya, tapi sejauh ini tak pernah kucerna rasa gugup itu sampai ke akarnya.
Kurasa belum perlu.

Tapi terimakasih Alfi, kamu senyum baru disemua anggota keluarga kami. Kamu menerbitkan lagi lengkung atas dibibir mama.
Terimakasih juga sudah membuatku tak sakit hati lagi saat mengingat Lia.
Bisa kau jelaskan perasaan apa ini Alfi? Abang gak paham. Yang abang tau, abang selalu pengen pulang kerumah buat cium kening kamu.

Aku sedang dirumah dinas, menjambal kering kentang bikinan Alfi.
Pikiranku sampai di Rumah Sakit saat Alfi masih tidur, dan saat itu Jenni baru saja sampai di Jakarta.

"Dia baik " ucap Jenni sambil sesenggukan.

"Kamu saudaranya??" tanyaku.

"Bukan, aku sahabatnya. Dia baik bang, sangat baik. Hanya saja menurutku Tuhan sedang tak adil padanya"

"Kenapa??" rasa penasaranku mulai memuncak.

"Kasian dia bang, diputusin pacarnya padahal 5 tahun pacaran. Mantannya itu malah milih cinta pertamanya jaman cinta monyet."

Diam sejenak, Jenni mengusap air matanya kasar.

"Dia hampir gila, tiap pulang dinas selalu duduk di pinggiran peron buat nunggu keajaiban siapa tau mantan nya itu datang"

Aku masih setia mendengarkan. Kesan pertamaku adalah, Alfi rapuh 💔

"Dia pernah mau nyoba gantung diri tapi untung digagalin sama calon tunanganku"

"Hah? Apah!! Bisanya calon tunanganmu yang gagalin???" kesan kedua, sepertinya ada yang gak beres sama kisah cinta si Alfi.

"Aku dijodohkan bang, tapi calonku itu mau sama si Alfi. Alfi gak egois, dia justru bantu aku buat dapetin hati calonku itu."

Kesan ketiga, Alfi cakep dan banyak yang mau.

"Pokoknya dia baik, aku gak rela sampai dia pergi. "

Pikiranku sampai disitu, karna tetiba ponselku berbunyi.

"Ijin ndan, ada yang nyari di Pos, katanya mau ketemu sama Danton"

"Siapa???"

"Cewek ndan, cakep"

"Kasih laporan yang jelas!!!"

"Maaf ndan, namanya Alfi. Mau saya antar ke rumah dinasnya Danton, dianya gak mau"

Segera ku matikan telepon dari tentara yang sedang jaga tadi dan langsung melesat ke Pos penjagaan.
Alfi disana, mamakai jins biru agak longgar dan sweter kedodoran warna merah muda.

LUCKY GIRL~(PRIVATE ACAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang