Hyera terus memberontak saat Jimin membuka pintu hotel dengan punggungnya lalu menutupnya dengan kakinya.
"turunkan aku!" teriaknya, Jimin menurunkannya lalu menatapnya dingin.
"bukankah aku sudah bilang padamu jika keluar izin dulu padaku?" ujarnya datar. Hyera hanya mengangkat bahunya "bagaimana bisa aku izin padamu jika hp ku kau sita?" jawabnya to the point.
Jimin memasukkan tangannya ke saku celana kerjanya "setidaknya kau bisa menungguku sampai selesai" sautnya tidak ingin kalah.
mulut Hyera terbuka ingin protes namun Jimin sudah mendahuluinya berjalan ke dapur. "mandi sekarang atau kau ku mandikan" ucapnya membuka pintu kulkas, mengambil beberapa minuman kaleng lalu meneguknya.
gadis itu menatap Jimin tidak terima, lalu pandangannya terfokus pada noda merah dibelakang kemeja Jimin.
Hyera menyipitkan matanya lalu berjalan kearah laki-laki itu "ya! Park Jimin-ssi" ucapnya dingin pada Jimin yang sekarang sudah berbalik menatap gadis itu yang sudah didepannya sekarang.
tangan Hyera terulur pada kancing-kancing kemeja Jimin lalu membukanya satu persatu,
seketika Jimin langsung menutupi dadanya terkejut "ya! mwohe?" paniknya melihat gadis itu menjadi agresif.
Hyera kembali mengulurkan tangannya "buka bajumu" lanjutnya dingin.
setelah Jimin melepas kemejanya, Hyera langsung menunjukkan noda merah yang berada dibagian punggung kemejanya didepan Jimin.
"apa ini? lipstik merah seorang wanita?"
Jimin mengerutkan keningnya bingung, sejak kapan ada lipstik merah itu dikemejanya?
"rupanya kau bercumbu dengan wanita lain ya"
ahh, dia ingat. pasti itu karena Yerin memeluknya tadi
Hyera melempar kemeja itu pada Jimin "lalu untuk apa kau mengajakku kesini dasar Ajussi brengsek" sewotnya lalu berbalik meninggalkannya.
Jimin tersenyum melihat gadisnya cemburu lalu menahan tangannya "hey, kau memanggilku apa tadi?"
Hyera menepis tangan Jimin yang menahannya "urusi saja selingkuhanmu itu!" sewotnya lagi lalu berbalik sebelum ada tangan kekar yang menarik pinggangnya lalu membaliknya
"dengarkan aku dulu, sayang" ucapnya lalu mengecup sekilas bibir gadis itu.
seketika pipi Hyera langsung bersemu merah, ucapan apa itu? ditambah ciuman sekilas itu yang membuat jantungnya berdetak tidak karuan.
"lepaskan aku Ajussi!" teriaknya memukul dada Jimin.
"tambah 120 menjadi 590 kau berhutang padaku" potongnya tersenyum manis pada gadis itu.
Hyera melotot tidak terima "lepaskan aku atau aku akan memanggil security dan menyuruhnya untuk menangkapmu" ancamnya yang justu malah membuat Jimin tertawa.
"silahkan saja"
belum sempat Hyera menyangga, tubuhnya sudah dibopong dipundak laki-laki itu. Hyera memberontak keras, dia menggerakkan kakinya brutas.
Jimin berjalan kekamar mandi hotel, lalu ia menurunkan gadis itu di bathup. "bukankah aku sudah menyuruhmu mandi tadi?"
Hyera memukul-mukul Jimin dengan kekuatannya yang ia anggap besar namun bagi Jimin itu bagaikan hanya seekor semut saja.
"keluar dari sini kau byuntae !!" teriaknya membahana namun tangannya malah ditahan oleh Jimin. "siapa yang kau sebut byuntae huh?"
gadis itu melotot tak terima, "keluar dari sini atau kau akan kubilangi eomma !!" teriaknya lagi yang malah membuat Jimin semakin semangat untuk menggodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married You
Fanfiction[SUDAH DITERBITKAN | TERSEDIA DI GRAMEDIA] "kenapa aku harus menikah dengan Ajussi sepertinya?!"