Hyera berlari kencang kearah taman belakang sekolah.
ia mengerutuki Park ssaem yang tidak keluar-keluar dari kelasnya padahal jam istirahat sudah berbunyi.
saat sampai di taman belakang, Hyera langsung mengitarkan pandangannya.
dan benar saja disana Jungkook sedang berdiri menatapnya kesal. gadis itu langsung menghampirinya.
"miane Jungkook-ahh" ucapnya dengan masih nafas memburu "kenapa kita tidak bicara dikelas saja?"
entah dimana Jungkook membolos jam pertama sampai ia tidak masuk kelas Park ssaem. laki-laki ini memang penuh dengan keberanian.
"bicaralah apa yang ingin kau bicarakan" ujarnya memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana sekolahnya.
Hyera mengerutinya dalam hati, jika bukan karena persahabatan mereka. gadis ini tidak akan pernah mau melakukan hal seperti ini.
"kau marah padaku?"
"eoh"
"wae? karena aku tidak memberitaumu jika Jimin adalah suamiku?"Jungkook menunduk menatap ujung sepatunya lalu kembali menatap gadis itu "banyak laki-laki di dunia ini tapi kenapa kau harus menikah dengan hyung ku sendiri?"
"aku tidak tau Kook, aku sudah bilang padamu jika aku dijodohkan"
"arra .. tapi ini sangat membuatku menderita"
Hyera menghela nafas panjang "kenapa kau harus menderita? aku masih bisa membagi waktu untuknya dan untukmu. kita masih bisa membolos seperti--"
"aku menderita karena aku tidak mempunyai kesempatan lagi"
Hyera mengerutkan keningnya tidak mengerti "apa yang kau--"
"aku menyukaimu bodoh"
mata Hyera membelak tak percaya,
"aku pikir jika kita terus bersahabat seperti ini, kau yang akan menikah denganku. tapi nyatanya--" Jungkook menghela nafas "benar-benar menyakitkan"
"y-ya! kau bercanda"
Jungkook menatap gadis didepannya "apa aku pernah seserius ini? kau pikir aku baik-baik saja saat mendengar kau akan menikah saat ditaman malam itu? aku menyukaimu Hyera, dari saat pertama kali kita bertemu."
.
.Hyera berjalan keluar gerbang sekolahnya, masih memikirkan kata-kata Jungkook tadi.
ini benar-benar diluar akal sehatnya, ia tidak pernah terpikir sampai situ. ia tidak menyangka Jungkook menyukainya.
"ya!"
Hyera terserentak tersadar, ia menatap kedepan. disitu berdiri Jimin berdiri bersender pada mobilnya.
gadis itu memutar kedua bola matanya lalu mengampirinya, "kenapa kau selalu menjemputku?"
"wae? aku hanya ingin menjempu istriku" jawabnya "cepat masuk, kita ke kantorku" lanjutnya lalu masuk kedalam mobil.
mereka hanya diam didalam mobil, sibuk dengan pikiran masih-masing.
saat sampai ruangan Jimin pun Hyera hanya diam menaruh hp nya dan duduk di sofa. "apa terjadi sesuatu disekolahmu?" tanyanya menyadari Hyera yang tiba-tiba menjadi diam.
gadis itu menggeleng pelan "eopseoyo" (tidak ada)
Jimin duduk disisinya "ambil bukumu" ucapnya, Hyera mengeluarkan bukunya.
"aku akan mengajarimu, percuma jika aku memberikanmu soal kau tidak akan pernah menjawabnya dengan benar"
gadis itu melotot "ya! aku slalu mengerjakannya dengan benar, kau saja yang memberikanku soal-soal yang sangat susah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"