HyeraPOV
aku berjalan dilorong rumah sakit, Ajussi itu sudah kembali lagi ke kantornya.
saat aku berbelok dilorong ingin menaiki lift,
mataku membulat melihat dokter Daniel yang sedang berjalan kearahku dengan suster disampingnya.
mereka sedang membicarakan sesuatu.
aku sedikit berlari kedepan lift,
saat dia disampingku aku menyapanya "anyeonghaseyo" sapaku tersenyum
dia mendongakkan kepalanya melihatku. "ah, anyeong" balasnya.
kenapa semakin hari dia terlihat semakin tampan?
"kau ingin menjenguk ibu mu lagi?" tanyanya. aku mengangguk "ne!"
ugh, dia terlihat lebih tampan saat dilihat sedekat ini.
pintu lift terbuka, kami masuk kedalam.
saat lantai pertama, dokter Daniel sudah keluar bersama susternya.
"aku duluan, Hyera-ssi" ucapnya lalu keluar.
aku memegang jantungku yang bergemuruh, andai aku dinikahkan olehnya.
aku akan menerimanya lahir batin.
saat dilantai dua, pintu lift terbuka. aku keluar. berjalan kekamar ibuku.
namun saat aku ingin membuka pintu kamar, seseorang menepuk pundak ku. aku berbalik dan menemukan wanita cantik yang memakai baju kerja formal.
"haksaeng .. kau menjatuhkan ini" ucapnya lalu menyodorkanku buku harianku. "ahh, khamsahamida eonni" balasku lalu mengambil buku itu
bagaimana bisa buku ini jatuh? bukankah berada di tas ku?
dia tersenyum, lalu berbalik kembali berjalan
aku mengangkat bahuku lalu masuk ke kamar ibuku.
.
.
Yerin berbalik menatap gadis itu yang sudah masuk kedalam kamar VVIP.
dia bersmrik, sebetulnya ia menemukan itu dikantor Jimin. sengaja ia mengikutinya. hanya untuk melihatnya. dia benar-benar masih berseragam.
Yerin benar-benar tidak percaya, apa yang ada dipikiran Jimin? apa dia pedofil??
"Yerin? apa yang kau lakukan disini?"
Yerin berbalik, matanya membulat melihat laki-laki tampan memakai jas dokter didepannya "Daniel ?! kau disini?"
Daniel tertawa lalu mendekat "uri maria eoh ..." ucapnya
Yerin tertawa, "ya! kemana saja kau! kenapa aku baru melihatmu dirumah sakit ini?" balasnya lalu memukul Daniel.
Daniel mengelus punggungnya yang di pukul oleh Yerin "kau masih saja sering memukulku"
Yerin tersenyum "miane, jika melihatmu rasanya aku ingin memukulmu"
"kau bekerja disini juga? rasanya aku tidak pernah melihatmu" ucap Daniel menggaruk rambutnya
"aku memang tidak bekerja disini, bodoh. aku hanya mampir saja" jawabnya.
"omong-omong kau terlihat tampan juga memagai jas dokter" lanjutnya mengusap jas dokternya.
Daniel tertawa, "padahal saat disekolah dulu aku slalu dibilang pantat ayam" balasnya yang membuat Yerin ikut tertawa "mereka akan menyesal sudah membully mu dulu"
hp Daniel berbunyi, "jamsi" (sebentar) ucapnya lalu mengambil hpnya dan mengangkatnya.
dia berbicara sebentar lalu menaruh hpnya lagi "ya! sepertinya aku harus memeriksa pasienku dulu, jika kau ingin menunggu bisa di ruanganku"
"tidak apa, aku juga harus kembali kekantorku" ucapnya.
"arraseo, jalga!" balasnya lalu berbalik,
Daniel berjalan ke kamar VVIP itu lalu membukanya. "anyeonghaseo, " sapanya lalu masuk
Hyera yang sedang berbicara dengan eommanya terkejut melihat Daniel yang tiba-tiba masuk.
Daniel berjalan kearahnya lalu berhenti disisi ranjang rumah sakit "anyeong, kita bertemu lagi" sapa Daniel menatap Hyera, dia tersenyum lalu membalas sapaannya.
"kenapa kau tidak bersama suster, Dok?" tanya nyonya Cheon.
Daniel mulai mengecek infusannya "mereka sedang istirahat, lagi pula aku bisa sendiri" jawabnya tersenyum
setelah selesai Daniel menaruh kembali suntikan "kemajuan anda pesat sekali, nyonya. sepertinya kau sedang bahagia" ucapnya bercanda membenarkan tempat tidur.
nyonya Cheon tertawa "tentu saja, aku bahagia karena anakku menika--"
"EOMMA !!" teriak Hyera memotong "kau ingin buburkan? aku akan membelikan mu nanti" elesnya. dadanya bergemuruh
Daniel dan eommanya menatapnya terkejut.
Hyera menatap eommanya, mulutnya berkomat kamit tidak jelas.
"kalau begitu aku permisi dulu, minum obatnya dengan teratur" ucap Daniel membungkuk lalu berjalan keluar.
"Dokter!" panggil Hyera refleks.
Daniel berbalik "ne?"
Hyera menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "hati-hati dijalan, ja-jalga!" ucapnya
Daniel tersenyum lalu keluar kamar. Hyera langsung menghela nafasnya.
"eomma ... " rengeknya berjalan kesisi ranjang eommanya
"waee .. " balas nyonya Cheon malas. "kenapa eomma bilang padanya jika aku sudah menikah?"
"kapan eomma bilang padanya? kau memotongnya" balasnya "lagi pula itu benar kan?" lanjutnya menaikkan alisnya berkali-kali
"tapi tetap saja itu akan aneh, dia akan berfikir aneh-aneh jika tau anak SMA sepertiku sudah menikah" balasnya sewot. padahal maksudnya agar Daniel tidak mengetahuinya.
bisa bahaya jika dokter itu tau, ia tidak akan punya kesempatan untuk mendekatinya.
"heol .. kau aneh sekali"
tbc,

KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fiksi Penggemar[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"