Hyera memainkan handphonenya di kursi dapur, dengan kaleng minuman yang berada ditangannya.
dia membuka pesan-pesan yang masuk,
gadis itu mendengus, tidak ada lagi yang mengiriminya pesan semenjak sahabatnya tau jika dia menikah.
kenapa dia marah?
pintu apartement tiba-tiba terbuka membuyarkan pikirannya.
Ajussi itu masuk dengan wajah kusut, dia berjalan menuju dapur. mengambil kaleng minuman di kulkas lalu meneguknya sambil berjalan kearah Hyera dan duduk disebelahnya
Hyera mengabaikannya, dia kembali memainkan handphonenya.
"ya .." Jimin menendang kecil kursi Hyera
Hyera memberinya tatapan mautnya
"mwo" jawabnya malas
"aku membencimu Cheon Hyera ... "
"aku juga tidak menyukaimu Park Jimin-ssi"Jimin membelakkan matanya terkejut "kau tidak memanggilku Ajussi lagi"
Hyera memutar kedua bola matanya malas "apa yang kau bicarakan .." sindirnya tidak peduli
"kau tidak ingin jalan-jalan?"
Hyera menatapnya tidak percaya "kau gila? sekarang sudah larut"
"ayolah .. aku butuh hiburan"
"kenapa kau tidak ke club dan bercumbu dengan wanita disana""heol .." Jimin menatapnya tidak percaya "kalau begitu aku bercumbu saja denganmu" balasnya dengan senyum nakalnya.
Hyera seketika berdiri, menatap Jimin tajam "arraseo! ayo kita keluar! kau membuatku merinding!" racaunya
Jimin menunjukkan senyum kemenangan,
.
."kenapa kau tiba-tiba mengajakku keluar?" tanya Hyera memakan es krimnya yang ia beli bersama Jimin
mereka sedang berada di trotoar Seoul, berjalan-jalan malam.
Jimin mengangkat bahunya "berita ku menikah tersebar dikantor, itu membuatku stres" jawabnya memakan es krimnya juga.
"siapa suruh kau bilang jika aku istrimu dengan official itu. ck, dia memang menyebalkan"
Jimin diam tidak membalas
"ah ya Ajussi, kenapa kau mau menikah denganku? bukan kah masih banyak karyawan perempuan di kantormu?"
mereka terus berjalan di trotoar Seoul yang sedikit ramai,
"kau takut jika aku tidak menikahimu? atau kau sekarang mulai menyukaiku?"
Hyera ternganga menatap Jimin lalu tertawa keras "aku ?! menyukai Ajussi sepertimu ?! HAHAHHA-- mpphh"
"orang-orang melihat kita bodoh" Jimin membekap mulut Hyera memakai tangannya
gadis itu menepis "percaya diri sekali" racaunya
"aku slalu dipaksa oleh Appa untuk cepat menikah, perempuan-perempuan disana jika tau aku CEO dia akan baik didepanku tapi jika aku susah dia pergi"
Hyera memakan es krimnya "lalu aku bukan wanita?"
"tentu saja bukan! bagaimana bisa kau disebut wanita dengan--"
pletak
Hyera memukul kepala Jimin, Jimin mengaduh pelan.
"bicaralah yang benar!" sewotnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"