Hari ini hari dimana akan ada pertemuan keluarga besar. Dhirga nampaknya sedikit gugup. Dhifa berusaha menenangkan kakaknya yang sedari tadi sudah berjalan mondar-mandir. Dari penampilan, ia sudah cukup siap, kemeja batik coklat dan celana dasar berwarna hitam dan tak lupa sepatu kulit hitam mengkilat.
"Please deh kak. Lo bisa kan nggak mondar-mandir gitu?" ucap Rebecca kesal.
"Gue deg degan, Ca!" ucap Kak Dhirga.
"Kita pusing liatnya. " Rebecca sampai sampai memijat pelipisnya.
"Yah, tepat sekali." Ucap Embun sembari mengacungkan telunjuknya kehadapan wajah Dhirga.
Dhifa nampak anggung dengan balutan gamis yang di mix dengan bahan tile motif bunga. Pashmina baby pink yang menutup kepalanya. Dengan bros bunga di sisi kiri.
Kedatangan Dhirga dan rombongan bermaksud untuk melamar Tisya. Dhifa yang memang sengaja mengajak ketiga sahabatnya untuk ikut serta memeriahkan acara keluarganya.
Akhirnya Keluarga Dhifa berangkat kerumah keluarga Tisya, sepupu Kahfi. Dengan bermodalkan dua mobil, satu mobil yang dibawa Rey berisi-kan pak Setya, bu Dewi, dan Dhirga. Sedangkan Dhifa membawa mobil keluarganya, ada Adinda, Embun dan Rebecca sebagai pembawa hantaran lamaran. Mereka mengenakan dress kombinasi tile yang serupa dengan Dhifa. Hanya berbeda warna.
Sesampainya disana, acara dilangsungkan segera. Acara berjalan lancar, khidmat, dan ramai. Saat acara selesai. Mereka juga berfoto bersama. Begitu pula dengan Kahfi dan Dhifa. Kemudian Dhifa dan keluarganya pulang bersama teman-teman setianya, saat acara selesai.
Keesokan harinya.
Saat Kahfi dan Dhifa berangkat ke sekolah seperti biasanya. Mereka bertemu Rey dan Rebecca dijalan. Mereka berangkat bersama. Saat sampai disekolah, belumlah sempat masuk ke kelas, Rey ditelpon oleh rumah sakit dari Inggris tempat mama nya dirawat.
Kringggg kringgg kringgg
"Iya Hallo?" ucap Rey menjawab Telpon.
"Yes, Rihana is my mom. " ucap Rey.
"What?"ucap Rey.
"I'm back to England today!" ucap Rey.
Telpon terputus.
"Hei? Are you okay?" tanya Dhifa.
"Nyokap gue sakit, dia dirawat di ICU." ucap Rey cemas.
Rebecca menenangkan hati Rey, dan mereka mengantar Rey ke airport setelah pulang sekolah. Karena Rey tidak mendapat jadwal penerbangan pagi.
"Thanks ya guys, udah nganterin gue. " ucap Rey.
Rebecca mencoba menguatkan hati Rey. "Iya hati-hati yah. " ucap Rebecca.
"Thanks, Ca, " ucap Rey sembari tersenyum ke arah Rebecca.
Rebecca mengusap pundak Rey dan berkata. "Jangan lupa kabarin kalo udah sampe!"
Rey berjalan meninggalkan Rebecca, Kahfi dan Dhifa. "Iya, dah sayang. " Rey melambaikan tangan kearah Rebecca.
"Udah sayang-sayangan aja, hahahah. " Ledek Dhifa.
Tak lama dari itu pesawat Rey melintas. Dan Ecca hanya bisa berdoa.
Semoga Mama nya Rey cepat sembuh Ya Allah, dan lindungi ia selagi dalam perjalanan-batin Eca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Bawa Aku Pulang
General FictionHai!! Aku Dhiffa aku mengalami kecelakaan hingga koma sampai saat ini aku belum sadarkan diri. Hingga akhirnya rohku bertemu dengan seorang pemuda bernama Kahfi. Apakah Kahfi akan menuntun Langkahku? Apakah Kahfi seseorang yang dikirim Allah Padaku...