44 : broke

60.5K 4.7K 1.7K
                                    

Jimin masih terus menarik Hyera, saat didepan apartemen nya. ia langsung membuka pintu lalu masuk melepaskan gadis itu.

Hyera memegang tangannya yang Jimin cengkram tadi. lalu menatapnya, Jimin balas menatapnya tajam.

"kau benar-benar membuatku marah, Hyera" ucapnya tajam lalu tanpa aba-aba menarik pinggang gadis itu dan menciumnya dalam.

mata Hyera membulat, tangannya memukul dada Jimin kencang.

Jimin terus menciumnya. tangannya yang kekar menahan pinggang dan tengkuk gadis itu.

Hyera menutup mulutnya rapat-rapat, namun Jimin menggigit bibir bawahnya hingga mulutnya terbuka lalu lidah Jimin menguasainya seketika.

tangan Jimin tidak tinggal diam, ia meraba tubuh gadis itu yang masih terbalut seragam.

namun tiba-tiba ..

srraakkk

Jimin merobek paksa seragam gadis itu sampai kancing kemeja sekolahnya bertebaran jatuh ke lantai.

Hyera melotot, ia sudah berusaha keras untuk melepaskan Jimin darinya.

tapi nihil, Jimin benar-benar kuat.

sekarang tangan Jimin beralih masuk kedalam baju hitam dalaman seragam Hyera.

ia mengelus pelan perut gadis itu, tangannya terus menjalar pada punggung gadis itu.

clik

Jimin berhasil membuka pengait bra yang Hyera pakai.

tangannya kembali berulah, sekarang ia menuju dada gadis itu lalu meremasnya pelan.

seketika Hyera langsung mendorong dada Jimin kencang dengan tenaganya yang tersisa lalu ..

plakk

gadis itu menamparnya.

mereka diam, nafas mereka masih memburu karena ciuman panas yang mereka lakukan tadi.

Hyera kembali mengancingi kembali kemeja sekolahnya. meskipun hanya ada 2 kancing yang tersisa.

"kau gila?! tidak bisakah kita berbicara baik-baik?" ucap gadis itu dengan sedikit air mata yang membendung dimatanya.

Jimin benar-benar kasar tadi.

tangan Jimin menyentuh pipinya yang ditampar oleh gadis itu lalu balik menatapnya tajam.

"apa kau bilang? baik-baik? bagaimana aku bisa bicara baik-baik denganmu saat mengetahui jika kau selingkuh?!"

mata Hyera memerah "selingkuh? kau hanya melihat pesan darinya dan kau menuduhku selingkuh?"

Jimin terkekeh pelan,

"kau bercanda Hyera .. aku tau kau tidak hanya mengirim pesan padanya. kau selalu makan dengannya dan bertemu dengannya!"

deg,

bagaimana dia tau?

"eoh, aku tau. aku tau saat kau bilang pergi kerumah sakit namun kau bertemu dengannya!"

tangan gadis itu mengepal,

"kau tidak tau apapun! kau tidak berhak menghakimiku jika aku dekat dengannya!"

"aku berhak Hyera! aku berhak atas semua yang kau lakukan!"

Hyera diam, nafasnya memburu karena terus berteriak.

"kau adalah istriku sekarang dan aku berhak—"

"berhenti berbicara jika aku adalah istrimu! selama ini aku slalu menahannya, tapi kau benar-benar membuatku muak!

kau slalu menciumku dan menyuruhku untuk menurutimu! kau bahkan menjauhkanku dari Jungkook, kau slalu mengekangku, membatasiku dan bahkan kau merusah masa-masa remajaku, Jimin!"

Hyera tidak bisa menahan air matanya lagi.

Jimin terdiam, ia menunduk lalu kembali menatap gadis itu. tatapannya berubah sendu.

"ahh .. geure, aku baru menyadarinya jika kau bahkan tidak pernah sedikitpun menyukaiku"

ia terkekeh pelan "apa hanya aku yang mencintai sepihak disini?"

tangan Hyera mengepal "eoh, aku tidak pernah menyukaimu. aku bahkan harus menikah konyol hanya karena eomma menyuruhku"

mereka terdiam lagi,

pipi gadis itu sudah basah dengan air matanya. ia tidak menyangka jika Jimin akan kasar seperti tadi. itu membuatnya benar-benar kesal.

"arraseo, maaf karena aku telah merusak masa-masa remajamu karena menikah denganku"

Jimin menatap gadis itu dalam.

"aku akan mengurus surat perceraian kita" lanjutnya lalu berbalik berjalan keluar apartemen.

saat terdengar pintu tertutup.

Hyera langsung terduduk dan menangis kencang. ia memukul dadanya.

rasanya begitu menyesakkan.

.
.

Daniel menyeruput kopinya sambil dengan masih menatap hpnya.

"ya! kau mendengarkanku tidak?" Yerin melipat tangannya saat Daniel belum juga menatapnya

"ya! Kang Daniel!"

Daniel seketika langsung mengangkat kepalanya menatap gadis didepannya "mwo? mwonde?"

"ck, apa yang membuatmu menjadi fokus pada hp mu eoh?" Yerin berdecak "padahal kau tidak pernah membalas pesanku"

Daniel memasukkan hpnya kedalam saku jas dokternya "eopseoyo" jawabnnya, padahal dia menunggu balas dari Hyera.

kemana gadis itu sampai tidak membalas pesannya?

"bagaimana hubunganmu dengan gadis itu? sepertinya dia semakin menyukaimu"

Daniel terbatuk pelan, "siapa yang kau maksud?"

"bocah SMA itu"

tangan Daniel memegang gelas kopi lalu mengaduknya "kau yakin dia menyukaiku?"

Yerin mengangguk "lihatlah saat dia gugup didepanmu, itu sudah bertanda dia menyukaimu"

Daniel terdiam sebentar.

"kalau begitu bisakah kita berkencan?"

Yerin mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"sepertinya aku mulai menyukainya"

"MWOO?!"

tbc,

nahkan si niel jd baper sendiri🙄

aku gamau lanjut kalo komennya dikit #maksa

ehe

Married You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang