14. Calon

4.4K 217 2
                                    

Kak Dhirga berjalan menuju ruang tengah. Ia sudah rapi dengan jaket dan celana jeans nya. Ia berniat mengajak Dhifa untuk menyemput Ayah dan Ibunya di bandara.

"Siapa Dhi?" ucap Dhirga.

"Ini kak, ada calon kekasih heheh. " ucap Dhifa tertawa.

"Apasih Dhi, " Kahfi tersenyum malu.

"Eh lo Kahf? Oh ya, dek? Ayah sama ibu hari ini pulang mau ikutan ke bandara?" ucap Dhirga sembari menaikkan resleting jaket nya.

"Mau, tapi ajak Kahfi yah, " Dhifa melirik Kahfi dan mengedip manja

"Kalo nggak ada Kahfi, yang ngurus lo siapa? Masa gue?" Ledek Dhirga.

Dhifa malah dibuat tersinggung lantaran ucapan sang kakak. "Oo jadi aku ngerepotin?" ucap Dhifa sembari menaikan kedua alisnya.

"Eeehh, ambekkan nih bocah!" ucap Dhirga sembari memberikan jaket pada adiknya.

"Kamu bisa ikut kan?" ucap Dhifa.

"Bisa. " ucap Kahfi.

Merekapun menuruni tangga rumahnya. Dan Dhifa yang mengenakan kursi roda menuruni tangga dengan berjalan, Kahfi membawa Kursi rodanya turun. Dhirga yang sedang mengunci pintu, lengah dengan adiknya yang diam diam menuruni tangga sendiri dengan berpegangan pada dinding, lalu Kahfi memasukkan kursi roda di mobil Dhirga.

Kahfi menoleh ke arah tangga.

"Dhi, hati hati ntar jatoh?" Khawatir Kahfi.

"Nggak, wlek. " Dhifa malah meledek Kahfi dengan menjulurkan lidahnya.

Kahfi mengulurkan tangannya, ia khawatir Dhifa akan terjatuh. "Hati hati Dhi, awas Dhi!"

"Tangan kamu kenapa?" Ucap Dhifa.

Kahfi menarik tangannya. "Tangan? Eh nggak apa-apa kok. "

Dhirga menoleh, dan mencari keberadaan Dhifa. "Dek?" Dhirga mencari adiknya itu.

Suara teriakan terdengar dari bawah. Kak? Dibawah?? Disinii?" Pekik Dhifa.

"Ciyee yang dua-duaan. " ucap Dhirga sembari menuruni tangga.

"Yaudah yuk. " ucap Dhirga.

Mereka pergi menuju bandara.

Dan Kak Dhirga yang membawa mobil, Kahfi didepan dan Dhifa dibelakang sembari mendengarkan Earphone.

"Dhi? Lu laper nggak?" Ucap kak Dhirga sembari menyusuri jalan dengan mobil.

Dhirga melihat ke kaca mobil. "Dhi? yah nih bocah, " Ucap kak dhirga.

"Kak aku laper nih?" ucap Dhifa.

"Eh? Dibilangin dari tadi?" ucap Kak dhirga.

Lalu Kak Dhirga memasuki area parkir Alfamart. Dan turun memasuki alfamart.

"Stay disini!" Ucap kak Dhirga.

"Oke kak!" Ucap Dhifa.

"Lo juga. " perintah Kak Dhirga.

Kahfi mengangguk

"Eh? Kahfi nggak turun?" ucap Dhifa.

"Nggak Dhi. " ucap Kahfi.

"Ciyeee semobil berdua sama aku. " Dhifa masih saja meledek Kahfi

"Apaan sih Dhi. " Dan lagi-lagi Kahfi tersipu malu.

"Mama papa kamu udah pulang?" tanya Dhifa.

"Belum. "jawab Kahfi.

Lalu Kak Dhirga datang memasuki mobil, memberikan snack, roti, dan minuman kepada Dhifa dan Kahfi.

"Nih?" ucap Kak Dhirga.

"Asikk Cappuchino, " seru Dhifa.

Dhifa lagi-lagi mencoba merayu Kahfi.

"Kahf?" panggil Dhifa.

"Iya?" toleh Kahfi.

"Cappuchino buatan mu. Number o uno. " goda Dhifa.

"Ahah, apaansih Dhi. " ucap Kahfi.

Lalu mereka memutuskan untuk melanjutkan jalan, dan sampai di bandara, saat sampai mereka segera berjalan ke pintu selamat datang, dengan Kahfi yang mendorong kursi roda Dhifa, dan Dhirga yang membawakan Jaket Dhifa.

Dhirga melambaikan tangan kearah kedua orang tuanya. "Assalamualaikum bu, yah. " sembari mencium tangan orangtua mereka.

"Loh? Dhi?" kaget ayah dan ibunya.

"Ceritanya panjang yah, bu. " jawab Dhifa.

"Om, tante. " ucap Kahfi.

"Ehh ada Kahfi?" ucap ayahnya, sembari melirik Dhifa.

"Apasih ya, " Dhifa tersipu malu.

"Ehmm, calon. " sindir ibunya.

"Ahaha, udah dong yah, bu, Kahf sama Dhi jadi malu, yuk pulang. " ucap Dhirga

Hijrahku Bawa Aku PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang