Dengan suasana hati yang masih panik, Dhifa tetap mengangkat telpon via tatap muka dari Kahfi. Dhifa mencoba mengatur nafas. Dan berusaha untuk tidak gelagapan.
"Ha-hai Kahf. Assalamu'alaikum. " sapa Dhifa yang berdiri mendekat ke dedaunan di pinggir kolam.
"Hai Dhi, kamu kenapa sih? Kamu sakit? Pucet banget loh Dhi ."
Dhifa mengusap keringat di atas bibir nya. "Aa, ng-nggak kok. Kamu tumen nelpon, kenapa kangen ya?"
Kahfi tersenyum. Namun ia merasa sedikit janggal. Melihat sekitar Dhifa yang sangat tidak pernah ia lihat sebelumnya, maksudnya nampak jelas itu bukan sedang di rumah Dhifa. "Kamu lagi dimana?"
"Lagi diluar rumah. "
"Lagi diluar? Udah jam segini loh. "
"Maksud aku, lagi diluar kamar di depan kolam. "
Firasat Kahfi benar, ada yang aneh pada Dhifa. "Kolam? Bukannya rumah kamu nggak ada kolam?"
"Kolam ikan, itu loh kolam yang baru ayah buat. Masa kamu nggak liat. "
Kahfi kembali mengingat setiap sudut rumah Dhifa. "Kolam ikan? Rasanya nggak ada deh. "
Dhifa mengalihkan topik pembicaraan. Ia berpura-pura bahwa ibu nya memanggil. "Kahf aku di panggil ibu, udah dulu ya. Assalamu'alaikum. "
Dhifa segera mengakhiri sambungan telponnya. Tanpa mendengarkan jawaban salam dari Kahfi terlebih dahulu.
"Ca, lu kabarin Rey sekarang. Lama-lama bisa ketahuan duluan ini. " ucap Dhifa.
Rebecca mengabari Rey.
My Bunny :
Sekarang Rey.Oke.
Rey mencari alasan untuk mengajak Kahfi ke kolam, disana Mama dan Papa Kahfi serta Ibu serta Ayah Dhifa dan teman-temannya sudah berkumpul.
"Kahf, temenin gue ke kolam lu dong. " ucap Rey.
"Hah! Ngapain?" heran Kahfi.
"Gue dirumah sering ke kolam dulu jam segini. " ucap Rey.
"Yaudah buruan, gue ngantuk. " ujar Kahfi.
Mereka menuruni tangga, lalu sampai didepan pintu kolam, dan surprise.
"SURPRISE!!!"
"Ma syaa Allah, kalian inget. " ucap Kahfi yang bahagia sampai-sampai menutup mulutnya karena begitu terkejut.
"Happy milad, sayang. " ucap Papa dan Mama.
"Happy birthday ya, Kahfi. " ujar Ibu dan Ayah Dhifa serta Tisya dan kak Dhirga.
"Makasih semuanya. " jawab Kahfi.
"Happy birthday Kahfi, happy birthday Kahfi, happy birthday happy birthday happy birthday sayang, hehe happy milad Kahfiiii barakallah Fii umrik. " ucap Dhifa yang membawakan kue dari belakang Kahfi.
"Dhi, makasih Dhi makasih semua, ma, pa, tan, om, kak, Rey, Ca, mbun, makasih banyak. " syukur Kahfi.
Lalu Kahfi memeluk kedua orang tuanya, menyalami Ibu dan Ayah Dhifa, bersalaman dengan Kak Dhirga dan Rey. Tak lupa salam kepada Rebecca, Embun dan Dhifa dengan cara yang biasa ia lakukan tetap menjaga jaraknya karena selalu ada pembatas.
"Alhamdulillah, sekarang Kahfi udah 18 tahun, Kahfi udah tambah dewasa, dan udah jadi kebanggaan mama dan papa, semoga semua doa dan harapan kamu tercapai yah nak, " doa Mama dan Papa.
"Yaudah dipotong aja langsung kuenya. " ujar papa.
Kahfi memotong kuenya lalu, memberikan potongan pertama untuk kedua orangtuanya, lalu Dhifa ia menyuapinya tetap dengan tangan Kak Dhirga tentunya.
"Kak?" Panggil Kahfi.
"Kenapa? Pinjem tangan lagi, haduh kalian ini, buruan halalin dong ahahaha. " ucap Dhirga.
"Ntar kak, sarjana dulu baru halalin Dhifa."ujar Kahfi.
"Are you Serious?" tanya Dhifa.
"In syaa Allah. " ucap Kahfi tersenyum.
"Yey makan. " ujar Rey.
Mereka semua makan bersama dan ketika acara tersebut selesai, Dhifa memberikan sebuah hadiah berkotak kecil yang ia berikan langsung kepada Kahfi.
"Hmm, Kahf?" panggil Dhifa ditengah perjalanan menuju teras rumah Kahfi karena sudah saatnya mereka pulang kerumah masing-masing.
"Ya?" jawab Kahfi.
"Ini buat kamu. " sembari memberikan hadiahnya.
"Hadiah? Aku dapet kado nih?" ucap Kahfi.
"Iya sayang ahahaha. " ucap Dhifa.
"Syukron ya, Dhi. " jawab Kahfi.
"Eh, jangan dibuka sekarang. Nanti kalo aku udah pulang ya. " ucap Dhifa.
"Iya. " senyum Kahfi.
Dhifa menuju kemobilnya, lalu masuk kemobil.
"Pulang ya. Assalamu'alaikum semua. " ucap Ibu Dhifa.
"Iya mbak, mas. Hati-hati. " ucap Mama Papa Kahfi.
"Pamit, tan." ujar Rey,Eca,Embun.
"Dadah Tan, om. " ucap Dhifa.
"Dah, Dhi." jawab Mama Papa Kahfi.
"Dah, bawel!" ucap Kahfi.
"Dadah. " ucap Dhifa sembari tersenyum dan memberikan lambaian tangan dengan kiss bye.
Kahfi masuk kerumah dan langsung menuju kamarnya. Ia membuka kado dari Dhifa, dan isi dari kado tersebut adalah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Bawa Aku Pulang
General FictionHai!! Aku Dhiffa aku mengalami kecelakaan hingga koma sampai saat ini aku belum sadarkan diri. Hingga akhirnya rohku bertemu dengan seorang pemuda bernama Kahfi. Apakah Kahfi akan menuntun Langkahku? Apakah Kahfi seseorang yang dikirim Allah Padaku...