15. Benar benar Sunyi

4.1K 199 2
                                    

Senin pagi, saat Dhifa sekolah kala itu teman teman Dhifa baru saja hendak memasuki sekolah, dan melihat Dhifa yang baru saja memasuki halaman sekolah.

"Kaki Dhi udah sembuh belom yah?" ucap Embun.

"Yah, semoga aja sembuh. "

Rebecca melihat kebelakang dan, "Eh, itu si Dhi udah datang. Dhifa!!"

Dhifa menghampiri teman-temannya.

"Assalamu'alaikum gengss?" ucap Dhifa.

"Wa'alaikumussalam Dhi, ciyeeee udah sembuh. " peluk teman-temannya.

"Yaudah buruan ke kelas yuk. " ucap Viska sang bendahara kelas.

Saat sampai di kelas.

"Kita nggak ada tugas kan?" Dhifa meletakkan tas di laci.

"Kek nya nggak deh, " jawab Rebecca.

"Loh kok nggak muat, ehh?" Dhifa kaget, saat ia hendak memasukkan tasnya kedalam laci, lacinya nampak penuh oleh bunga mawar merah.

"Kenapa?" ujar embun.

"Ada bunga, " Jawab polos Dhifa.

"Hah? Dari siapa?" Tanya Viska.

"Mr.X?" heran Dhifa.

"Penggemar rahasia.." ujar Viska sembari membaca nama disebuah kartu ucapan.

Selama aku sekolah, ada aja sih yang suka sama aku, tapi nggak sampai serahasia ini. Dan aku juga udah janji sama diri aku sendiri, untuk berubah dan nggak akan pacaran lagi. Hijrah adalah niat awalku.

Saat pulang sekolah, dengan mengendarai motor dan membawa bunga di samping tasnya Dhifa tak sengaja bertemu Kahfi yang baru pulang sekolah.

Tinnn Tiinn

"Assalamualaikum Kahf?" Sapa Dhifa berjalan mengiringi Kahfi.

"Waalaikumussalam Dhi. L"

"Mau barengan?" Ajak Dhifa pada pemuda berseragam kotak kotak ungu muda yang bersamanya saat itu.

"Nggak makasih. " senyum Kahfi.

"Aduhh! " keluh Dhifa saat melirik kakinya yang sakit itu.

"Kamu kenapa? Masih sakit ya kakinya? Yaudah buruan turun, aku aja yang bawa motor. " khawatir Kahfi.

"Siapp boss. " senyum Dhifa.

Asikkk aku dianter Kahfi, -bathin Dhifa.

"Kamu duduk cewek yah. "

"Iyaiya bawel. " ucap Dhifa.

"Kalo masih sakit jangan berangkat sendirian, dianter kak Dhirga kan bisa. " ucap Kahfi sembari membonceng Dhifa.

"Nggak bisa, kakak masih sibuk. Emang nya kamu mau nganterin aku? Tapi kamu kan beda sekolah. "

"Aku mau kok. "

Saat turun dari motor Kahfi menagantarku sampai ke teras rumah, dan aku masih berpikir siapa mr.X tersebut, lalu aku menghiraukannya aku bahagia Kahfi selalu ada untukku. Dan mulai besok dia akan mengantar aku terus.

Terimakasih Ya Rabb, semoga kelak Hijrahku untuk jodohku.

"Itu apa Dhi?" ucap Kahfi menatap sinis ke arah bunga yang berada di sisi samping tas ku.

"Tadaaaaa!! Ini bunga.. " sumringah Dhifa yang menunjukkan bunga mawar merah dihadapan Kahfi.

"Aku serius Dhi?"

"Oke aku juga. " Dhifa menatap tajam Kajfi.

"Yaudah, aku pulang ya, dah. " sembari berbalik ke arah tangga dan menuruni tangga.

"Hati-hati yahhh sayang. " teriak dhifa.

Kahfi hanya menoleh sebentar lalu melambaikan tangan.

"Kahfi kenapa yah? Ah Bodo ah! Yang penting aku bahagiaaaa," ceria Dhifa sembari memanggil kakaknya. "Kakakkkkk, Assalamualaikum, Dhi pulang.. " ucap Dhifa sembari melepas sepatunya. "Loh kok sepi, " meletakkan tas nya di sofa.

Kringgggg kringg kringgg

Telpon rumah berdering.

"Hallo? Assalamualaikum dengan siapa ini?"

"Waalaikumussalam Dhi, ini ibu nak. "

"Iya bu?"

"Dhi? Ibu sama ayah lagi ngurusin kakak di kampus, kami belum bisa pulang sayang. "

"Yahhh, yaudah iya bu, titip salam buat kalian semua Dhi sayang kalian, "

"Iya hati hati ya dirumah, ayah titip rumah yah, hehe"

"Ih ayah, anak gadis ditinggal aja, "

"Mobil gue jangan lu lecetin ya. " pekik Dhirga dari suara telepon.

"Siap kak, Dhi boleh bawa mobil dongg, "

"Iya iya udah dulu ya sayang, Assalamualaikum. "

"Wa'alaikumussalam. "

Telpon terputus.

"Aku sendiri lagi yeay bebassssss! Eits tapi aku yang urusin satu rumah dong berarti, yaudah deh nggakpapa. " Dhifa berniat untuk mengajak Rey main kerumahnya. "Kerjain Rey ah! Ahahah. " ucap Dhifa tertawa jahat.

Dhifa menghubungi Rey dengan telpon rumah.

Tutttt tutttt

"Ah udah nyambung. " ucap Dhifa.

"Hallo?"

"Hallo, selamat siang, " ujar Dhifa.

"Sssiang, " heran rey sembari menyetir mobil.

"Bisa bicara dengan pak Rey, "

"Iya saya sendiri?"

"Selamat pak, bapak mendapatkan ticket nonton konser gratis. "

"Whatt? Eitsss tunggu tunggu konser apaan?"

"Konser Live Dhifaaaa ahahahahahah."

"Eh resek lu yah, bocah ahahah, gila parah lu Dhi. "

"Aku kangen Rey, "

"Idih, geli parah gua dengernya. "

"I miss you so much, "

"Eeehhh bentar bentar lu kenapa? Pasti lu lagi sendirian? Dan minta gue buat nganterin makanan. "

"Bawain Pizza!! I need you. "

"Halah, ada maunya doang. Oke deh, gue kesana haha. "

Hijrahku Bawa Aku PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang