40. From Dhifa

2.8K 137 3
                                    

Malam itu, Kahfi membuka kado dari Dhifa. Sebuah frame dengan beberapa foto Kahfi yang dibuat 3D dan bersanding dengan foto Dhifa namun dengan pemisah yang digambarkan oleh sebuah simbol **.

Dan dibawah frame tersebut ada sepucuk kertas yang menyerupai kartu ucapan, ada susunan potongan kertas berbentuk hati yang jika di tarik akan menampakkan tulisan I Love You.

*maaf sebelumnya kalo ternyata ini bener-bener nggak rapi karena author buat sendiri
Ini hanya contoh.

*maaf sebelumnya kalo ternyata ini bener-bener nggak rapi karena author buat sendiri❤Ini hanya contoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika ditarik?

Kahfi tersenyum lalu ia tertawa terbahak-bahak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kahfi tersenyum lalu ia tertawa terbahak-bahak. Kahfi sampai meneteskan air mata. "Dhi, kenapa kamu selalu buat aku suka sama kamu? Semua yang kamu lakukan, selalu buat aku tersenyum. Semoga kamu yang dikirim Allah buat aku Dhi, Aamiin. "

Kahfi duduk di sudut ranjang kamarnya, ia menaruh frame tersebut di atas laci kamarnya, lalu kartu ucapan yang berisikan tulisan I Love You ia simpan didalam laci, lalu ia berwudhu dan kemudian beristirahat.

Disisi lain, Dhifa yang baru sampai dirumah. Melepas jilbab nya, mengganti pakaiannya dan bersantai di sofa dengan masker di wajahnya.

"Dek, lo udah kasih kado ke Kahfi?" tanya Dhirga.

"Ih kepo! Udah, aku mau maskeran biar glowing. " ujar Dhifa meledek.

"Maskeran terus, ampe tuh muka silau kalo di liat orang!!" Ledek Dhirga.

Dhifa menirukan gerakan bibir Dhirga saat berceloteh. Ia meledek Dhirga agar kakak nya itu kesal. Dhifa meluruskan kaki jenjang nya ke atas sofa. Dengan bandana kuning yang membelakangi rambutnya.

"Makasih ya Allah, aku nggak akan pernah balik kejurang kelam yang pernah jatuhin aku, dan aku sadar kalo aku mau berusaha Allah tau jalan yang terbaik, terimakasih Ya Allah. "

Syukur Dhifa yang menatap jauh ke dinding berwarna cream itu.

Setelah masker di wajah nya sudah mengering, Dhifa bergegas pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Dhifa lalu menepuk perlahan wajahnya dengan handuk putih. Sembari bergumam ia menatap cermin dengan pede nya.

Kahfi suka nggak ya, sama kadonya? Semoga suka deh! Mana besok mau tampil pensi. Ya Allah, semoga besok lancar.

Subuh yang sejuk, burung-burung berkicau, dan asrinya pemandangan di komplek, membuat ibadah subuh khusyuk.

Alhamdulillah.

"Dek, buruan sarapan katanya mau tampil?" ujar Dhirga yang mengetuk pintu kamar Dhifa.

"Iya kak.  " sahut Dhifa yang keluar 15 menit setelah itu.

Kahfi bercermin, menata rambutnya dan merapikan pakaiannya, ia tersenyum lalu pamit untuk pergi ke rumah Dhifa.

"Ma, Pa? Kahfi berangkat yah. " ucap Kahfi.

"Iya hati-hati yah. "  ujar kedua orangtuanya.

Saat Kahfi sampai, Dhirga lah yang membuka kan pintu dan Dhirga menyuruh Kahfi menunggu Dhifa di ruang tamu.

"Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam, masuk Kahf. Dhi masih diatas, tunggu dulu ya. "

Langkah kaki terdengar dari arah tangga. Lalu suara panggilan terdengar.

"Kak, liatnih! Aku cantik nggak?" ucap Dhifa yang berteriak lalu ia terdiam malu saat melihat ada Kahfi yang sudah duduk di ruang tamu.

Dhirga menggeleng. "Tuh, apa gue bilang Kahf?" ucap Kak Dhirga.

Dhifa menghampiri Dhirga lalu mencubit lengan Dhirga. "Ih kakak, kok nggak bilang kalo ada Kahfi. " ucap Dhifa malu.

Dhirga menepikan tangan Dhifa dari lengan nya. "Mati kutu lo! Rasain. " tawa Dhirga.

"Ibu liat nih!" Ucap Dhifa yang mengadu pada sang ibu.

"Udah-udah, ayo berangkat buruan. Kahfi udah nunggu tuh. " ucap Ibu yang datang dari belakang Dhifa.

"Berangkat ya bu, yah. " pamit Dhifa.

"Iya, sukses ya, semoga lancar penampilannya. " ucap Ibu.

Ayah menggantungkan kunci mobil di jari nya. "Ini, kunci mobilnya. " ujar Ayah.

"Makasih ayah, sayang. " ucap Dhifa.

"Om, tan, kita berangkat yah. Assalamu'alaikum. " pamit Kahfi.

"Iya jagain ya, Kahf. " ujar Dhirga.

Mereka berjalan menuruni tangga lalu menuju mobil. Mereka berangkat dengan tampilan yang sudah disepakati. Dress code berwarna biru laut.

"Kamu ganteng banget, loh. " rayu Dhifa.

Tanpa di sadari, Kahfi melihat ke cermin mobil di atas. "Apasih Dhi. " ucap Kahfi.

"Ciye malu ciye, pipinya merah!!" Ledek Dhifa.

"Hahahaha, aku udah hafal Kahf. Jangan gugup ya. " ucap Dhifa.

"Iya, kamu juga ya. " ucap Kahfi.

Tak lama mereka sampai di parkiran sekolah, dan berjalan menuju aula tempat panggung istimewa menanti mereka, Dhifa kaget ketika melihat...

Hijrahku Bawa Aku PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang