24

60.7K 4.4K 433
                                    

saat Jimin semakin mendekatkan wajahnya, mata Hyera tertutup rapat.

ia tidak bisa jika menatap Jimin sedekat ini. jantungnya bisa meledak hanya karena perlakuannya.

Jimin menatap gadis itu yang sudah menutup matanya dengan rapat, senyum tipis mengembang diwajahnya.

Hyera gugup. itu yang bisa ia simpulkan sekarang.

perlahan kepalanya mendekat, hingga wajanya beralik kesisinya. "aku lapar" bisiknya pelan ditelinga Hyera yang berhasil membuat Hyera membuka matanya lalu dengan cepat mendorong tubuh Jimin menjauh.

apa yang Ajussi ini lakukan? hal itu membuat pipinya panas.

"ge-geunde wae?!" (lalu kenapa?!) ucapnya cepat tidak menatap Jimin. tangannya meremas rotinya kesal.

Jimin bersender pada tembok, menyilangkan tangannya lalu menatap Hyera yang salah tingkah.

"mw-mwo bwa?!" (apa yang kau lihat?!) ucapnya lagi menatap Jimin kesal. semburat merah dipipinya belum menghilang, hal itu membuat Jimin terkekeh pelan.

gadis itu terlihat menggemaskan, itu yang berada dipikirannya sekarang.

"kau gugup?" ucapnya mengangkat salah satu alisnya,

Hyera semakin salah tingkah saat Jimin terus menatapnya, rasanya kakinya membatu.

"apa yang kau bicarakan .." balasnya lagi, sekarang tidak menatap namja itu.

Jimin tersenyum menahan tawanya lalu berjalan mendekat kearah gadis itu lagi. Hyera terkejut bukan main. ia langsung memundurkan badanya.

"buatkan aku makanan" ucapnya didepan Hyera. "tidak ada, semua bahan-bahan habis" jawabnya cepat lalu berjalan melalui Jimin.

namun belum genap melangkah, tanganya ditahan "kalau begitu ayo makan diluar"

"aku harus mengerjakan pr ku"

"aku akan mengerjakannya nanti,"

"tapi--"

"kajja!"

apa yang ada dipikiran Ajussi sekarang? apakah ia tidak tau jika dirinya harus mengontrol detak jantungnya jika berada didekatnya?!

.
.

HyeraPOV

aku tidak tau sekarang ada dimana, Ajussi itu membawaku ke suatu tempat makan lesehan.

"apa kau hanya ingin diam berdiri disitu?" ucapnya menatapku yang hanya berdiri disisi mobil.

aku masih mencerna pikiranku, dia sudah berada beberapa langkah didepanku.

keningku berkerut saat melihat logonya, aneh sekali.

namun tiba-tiba, tanganku digenggam dan Ajussi menarikku membuatku mengikutinya.

kita masuk, lalu duduk di lantai yang sudah dilapisi bantal. kaki ku dilipat.

aku memandang sekitar, ini terlihat seperti restoran tradisional.

pelayan datang kemeja kami, Ajussi memesan sesuatu sambil menunjuk di daftar menu lalu beberapa saat kemudian pelayan itu pergi.

"aku baru liat ada tempat makan seperti ini" ucapku.

Ajussi hanya memainkan hpnya tidak menjawabku.

namun tiba-tiba aku lihat laki-laki dengan tubuh tinggi dan tampan menepuk pundak Ajussi.

"Jimin?!" ucapnya sedikit terkejut, Ajussi berbalik lalu berdiri

"oh, Dawon-ahh!" balasnya lalu mereka bersalaman

Married You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang