20. Benar benar cinta

3.5K 187 4
                                    

Maaf aku tak bisa membohongi hatiku Ya Rabb, salahkah hamba bila mencintai nya, namun engkau tetap yang hamba utamakan, dia hanyalah rasa yang terpendam, -gumam Kahfi

Kahfi sudah menjadi penolong bagi Dhifa yang Allah titipkan untuk menjadi pahlawannya, yah dia hero kedua setelah Ayah nya.

Saat Dhifa masuk sekolah kembali, setelah keluar dari rumah sakit, betapa terkejutnya ia ketiks melihat Kahfi dikerumuni para wanita-wanita.

"Kahfi, kamu mau makan nggak? Aku temenin yah!!"

"Kahfi kamu sayang aku nggak? "

"Kahfi. "

"Kahfi, "

Kahfi sudah geram. Ia sudah menepi sebisa mungkin. Menyingkir sejauh mungkin. Dan bersembunyi sebisa mungkin. "Stop! Jangan deket-deket, kalian itu perempuan, tolong jaga jarak!"

"Oooowww calon imamkuuuu. " Teriak para siswi.

"Allahu Akbar. " kesal Kahfi yang mengacak-acak rambutnya.

"Handsome, " histeris mereka.

"Astaghfirullah,Ya Allah kuatkanlah hambamu ini. " ucap Kahfi

"Aamiin. " teriak siswi-siswi itu.

Kahfi melihat ke arah Dhifa dan memanggilnya.

"Sa... Sayanggg.. " panggil Kahfi dengan suara gugup dan di iringi irama detak jantung yang abnormal.

"What?" Para siswi menoleh ke arah Dhifa.

"Hmm?" Dhifa sejenak menoleh dan lalu berpaling dan pura-pura tidak tau.

"Itu pacar aku. " ucap Kahfi lalu mengejar Dhifa.

"Bukan kok!" sentak Dhifa yang menoleh ke arah Kahfi yang berdiri tak jauh darinya.

"Dhi.." Rayu Kahfi dengan wajah memelas.

"Kata kamu nggak boleh pacaran!" ucap Dhifa yang ngotot karena kesal.

"Kamu nggak mau bantu aku?" Bisik Kahfi.

Dhifa mengitari penjuru sekolah. Ia melihat sahabatnya yang baru saja akan masuk kelas. Ia memanggilnya, sekedar untuk pengalihan. "Rey!" teriak Dhifa.

"Yes?" ucap Rey yang berjalan mundur kebelakang.

"Urus mereka!" perintah Dhifa.

Rey menghampiri Dhifa dan Kahfi. Sembari menuruti perintah Dhifa. Ia berkata, "Siap boss. " Rey lalu berjalan menuju kerumunan para siswi lalu menyapa mereka, "Heiii Ladiess? Kalian kenal aku? Pastikan! Pasti dong! Iyakan?" Para siswi tak kalah histeris, "Reyyyyy, uuuuhhh ganteng!! Bule! Mau foto? Boleh, yuk!! " mereka mengangkat tangannya sejajar bahu dengan handphone di genggaman lalu mengajak berfoto.

Kahfi menoleh kearah kerumunan dengan menarik nafas lega, dan berkata, "Thanks Dhi-" ia menoleh kedepan dan melihat Dhifa yang berjalan jauh didepannya. "Loh? Eh? Tungguin!" kejar Kahfi.

"Apaan?" ucap Dhifa.

"Mau bilang, " ucapan Kahfi terpotong.

"Es krim greentea 2. "

"Okeee pulang sekolah. " lirik Kahfi.

"Yeyyyyy asik! Es krim gratis!! " ceria Dhifa.

Kahfi tersenyum. Lalu mereka menoleh ketengah kerumunan dan melihat Rey yang hampir tenggelam oleh massa.

"Ohya Rey tadi? Ah, bodo lah Rey juga suka digituin ahahah. " tawa Dhifa.

"Hhehe, kamu nggak marah?"

"Buat apa?"

"Kan dia sahabat kamu. "

"Pacar aku dideketin cewek juga aku nggak marah! " ujar Dhifa.

"Siapa?" Heran Kahfi.

"Gaktauuuu. " ucap Dhifa.

Mereka berjalan berdua melewati koridor yang masih ramai, dan tentu dengan jaraknya. Lalu Kahfi yang berjalan disamping Dhifa menatap Dhifa,

Ya Allah, jaga dia untukku. Wahai Tuhanku, ku memohon pada-Mu. Ku titipkan sholawat kepada teruntuk Rasul, kutitip Doa untuk Orangtuaku, ku titip Salam untuk Dhifa yang hamba cinta. -gumam Kahfi.

"Apasih liat-liat. " Dhifa tetap menghadap kedepan.

"Aku sayang kamu, Dhi. " ucap Kahfi.

"Uhuk!! Dhifa kaget sampai-sampai batuk.

"Oke dan kamu tau itu. "

"Aku juga, tapi bo'ong, wekkk. " Dhifa menjulurkan lidah nya dan menaruh jari telunjuknya dikantung matanya dan menariknya kebawah.

"Kita udah sampai. "

"Assalamualaikum... " serentak Kahfi dan Dhifa.

"Wa'alaikumsalam. "

"Selamat Pagi semua.. " ceria Dhifa.

"Pagi Dhi. " ucap teman sekelasnya.

"Lo udah kek guru aja. ""

"Emang iya, aamiin." ucap Dhifa.

Sepulang sekolah, dengan masih memakai seragam sekolah mereka menaiki mobil Dhifa ehh lebih tepatnya mobil Kak Dhirga.

"Kaki kamu masih sering sakit?" tanya Kahfi sembari berjalan menuju parkiran.

"Udah nggak sih. " ucap Dhifa.

"Yaudah aku aja yang nyetir mobil. " ucap Kahfi

"Sipp!!"sembari menoleh dan mengacungkan jempolnya.

"Yuk. " ucap Kahfi.

Rey yang melihatnya ikut tersenyum dengan tangan kiri yang dimasukan di saku celana dan melambaikan tangan kanan serta berkata, "Have fun, bro. " teriak Rey.

Dengan hati yang tersayat, Rey mampu tersenyum tanpa seolah-olah tiada hati yang terluka.

"Gue ikhlas Dhi, karna gue cinta sama lo gue harus ikhlas. " ucap Rey.

"Jadi bener lo suka sama Dhifa. " ucap Rebecca.

"Yah, dan gue harus belajar mengikhlaskan. " ucap Rey.

"Gue seneng Rey, karna masih banyak yang nunggu lo. " ujar Rebecca yang masih menatap mobil Dhifa yang mulai menjauh dari parkiran.

"Dan gue tau orangnya. " Rey melirik Rebbeca.

"Jangan bilang kalo maksud lo itu gue. "

"Kalo gue maunya lo gimana?"

"Hhe lu bisa aja. "

Rey merangkul pundak Rebecca dan dari situlah benih-benih cinta muncul.

Hijrahku Bawa Aku PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang