"a-ajussi, apa yang kau lakukan?" tanya Hyera gugup karna Jimin terus menatapnya dan mengurungnya.
JiminPOV
aku langsung mengedipkan mataku dan memundurkan badan dan kepalaku darinya. astaga, apa yang kulakukan? aku hanya berniat mengerjainya dan kenapa malah terbuai?
hal ini karna teringat omongan eomma tadi siang yang membawa kembali seluruh pakaian Hyera dan menyuruhnya untuk kembali pulang
dan kenapa aku sedih? bukankah seharusnya aku senang karna tidak ada perempuan menjengkelkan ini lagi dirumahku?
"ajussi?" panggilnya yang membuatku tersadar
"pakailah bajuku dulu" ucapku pendek lalu keluar kamar
namun Hyera malah menyelonong kedepan dan merentangkan tangannya menahanku.
"dimana bajuku?!" tanyanya melotot terlihat menggemaskan.
aku menahan senyumku, "aku tidak tau" jawabku seadanya lalu meminggirkan tubuhnya yang berada didepanku. namun dia malah beranjak lagi didepanku dengan tangannya yang merentang lagi
"kau yang pulang pertama, pasti kau tau!" lanjutnya lagi.
tidak tau kenapa aku tidak ingin memberitaunya. bagaimana jika dia tau lalu senang dan beranjak pergi dari sini?
"aku tidak tau! dan jangan bertanya lagi!" teriakku langsung lalu keluar kamar, aku melihatnya sedikit terserentak karna teriakanku. tapi aku benar-benar tidak tau harus menjawab apa.
.
."apa-apaan, Ajussi itu .." ucap Hyera jengkel saat Jimin sudah keluar kamar
dia berbalik pada lemari lalu membukanya. memilih milih baju Jimin
Hyera mengambil sweater berwarna abu-abu milik Jimin lalu memakainya
sweater ini sangat besar, celana pendeknya yang ia pakai untuk rok sekolah saja sampai tidak terlihat, lengan baju nya menutupi seluruh tangannya hingga tidak terlihat.
"kenapa dia membeli sweater yang sangat besar? ugh" ocehnya menarik lengan sweater Jimin.
Hyera keluar kamar lalu melihat Jimin sedang berada di ruang depan dengan handphone ditangannya.
dia memutar kedua bola matanya malas lalu berjalan kearahnya. sebetulnya ia malas malakukan ini, namun Hyera mengingat pesan eommanya jika dia harus meminta maaf jika dia melakukan kesalahan.
dia tau tadi ia sudah berburuk sangka pada Jimin
apalagi sekarang Jimin adalah suaminya. eomma bilang ia harus sopan.
"Ajussi" Hyera mengaitkan jarinya
"mwo" jawabnya masih memainkan hpnya
"mian" (maaf)
Jimin mengerutkan alisnya lalu beranjak duduk. menatap Hyera kaget.
wow, dia terlihat sangat mungil dengan sweater miliknya.
"apa?"
"miane" lanjutnya menatap kearah lainJimin menahan tawanya "apa? aku tidak mendengarnya"
gadis itu berdecak "aku minta maaf karena sudah berburuk sangka padamu dan membuatmu marah!" balasnya cepat lalu berbalik masuk ke kamar
Jimin terkekeh pelan "ada apa dengannya .."
.
."aku sudah menaruh baju-bajunya dirumahnya, kurasa memang seharusnya anak remaja sepertinya belum cukup untuk tinggal satu rumah dengan Jimin" ucap nyonya Park merasa bersalah

KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"