HyeraPOV
aku keluar kamar dengan memakai seragam sekolah, bersiap untuk berangkat.
namun saat di dapur, Ajussi itu memperhatikan ku dengan raut wajah bingung.
"ingin kemana?" ucapnya masih menatapku
aku balik menatapnya aneh "jika aku memakai seragam aku ingin kemana?" balasku.
dia memutar kedua bola matanya "kau tidak sekolah hari ini" sautnya yang membuatku bingung.
"maksudmu?"
"kau ikut ke Busan denganku hari ini" balasnya lagi yang membuatku terkejut
"ya! Ajuss—" dia melotot, "maksudku, Jimin-ssi aku sudah dikelas 3 sekarang dan tidak bisa sembarangan membolos"
"lalu kau menyuruhku berangkat sendiri kesana?"
"tentu saja!"
"dan kau bisa membolos dengan Jungkook?"
"tentu sa— eh, maksudku mana mungkin!"
dia memutar kedua bola matanya, "kau ikut denganku, siapkan pakaianmu" lanjutnya lalu masuk kedalam kamar
"y-ya! kau benar-benar—"
.
.aku hanya diam diperjalanan bersamanya, masih kesal.
tiba-tiba pikiranku kembali pada tadi malam. itu benar-benar aneh, dia berani sekali.
aku menatapnya diam-diam disampingku yang sedang menyetir.
wajahnya yang tampan, matanya yang tajam, hidungnya yang sempurna dan .. bibirnya.
"berhenti menatapku seperti itu" ucapnya tiba-tiba menyadarkanku. aku langsung menatap keluar jendela. apa yang aku pikirkan?!
kudengar dia terkekeh pelan, menatapku sebentar lalu kembali fokus pada jalanan "apa yang semalam kurang?"
aku menatapnya tak menyangka, oh tidak, jangan topik itu yang dibahas.
tiba-tiba tangannya menepuk-nepuk puncak kepalaku "kau akan mendapatkan lebih nanti di Busan" lanjutnya
aku menyingkirkan tangannya "micheosseo eoh?!"
"wae? anggap saja itu seperti 'bulan madu" balasnya lalu tertawa.
pipiku memerah, lihat saja nanti kau Park Jimin-ssi
.
.kami memasuki lift, aku menyuruhnya untuk ke rumah sakit terlebih dahulu. lihat saja, aku akan mengadu pada eomma.
saat lift berhenti di lantai satu, pintu pift terbuka. mataku sedikit terbelak saat dokter Daniel masuk.
dokter Daniel menatapku "eo, Hyera-ssi kau tidak memakai seragam mu?" sapanya.
aku menatapnya panik, Ajussi disampingku sudah menatapku penasaran "a-ah anyeonghaseo dok, aku tidak sekolah hari ini" balasku gugup.
"ahh begitu" lanjutnya lalu berdiri disampingku. banyak orang yang masuk ke lift ini membuatku harus mundur dan berhimpit dengan Ajussi disamping kiriku dan dokter Daniel di kananku.
jantungku bergemuruh, semoga saja Ajussi ini tidak bicara apapun mengenai pernikahan.
"bagaimana keadaan eomma mu? sudah mendingan?" lanjutnya menunduk menatapku. jarak ku dengan jarak dokter Daniel habis. dia persis disampingku sekarang.
"ba-baik dok, eomma sudah mendingan"
aku merasakan ada tangan yang bertengger di pinggangku. Ajussi ini menarikku mendekat padanya. tangannya menarik pinggangku agar tidak terlalu dekat dengan dokter Daniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
أدب الهواة[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"