Saat berangkat ke sekolah, aku lupa menyiapkan sarapan pagi karena bangun kesiangan. Semalampun aku tak memakan apapun, terakhir adalah makan bersama Rey. Aku sungguh malu, dan merasa bersalah karna Kahfi menarikku semalam, akan tetapi aku juga bingung, apakah yang Kahfi katakan itu semalam itu nyata, atau hanya khayalanku. Ah sudahlah.
"Assalamualaikum, " saat tiba dikelas aku tak melihat teman temanku.
Akupun memutuskan untuk ke kantin. Saat menuruni tangga kepalaku pusing lalu pandanganku kabur dan yang terakhir aku lihat adalah seorang pemuda didepanku seketika aku terjatuh pingsan.
Disisi lain, Rey yang diam-diam sudah pindah ke sekolah Dhifa.
Gue mutusin buat pindah ke sekolah Dhifa. Yah biar ketemu terus sama Dhi. Gue udah nanya ke ruang kepala sekolah dan katanya kelas gue ada di lantai 3 Kelas 3A, bukannya ketemu kenalan cewek baru gue malah ngeliat Dhi yang jalan sempoyongan.
"Loh? Dhi? Woii? Ehh.." Rey bergegas mendekati Dhifa.
Dan gue pun menggendong Dhifa ke UKS bersama temen-temennya yang gue temui saat gue nanya letak UKS.
"Embunnn?" teriak Rey.
"Heyy Reyy, loh itu kenapa??" kaget Embun.
"UKS mana? Buruan, ini Dhifa pingsan!!" ucap Rey cemas.
"Yaudah sini-sini buruan, "
Mereka menunjukkan arah UKS dan membukakan pintu UKS.
"Sini baringin di sini. " ucap Rebecca.
"Astaga dia kenapa sih? Muka udah kek mayat aja. " ucap Embun.
"Ya Allah Dhi. Lo kenapa lagi?" Rey mengusap tangan Dhifa.
"Hoi! Itu tangan orang coy! Main elus elus aja, " ucap Rebecca yang tau Dhifa akan sangat marah jika tangannya dielus.
"Rey suka ya sama Dhifa?" Ucap Embun bisik bisik.
"Mana gue tau! Tanya orangnya lah!" Ketus Rebecca.
"Berisik banget sih!" Ucap Rey.
Gue nggak tau harus ngelakuin apa, yang gue tau gue harus jagain Dhifa. -batin Rey
Disusul Kahfi yang baru saja sampai disekolah, karena ia sebenarnya menjemput Dhifa namun terlambat. Karena Dhifa sudah berangkat duluan.
Kahfi juga pindah kesekolah Dhifa. Dan nyatanya, Kahfi satu kelas sama Dhifa, ia mencari Dhifa kesana kesini dan saat ia bertanya pada Embun melalui sms, Embun memberitahu kalo Dhifa masuk UKS. Kahfi bergegas mencari UKS dan Alhamdulillah ketemu.
"Assalamu'alaikum?"
"Kahf?" kaget Rey yang sontak melepas tangan Dhifa.
"Dhi kenapa Ca?" tanyanya kepada Rebecca.
"Tanya tuh anak. " Rebecca melirik ke arah Rey.
Rey yang tidak tau apa-apa takut disalahkan. "Gue nemuin dia pingsan. "
"Kahfi.. " gumam Dhifa yang mendengar suara Kahfi.
"Aku disini Dhi." sembari berdiri mendekati Rey yang duduk disamping ranjang UKS yang Dhifa tempati.
"Are you okay?" ucap Rey.
Dhifa membuka matanya.
"Kahfii."
"Iya?"
"Rey. "
"Ya Dhi?"
"Maaf ya Rey. "
"It's okay Dhi no problem?" ucap Rey.
"Kamu ngapain kesini?" tanya Dhifa.
"Aku pindah kesini?" ucap Kahfi.
"What? Gue juga?" kaget Rey.
"WHAT!!!" kaget Embun dan Rebecca.
"Yaudah, kita nggak sekelaskan?" ucap Dhifa.
"Aku sih iya, 3A. " ucap Kahfi.
"Gue juga, " ucap Rey.
"Apa?" Kaget Dhifa.
"Yaudah, kalo masih bingung buruan cabut kekelas yuk, lu udah mendingan Dhi?" ucap Embun.
"Iya udah baikan kok. " jawab Dhifa.
"Nih, bekal jangan lupa dimakan. " ucap Kahfi sembari memberi bekal.
"Makasih sayang. " sumringah Dhifa, sembari berdiri dan berjalan ke koridor yang sudah lumayan sepi karena jam pertama hampir dimulai.
"Iya bawel. " senyum tawa Kahfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku Bawa Aku Pulang
General FictionHai!! Aku Dhiffa aku mengalami kecelakaan hingga koma sampai saat ini aku belum sadarkan diri. Hingga akhirnya rohku bertemu dengan seorang pemuda bernama Kahfi. Apakah Kahfi akan menuntun Langkahku? Apakah Kahfi seseorang yang dikirim Allah Padaku...