2

90.2K 6.8K 219
                                    

Hyera menggerakkan tubuhnya nyaman, dia masih bergulat dengan tempat tidur

meskipun ia sudah sadar, namun tetap saja gadis itu masih ingin merasakan empuknya kasur.

tapi, tunggu. sejak kapan kasur kamarnya menjadi sangat empuk dan nyaman seperti ini?

masa bodo, pikirnya.

Hyera masih menutup matanya, malas. 

tiba-tiba ada tangan yang menepuk pipinya, gadis itu bergerak pelan "Ajumma .. aku lelah" ucapnya masih menutup matanya

"tidak ada Ajumma mu disini" sontak suara berat itu membuat Hyera membuka matanya.

itu bukan suara Ajumma yang membantunya dirumah, itu suara laki-laki.

melihat wajah laki-laki yang sangat dekat dengannya sontak membuat Hyera langsung mendorong tubuh Jimin hingga jatuh kebawah

gadis itu segera membalut tubuhnya memakai selimut, "y-ya! micheoseo eoh!" ucapnya panik,

ia langsung melihat tubuhnya, aman. piyama terbalut rapi di badannya

Jimin beranjak berdiri memegangi bokongnya yang nyeri,

"ya! kenapa kau mendorongku?!" ketusnya

"kau yang kenapa tidur disampingku! aku bisa saja jantungan melihat mu tadi!" balasnya sewot

Jimin melotot, "kenapa kau menyalahkanku?! kau harus minta maaf karna mendorongku"

Hyera melotot tak kalah, ia melempar laki-laki didepannya dengan bantal,  "enak saja! kau yang seharusnya minta maaf padaku!"

Jimin menatap Hyera galak, kenapa gadis didepannya sudah membuatnya emosi pagi-pagi? "apa? aku? minta maaf pada bocah seperti mu? yang benar saja"

"enak saja! aku juga tidak mau minta maaf pada Ajussi tua seperti mu!"

Jimin melotot, kesal sudah dirinya.

tiba-tiba dia menarik kaki Hyera, membuatnya berada diatas selimut tebalnya. lalu dengan cepat, Jimin membungkusnya memakai selimutnya, membuat hanya kepalanya yang muncul dibagian ujung.

"YA! MWOHE !!" teriak Hyera berusaha melepaskan selimut yang melilit badannya,

Jimin langsung berbalik tidak peduli "YA! Ajussi tua! aku akan membunuhmu sehabis ini!"

Jimin hanya melambaikan tangannya dari belakang,

Hyera mengambil nafas  "YAAA !!'

.
.

"Ajussi!" Hyera berjalan kearah Jimin yang sedang duduk di sofa apartement, bermain PS.

"heol, kau bermain PS?" ucap gadis itu heran, lalu duduk di samping Jimin

Jimin menghiraukannya,

"ku kira kau hanya gila bekerja" tambahnya masih dihiraukan Jimin.

melihat ada stik yang tidak dipakai, Hyera langsung mencomotnya, "ayo lawan aku. aku bisa memainkannya"

Jimin meliriknya lalu mengganti menu tv, melawan Hyera "kau tidak akan bisa mengalahkanku disini" ucap Jimin tertawa mengejek.

gadis itu mendecak "lihat saja nanti"

mereka terfokus pada layar tv, tangan mereka sibuk memencet-mencet tombol stik, Hyera tertawa pelan "heol, Ajussi. kenapa mobilmu masih saja dibelakangku?" ejeknya

Jimin menggeram pelan "sombong sekali kau .." balasnya menatap layar, tangan mereka semakin gesit menggerakkan stik, Jimin masih mencoba untuk menyalip mobil Hyera namun Hyera terus menghalanginya.

gadis ini Hyera benar-benar pintar bermain game.

"ayolah Ajussi, kau tidak ingin mendahuluiku?" racaunya tertawa, Jimin menggeram kesal.

ia berfikir sebentar

ting!

ide cemerlah muncul tiba-tiba dikepalanya, "kau akan kaget jika aku memberitaumu sesuatu" ucapnya masih menatap layar tv.

Hyera tertawa pelan "jangan mencoba mengalihkanku, Ajussi" balasnya

Jimin meliriknya tak percaya, bocah ini benar-benar pintar.

ia berdehem "bukankah kemarin malam kau masih memakai gaun pesta?" ucapnya lagi

"lalu kenapa jika aku masih--"

Hyera mengedipkan matanya, lalu menunduk melihat pakaiannya sekarang. tangannya berhenti bermain.

Jimin dengan cepat langsung mengarahkan stiknya kesamping, melewati mobil Hyera "aku mengalahkanmu!" teriaknya girang

Hyera menatap Jimin, kilat petir menyambar dari matanya "kau--" dia berdiri menghampiri Jimin 

Jimin menghentikan bermainnya "wow, kau ingat sesuatu nyonya Cheon?" ejeknya tertawa

gadis itu langsung mengambil bantal sofa dan memukul Jimin kencang, hingga Hyera sudah diatasnya masih terus meneruskan aksinya.

"YA! HAJIMA!" (berhenti) teriak Jimin berusaha menghalangi pukulan Hyera yang mengenai kepalanya.

tiba-tiba tangan Jimin memegangi pergelangan tangannya lalu memutar balik tubuhnya hingga Hyera sekarang yang menjadi dibawahnya.

"kubilang berhenti, jugule eoh?" 

Hyera meronta, tenaga Hyera seperti laki-laki. namun tetap saja ia tidak bisa mengalahkan otot-otot Jimin yang menonjol dilengannya.

Jimin terus tertawa membuat Hyera menggeram. dia mengambil kesempatan saat Jimin sedang tertawa, Hyera menarik lengannya lalu menarik leher Jimin dan memutar balik tubuhnya hingga Jimin kembali dibawahnya

belum sempat mengambil bantal lagi, Jimin sudah membalik tubuhnya lalu mengurungnya,  Jimin menaruh kepala Hyera didadanya sehingga Hyera tidak bisa berbicara jelas

"kau tidak bisa kabur lagi jika seperti ini" ucap Jimin tertawa bangga

Hyera terus saja berguman tidak jelas didadanya, dia berusaha mengambil udara.

"aku akan bilang pada eomma-nim jika kau tidak melepaskanku!" ancamnya

Jimin tertawa "coba saja bilang padanya .. "

Hyera menggeram pelan, gadis itu masih berusaha melepaskan tangan Jimin yang melilit tubuhnya dengan erat.

"apa yang kalian lakukan?"

mereka mengalihkan tatapan mereka, memperhatikan seseorang yang baru masuk di pintu apartement mereka

kedua mata mereka membulat sempurna

"EOMMA ?!"

"EOMMA-NIM ?!'

                                                                                                tbc,

nahlo

Married You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang