Hari itu salju lagi-lagi turun dengan lebatnya. Thea keluar dari taxi memakai jaket tebal berwarna cokelat dan sarung tangan senada. Ia memakai sepatu boat warna hitam dengan bulu-bulu diatasnya. Ia masuk ke dalam sebuah galeri. Banyak orang yang sedang melihat-lihat lukisan dan karya artistik lainnya, seperti patung misalnya. Ia menoleh kesana kemari, mencari sosok kekasihnya yang bahkan batang hidungnya pun tak bisa ia lihat. "Ugh!" Rintih Thea pelan saat seseorang menabrak bahunya. "Maaf. Maafkan saya" ucap wanita tsb sambil memegang bahu Thea. Thea menoleh. "Kau kekasih Galang/Kau calon tunangan Galang" ucap Thea dan Nayla bersamaan. Keduanya terdiam kemudian seketika tertawa bersama. "Oke. Ini agak aneh dan lucu. Kekasih Galang, calon tunangan Galang" ucap Thea menunjuk Nayla kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Apa dia begitu playboy sampai memiliki dua wanita yang berbeda?" Ucap Thea tersenyum geli disambut Nayla yang tersenyum. "Ah, ya. Kita belum berkenalan secara resmi. Aku Nayla Agnesia" Nayla mengulurkan tangannya, dengan tersenyum Thea menerima uluran tangan gadis tsb. "Thea poland" ucap Thea sedikit datar. "Sedang apa kau disini? Apakah ada kenalan atau,," ucap Nayla dengan kata menggantung. Thea mengangguk. "Kekasihku mengikuti pameran ini" ucap Thea mencoba merapihkan jaketnya. Nayla menggangguk pelan. "Hm,, maaf aku harus pergi sekarang. Senang bertemu denganmu" ucap Nayla mengulurkan tangannya lagi. Thea menyambutnya dengan sebuah senyuman. Setelah Nayla pergi, Thea kembali mencari Tristan. "Ah, itu dia" ucap Thea semangat. Tristan terlihat sedang mengobrol dengan salah satu pengunjung. Tak lama kemudian pengunjung tsb pergi kearah lain. Thea berjalan perlahan mencoba untuk mengagetkan Tristan. "Hei" ucap Thea sambil memeluk Tristan dari belakang. Tristan terlihat kaget, ia kemudian menoleh. "Kenapa lama sekali?" Tanya Tristan sedikit kesal. "Maaf" Thea tersenyum. Ia kemudian melepas pelulannya, memutar badan Tristan kemudian mengecupnya sekilas.
"Kau merindukanku?" Tanya Tristan menarik pinggang Thea. Thea tersenyum kemudian mengangguk pelan. "Aku juga merindukanmu" ucap Tristan mencium kening Thea. Tiba-tiba seseorang berdehem dengan keras membuat Tristan melepas ciumannya. Thea memiringkan badan untuk melihat siapa orang yang berdehem dan mengganggu acara lepas rindunya. Mata Thea sedikit membesar saat ia tahu siapa tersangkanya. "Eh, Galang. Sedang apa kau disini?" Tanya Thea sedikit gugup melihat rahang Galang yang mengeras. Dan untuk pertama kalinya, Thea memanggil nama Galang dengan sangat baik dan jelas namun lagi-lagi keduanya tak menyadari itu. "Tentu saja sedang melihat pameran. Kau kira aku sedang apa?" Tanya Galang dingin dan sinis. Thea hanya mendengus kesal. Kemarin laki-laki itu begitu baik, mengapa sekarang sifat aslinya seperti keluar lagi? Batin Thea. "Oh iya, kita belum berkenalan. Aku Galang Harun, calon tunangan Thea" ucap Galang dengan nada mengintimidasi. Thea terlonjak kaget mendengar hal itu. Tristan mendengus. "Tristan Julio, kekasih resmi Thea" ucap Tristan tak kalah mengintimidasi. Thea menelan ludah, entah mengapa tapi ia merasa udara diantara mereka mulai memanas. "Hahaha" Thea tiba-tiba tertawa dengan canggung. Membuat keduanya menoleh. "Eh, ngomong-ngomong ada apa dengan pelipismu?" Tanya Tristan menyentuh pelipisnya dengan tangan kanan, dan tangan kirinya menyentuh pipi kiri Thea. Thea merasa Galang sedang menatapnya dengan tatapan yang tajam, membuatnya agak bergidik. "Ah, kemarin pelipisku terluka" ucap Thea sedikit gugup. Matanya melirik kearah Galang, dan benar saja lelaki itu sedang menatapnya dengan tatapan membunuh. Ada apa dengan laki-laki itu? Batin Thea. "Hm,, sayang kau sebaiknya meneruskan pekerjaanmu. Aku ingin berbicara sebentar dengan laki-laki itu" ucap Thea menyentuh kedua tangan Tristan. Tristan mengangguk.
Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/122979439-288-k593353.jpg)
YOU ARE READING
POP
FantasyOrang bilang, cinta dan benci itu perbedaannya tipis. Mungkin ini sebuah klise, namun ini benar-benar terjadi pada kehidupan mereka. Takdir mempertemukan mereka kembali setelah 10 tahun dipisahkan. Banyak kebencian disana. Namun perlahan cinta mulai...