"berhentilah tersenyum seperti itu, kau terlihat menyeramkan" ucap Jimin menatap Hyera disampingnya lalu kembali fokus menyetir
mereka baru saja pulang dari supermarket untuk membeli bahan-bahan yang habis.
gadis itu tidak mempedulikannya dan terus menatap hpnya. sebenarnya dia sedang chatan dengan Jungkook
dan Jungkook sedang membuat lelucon membuat Hyera menahan tawanya.
Jimin memutar kedua bola matanya, sampai mereka berada di lift pun Hyera tetap memainkan hpnya dan sesekali tertawa.
saat mereka masuk kedalam apartemen, Jimin langsung menaruh kantong-kantong belanjaan lalu berjalan kearah Hyera dan merebut hpnya dari belakang.
gadis itu terkejut bukan main dan langsung berbalik kearah Jimin, "ya! kembalikan hp ku!" protesnya mengambil hpnya namun Jimin malah mengangkat tangannya setinggi mungkin.
"jangan berlaga seolah kau tinggi, Ajussi." ucapnya menusuk menatap Jimin kesal
Jimin hanya mengangkat bahunya acuh, "kau bahkan lebih pendek dariku"
Hyera memutar kedua bola matanya lalu kembali meraih hpnya namun Jimin kembali mengangkatnya.
setelah sekian lama, akhirnya gadis itu menyerah. "Ajussi, jeball!" mohonnya mendongak menatap Jimin.
Jimin tersenyum manis lalu menyodorkan pipinya, Hyera mengerutkan kening bingung
tangan Jimin menunjuk-nunjuk pipinya "ppopo .." ucapnya.
mata Hyera melotot dan seketika menampar pipi Jimin "micheonnya!" ketusnya lalu masuk kedalam kamar.
pipinya panas, kenapa Ajussi itu semakin lama semakin aneh saja?
.
."apa yang kau lakukan?" tanya Hyera membuka pintu kamar dan melihat Jimin sedang fokus dengan laptopnya
alisnya tertaut engekspresikan seola-seolah dunia akan kiamat.
"Ajussi .. ?" panggilnya lagi berjalan kearahnya.
"aku harus kekantor sehabis ini" ucapnya akhirnya masih dengan fokus pada laptopnya
gadis itu mengerutkan keningnya "ooh .. " balasnya berbalik kearah dapur untuk mengambil minum.
"sepertinya aku tidak akan pulang malam ini," lanjutnya yang membuat Hyera merengut. dia ingin bertanya kenapa tapi gengsi mengalahkannya.
tangannya membuka pintu kulkas dan mengambi kaleng minuman kesukaanyna. dia berharap Jimin akan berbicara lagi kenapa ia tiba-tiba harus pergi ke kantornya.
satu ..
Hyera menghitung dalam hati
dua ..
kenapa Ajussi itu belum berbicara lagi ?!
ti--
"aku berangkat dulu" ucap Jimin tiba-tiba bediri membuat gadis itu langsung membalikkan badan dan berlari kearahnya
"kenapa ? ada apa Ajussi harus pergi kekantor ? dan kenapa Ajussi tidak pulang malam ini? bagaimana jika ada perampok yang datang ke apartemen mu saat aku sendirian disini?!" cerocosnya tanpa sadar yang membuatnya langsung menyadarinya dan membelakkan mata.
kepala Jimin sedikit mundur saat gadis itu terus berbicara lalu perlahan senyumnya mengembang menyadari jika Hyera ingin slalu bersamanya.
"mak-maksudku, Ajussi pergi saja sana. aku akan belajar dirumah .. " lanjutnya malu lalu berbalik pergi
namun belum genap melangkah tiba-tiba tangannya dicekal lalu diputar balik paksa. lalu ada tangan kekar yang menangkap pinggangnya.
Hyera langsung menahan nafas saat merasakan tubuhnya menempel dengan tubuh Jimin. tangan Jimin melingkup indah di pinggangnya dan menekannya erat pada tubuhnya membuat dirinya harus menahan nafas.
jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Ajussi itu memajukan kepalanya mendekat kearah wajahnya yang tiba-tiba langsung berubah merah
Hyera menundukkan kepalanya namun tangan Jimin memegang dagunya dan mengangkatnya hingga mata mereka bertatapan sekarang.
senyuman diwajah Jimin belum menghilang, dan sekarang gadis itu bisa merasakan nafas Jimin disekitar lehernya. itu membuat bulu nya meremang.
perlahan kepala Jimin mendekat pada telinga Hyera, "kenapa? kau tidak ingin ku tinggal?" bisiknya yang semakin membuat Hyera merinding.
tangan gadis itu ingin mendorong dada Jimin namun tangan Jimin malah semakin mendekap pinggangnya.
sekarang wajah Ajussi itu berada didepan wajahnya, tangannya yang memegang dagunya sekarang beralih membelai wajahnya rambutnya lalu bibirnya.
lalu tiba-tiba ..
cup,
mata gadis itu melebar, Ajussi itu baru saja mencium hidungnya.
"maaf tapi kau tidak bisa ikut denganku .." ucapnya, "dan ini," lanjutnya mengusap bibir Hyera pelan "akan kusimpan untuk besok malam"
perlahan kepalanya mendekat lagi kearah leher gadis itu
"bersiaplah, mungkin besok aku tidak bisa menahannya lagi" bisiknya lalu tersenyum melepaskan gadis itu lalu mengacak-acak rambutnya dan keluar apartemen
dan Hyera hanya bisa diam mematung merasakan apa yang Ajussi itu tadi lakukan dan bicarakan padanya.
ucapannya benar-benar membuatnya merinding dan sedikit .. senang.
tbc,

KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"