Sudah 1 minggu aku di kursi roda, namun rasanya sepeti bertahun tahun, aku jenuh bosan dalam penantian sembuh, ku coba untuk berdiri, berjalan disamping dinding yang selalu ku sandarkan saat lelah. Dan akhirnya, aku bisa berjalan walau belum bisa berlari.
Dirumah Kahfi
Kahfi yang sedari tadi bosan dirumah, mengotak ngatik handphone lalu ia memutuskan menjenguk Dhifa. Ia bangkit dari kasur lalu ia menatap kaca.
"Kerumah Dhifa ah, kali aja dia kangen. "Kahfi tersenyum menatap kaca sembari mengacak-ngacak rambutnya.
"Udah oke nih, ehh ngapain lagi ngaca, kan cuma mau ngeliat Dhifa, bodo ah. "
Tingkat pede Kahfi kalah akan gengsinya.
Saat sampai dirumah Dhifa, Dhifa sudah berhasil berjalan menuju ruang tengah, saat Kahfi mengucap salam Dhifa segera berlari menghampiri Kahfi.
"Assalamualaikum.. " Kahfi berjalan menaiki tangga. Kahfi jadi sering berkunjung kerumah Dhifa. Lagian dirumah juga ada Dhirga sang kakak.
"Waalaikumsalam. Kahfiiiii!" seru Dhifa.
Kahfi menyadari bahwa itu adalah suara khas dari Dhifa. "Loh itukan suara, Dhi. "
Kahfi bergegas menaiki tangga, saat sampai didepan pintu. Kahfi segera menghampiri Dhifa, karena takut ia terjatuh.
"Sayang.." sapa Dhifa sembari berlari kearah Kahfi.
Kedua tangan Kahfi hendak meraih Dhifa. "Eh! Dhi, awas jatoh!"
Dhifa berpura-pura kehilangan keseimbangan.
"Wlekkk, udah bisa jalan hahahaha..." ledek
Kahfi terlihat sangat geram saat dikerjai.
"Apa? Kenapa liat-liat? Nggak boleh tau!" Ledek Dhifa lagi.
"Nggak!" ketus Kahfi yang kini menghampiri sofa.
Dhifa yang baru saja hendak duduk, malah tertahan oleh horden karena bagian celana panjangnya tersangkut di bagian manik-manik yang agak rumcing.
"Kahf? Tranning nya nyangkut, "
"Tuh! Kan. " Kahfi membantu Dhifa melepaskan benang celana panjangnya yang tersangkut pada manik-manik horden.
Kahfi tanpa sadar memegang tangan Dhifa agar membantunya berjalan ke sofa.
Kahfi pegang tangan aku?-, bathin Dhifa.
"Kahf, kamu nggak apa apa pegang tangan aku?"
Kahfi malah kebingungan, ia berniat menolong tapi serba salah.
"Astaga! Aku cuma mau kamu duduk. Tuh, kan serba salah. Makanya buruan. " ucap Kahfi.
Dhifa tersenyum. "Iyaa sayang. "
"Apaan sih. " Kahfi dibuat salah tingkah oleh Dhifa..
"Nih, duduk pelan pelan. " sambung Kahfi lagi.
"Iya Kahf. Btw kamu ngapain kesini? Kangen yahhh?" Ujar Dhifa.
Kahfi membuat ekspresi datar kearah Dhifa. "Aduh maaf banget yah, nggak ada waktu buat ngangenin kamu, ahahah. " ledek Kahfi.
"Beneran?" ucap Dhifa.
"Iya deh iya, aku kangen kamu Dhi. " ucap Kahfi.
"Tuh kannnn, " rayu Dhifa.
"Kamu beneran, udah bisa jalan?" Tanya Kahfi sembari duduk.
"Belum sih, masih belajar tapi tadi beneran kok udah bisan tapi pas liat kamu bawa an nya mau lari eheheh. "
Saat aku bantu Dhifa berdiri,kok jantung aku berdetak kencang,atau jangan jangan, Ya Rabb Apakah hambamu ini benar-benar mencintainya,- batin Kahfi.
"Kahf? Woi, hello? Oiii? Yahh dia senyum senyum? Kamu liatin aku?" Dhifa melambaikan tangannya ke wajah Kahfi.
"Apa? Apa, kenapa?" kaget Kahfi.
"Nggak apa apa. " Dhifa tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Bawa Aku Pulang
General FictionHai!! Aku Dhiffa aku mengalami kecelakaan hingga koma sampai saat ini aku belum sadarkan diri. Hingga akhirnya rohku bertemu dengan seorang pemuda bernama Kahfi. Apakah Kahfi akan menuntun Langkahku? Apakah Kahfi seseorang yang dikirim Allah Padaku...