38. Bismillah

2.7K 137 0
                                    

Semua orang-orang dirumah Dhifa sudah menyiapkan dekorasi. Sementara mama Kahfi pergi ke rumah Dhifa, Rey datang untuk mengalihkan perhatian Kahfi.

"Kahf, mama pergi dulu ya. "

"Iya ma, mau dianter?" tanya Kahfi yang baru saja menuruni tangga.

"Aaa nggak usah sayang, kamu jaga rumah aja. Mama sama Tisya kok. " ucap Mamanya.

"Yaudah hati-hati ya ma, jagain mama ya kak, " ucap Kahfi.

15 menit setelah ke datangan mama Kahfi dan Tisya, Rey pun berangkat menuju rumah Kahfi. Bersamaan dengan papa nya yang baru saja hendak pulang. Pak Sastro memang menjemput Rey di rumah Dhifa setelah pekerjaan nya selesai.

"Assalamualaikum?" ucap Mama Kahfi yang baru saja sampai dirumah Dhifa bersama Tisya.

"Wa'alaikumussalam. "

"Eh tante. " ucap Dhifa yang berdiri ketika melihat Mama Kahfi.

"Hai Dhi. " sapa Mama Kahfi.

Dhifa memanggil Dhirga, saat ia menyadari bahwa Tisya sudah datang "Kak, ada kak Tisya nih!! " ujar Dhifa.

Mereka bergantian mencium punggung tangan mama Kahfi. Dan begitu pula dengan Tisya yang bertemu dengan calon mertua.

"Waduh ini udah mau selesai yah?" tanya Mama Kahfi.

"Iya tan, bentar lagi udah kok. " jawab Eca yang sedang sibuk mengikat balon.

"Mbak, aku udah bawain bahan-bahan, kita jadikan mau buat makanan?" tanya Mama Kahfi kepada Ibu Dhifa.

"Jadi dong, yaudah yuk kedapur aja langsung. " jawab Ibu Dhifa.

"Semangat ya. " ucap Mama Kahfi dan Ibu Dhifa.

Melihat Tisya yang banyak sekali bawa-an, Dhirga menjadi superhero bagi Tisya. Ia sigap membantu dan menolong Tisya. "Sini biar aku aja yang bawain. " ucap Kak Dhirga.

"Makasih ya, Ga. " ucap Tisya.

Kak Dhirga tersenyum, lalu mereka menuju dapur. Sementara itu Rey pergi ke rumah Kahfi. Dan para gadis-gadis menyelesaikan dekorasi. Embun yang sedang fokus meniup balon malah akhirnya memecahkan beberapa balon karena terlalu asyik meniup sampai-sampai balonnyo meledak karena terlalu besar.

Dhifa sudah khawatir, saat melihat Balon yang di tiup Embun mulai terlihat transparan. "Embun! Kegedean!"

Karena tidak mendengarkan ucapan teman-temannya, balon yang Embun tiup pun akhir nya pecah. Tetapi Embun malah tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi kaget ketiga sahabat nya itu.

Adinda yang geram segera mengacak-acak rambut Embun yang terurai. "Udah dibilangin juga! Ngeyel!"

Mereka tertawa sembari melanjutkan dekorasinya dan Alhamdulillah akhirnya dekorasi sudah selesai. Saat adzan maghrib berkumandang, mereka menunaikan sholat maghrib lalu pulang kerumah masing-masing dan kembali berkumpul saat jam menunjukkan pukul 20:30 WIB. Mereka berkumpul di rumah Dhifa lagi, kecuali Tisya dan Mama Kahfi yang sudah berada di rumah Kahfi bersama Rey.

Tisya menghampiri kamar Kahfi, membuka sedikit celah pintu agar kepala nya bisa masuk. Kenapa hanya kepala? Agar ia terlihat bahwa di bawah memang benar-benar ada tamu penting.

"Dek? Jangan turun dulu, ya. Soal nya ada tamu, om. "

"Oh, iya kak. " sahut Kahfi.

Tisya berjalan menuruni tangga, lalu ia menerima sebuah pesan singkat dari Dhirga.

Calon suami :
Assalamu'alaikum, aku udah didepan.

Wa'alaikumussalam, aku kedepan nanti kita ke halaman belakang arah kolam.

Calon suami :
Buka-in pintu nya dulu, mbak.

Iya mas, ini udah otw!! sabar.

Dhirga yang menunggu Tisya didepan pintu segera masuk ketika pintu sudah terbuka. Mereka berjalan kearah kolam untuk menata dekorasi yang sudah disiapkan. Kahfi yang tak tau bahwa Dhifa berada di rumah nya, ber-inisiatif untuk menelpon Dhifa.

"Kok tiba-tiba kangen Dhi, ya?" Ucap Kahfi tanpa sadar.

"Kangen ya tinggal Vc aja, susah banget sih Bro. " ucap Rey tang tanpa sadar lupa akan kedatangan teman-temannya.

Aduh! gue lupa mereka kan ada disini, -batin Rey.

Tak perlu pikir panjang Kahfi segera menghubungi Dhifa, Dhifa yang melihat video call masuk di ponselnya membuat ia panik apalagi video call tersebut berasal dari Kahfi.

"Kak!! Kahfi vc. Gimana nih?" panik Dhifa.

"Apa? Aduh Rey gimana sih!" ujar Eca.

Semua jadi panik. Apalagi saat ada bayangan di jendela kamar atas, yang merupakan kamar Kahfi.

"Rey lupa atau gimana sih!" Kesal Eca.

Hijrahku Bawa Aku PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang