"Nah itu mereka" ucap Galang pelan. Refleks keduanya langsungg mengambil koran dan majalah untuk menutupi wajah mereka, takut ketahuan. Nayla terlihat telah berganti baju, dan rambut Tristan dalam keadaan basah. Pikiran Thea semakin menjurus kalau mereka memang sudah melakukannya. Thea menggeram kesal. "Sudah cukup. Ayo kita ikuti mereka!!" Ucap Thea melemparkan majalah yang dipegangnya ke atas meja, membuat Galang terlonjak kaget. "Ayo cepat!!" Thea menarik Galang dengan sedikit kasar. Ia melangkah dengan cepat, takut kalau ia sampai kehilangan mereka lagi. "Hei. Pelan-pelan. Nanti kau jatuh" ucap Galang khawatir. Namun sepertinya Thea sama sekali tak peduli akan hal itu, yang ia pedulikan sekarang adalah Tristan dan Nayla yang sedang berjalan menuju sebuah taman. Terlihat Tristan memberikan minuman pada Nayla yang baru saja ia beli. Nayla menerimanya dengan tersenyum. Thea yang melihat itu menjadi panas. Ia cemburu. Bagimanapun Tristan masih kekasihnya, dan sekarang ia melihat kekasihnya sedang bersama wanita lain. Oke, dia akui. Ia memang telah bertunangan dengan pria pilihan ayah dan ibunya, namun itu bukanlah keinginannya, meski dalam hati kecilnya ia akui ia merasa senang akan hal itu. Oke, abaikan hal itu. Yang ada dihadapannya sekarang, Tristan sedang berselingkuh. Berselingkuh!!. Thea menghempaskan tangan Galang kemudian melangkah dengan cepat kearah Tristan sambil mengepalkan tangan menahan amarah. Galang hanya menggeleng pelan kemudian mengikutinya dari belakang. "TRISTAN!!" teriak Thea dengan penuh amarah. "Eh, sayang. Sedang apa kau disini?" Tanya Tristan sedikit kaget. Ia berdiri. Thea mendengus. "Sayang?! Jangan pernah memanggilku dengan kata menjijikan itu!!" Ucap Thea dengan nada sedikit tinggi. Tristan mengerutkan kening, bingung. Nayla hanya diam. Ia mengerti akan kemana pembicaraan ini, Nayla kemudian melirik kebelakang Thea. Ia melihat sosok Galang yang sedang melihat kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hei. Ada apa?" Tanya Tristan mencoba menyentuh tangan Thea. Thea menepis tangan Tristan dengan keras. "Sejak kapan?! Sejak kapan kau berhubungan dengan gadis ini?!" Tunjuk Thea pada Nayla. Tristan melihat Nayla dengan sedikit bingung. Ia menoleh kembali kearah Thea. Ah, ia mengerti sekarang. Tiba-tiba Tristan tersenyum penuh arti, kemudian ia menoleh kearah Nayla. Nayla mengangguk. "Apa yang lucu?! Tidak ada yang lucu disini!!" Ucap Thea bertambah kesal. Nayla kemudian berdiri dan meminta Galang untuk meminta waktu berbicara dengannya. Galang mengangguk, kemudian melangkah menjauh dari Thetan. "Kau salah paham" ucap Tristan pelan. "Salah paham?! Aku melihatmu masuk kamar hotel sambil terus merangkul bahunya!!" Ucap Thea sedikit berteriak. Tristan lagi-lagi tersenyum. "Aku suka kalau kau cemburu" Goda Tristan membuat kening Thea berkedut. "Tapi Nayla itu adalah adikku. Tidak mungkin aku berselingkuh dengan adikku sendiri" ucap Tristan datar membuat Thea tersentak kaget. "Eh, adikmu? Jangan bohong Tristan!! Lalu untuk apa kalian masuk ke kamar hotel?!" Tanya Thea masih dengan nada tinggi. "Ya dia memang adikku. Nayla Agnesia Julio. Dia ada pekerjaan di hotel tersebut" ucap Tristan jujur. Thea melihat mata Tristan, tak ada kebohongan disana. Tiba-tiba rasa bersalah merasuk dalam hatinya. Ia telah menuduh kekasihnya yang bukan-bukan. Thea menghela nafas. "Maaf" ucap Thea memeluk Tristan lembut. Tristan hanya mengangguk. "Kau tau kan aku tidak mungkin melakukan itu" bisik Tristan tepat ditelinga Thea. Tiba-tiba tubuh Tristan menegang. Ia melepaskan pelukannya. "Ada hal penting yang ingin aku katakan padamu" ucap Tristan sedikit ragu. Wajahnya tiba-tiba berubah sendu. Thea mengangguk kemudian memperhatikan wajah Tristan dengan serius.
Bersambung
YOU ARE READING
POP
FantasyOrang bilang, cinta dan benci itu perbedaannya tipis. Mungkin ini sebuah klise, namun ini benar-benar terjadi pada kehidupan mereka. Takdir mempertemukan mereka kembali setelah 10 tahun dipisahkan. Banyak kebencian disana. Namun perlahan cinta mulai...