Jimin berjalan mondar-mandir diapartemennya dengan masih memakai baju kerja
tangan kirinya memegang handphone dan satunya ia masukkan kedalam kantong celana kerjanya
dia melihat jam lagi, sekarang sudah jam 10 malam kenapa bocah itu belum pulang juga?
Jimin ingin menghubunginya namun dia langsung mengurungkan. apa yang akan Hyera pikirkan nanti jika dia menelfonnya duluan.
ia sudah pulang 2 jam yang lalu dan bagaimana bisa laki-laki pulang duluan? bukankah harusnya saat ia pulang sudah ada makanan yang menyambutnya dan ciuman--
Jimin langsung menggelengkan kepalanya "apa yang aku pikirkan?!" ucapnya monolog menyadarkan dirinya
tiba-tiba terdengar bunyi tombol-tombol ditekan. Jimin langsung berlari menuju sofa dan menyalakan tv. seolah dia tidak sedang menunggu siapapun pulang
pintu apartement terbuka "aku pulang .." teriak Hyera dari depan lalu menutup pintu.
dia berjalan menuju ruang tengah dengan seragamnya yang berantakan. dia melihat Jimin yang menonton tv dengan masih memakai seragam kerja
"kau baru pulang juga?" tanyanya melepas tas nya lalu duduk disamping Jimin. meluruskan kakinya di meja
"eoh" jawabnya pendek
"aku tadi menyusul materi di perpustakaan. banyak yang terlewat dan baru pulang"
"tidak ada yang menunggumu" balasnya lagi masih menatap layar tv, sesekali melirik gadis itu.
Hyera berdecak "ck, arraseo" dia berdiri berjalan menuju dapur "aku ingin masak. kau ingin makan apa?" tanyanya
Jimin bersorak dalam hati, sebetulnya dia bisa memesan makanan dan membawanya ke apartemennya seperti biasa namun entah kenapa dia ingin mencoba masakan gadis itu.
"terserah"
Hyera melepas almet sekolahnya yang masih menyisakan kemeja putih. dia mulai mengambil bahan-bahan dikulkas lalu mulai memasak.
Jimin memilih melihat Hyera masak dengan duduk di meja makan.
dia melihat Hyera dari belakang yang sedang memotong-motong sayuran. biasanya laki-laki akan memeluknya dari belakang dan menciumnya seperti--
"tunggu, apa yang kau pikirkan dasar bodoh!" batin Jimin berteriak, dia lebih memilih memainkan hpnya agar tidak berkhayalan lebih jauh
Hyera datang membawa dua mangkuk berisi makanan berkuah.
dia menaruh didepan Jimin lalu duduk didepannya.
JiminPOV
aku langsung melahap masakannya saat dia menaruhnya didepanku.
kenapa masakannya bisa seenak ini? umurnya saja baru 19 tahun
seharusnya masa-masa itu dia bermain atau berbelanja dengan gadis lainnya
"berapa materi yang tertinggal?" tanyaku memulai percakapan
dia mendongak dari mangkoknya "banyak,"
"materi apa saja?"
"semuanya"Jimin berdecak "kau memang tipe pemalas" ucapnya yang membuat Hyera memutar kedua bola matanya "kau yang membuatku tertinggal materi"
"kenapa aku?"
AuthorPOV
"memangnya dengan siapa aku menikah sekarang?" balasnya sewot membuat Jimin terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"