Milly berjalan gontai dengan wajah ditekuk, helaan napas dan decakan terus keluar dari mulutnya.
Ia merasa konyol didepan Milen, teman kecilnya setelah 10 tahun berpisah. Bukannya saling temu kangen, ini malah terkesan cari musuh atau cari mati tepatnya. Intinya menantang maut, itu baginya.
Harusnya kesan pertama setelah lama tidak bertemu itu menyenangkan, bukannya horror dan semenyebalkan ini.
Memang, dari awal mereka bertemu tak ada manis-manisnya sama sekali. Bagaimana mau manis, setiap ketemu aja tabrakan yang berujung saling adu mulut.
Yang pasti sekarang Milen sudah ilfil dengannya. Gimana mau ngejar doi yang udah lama ilang kalo kesan pertama ketemu aja suram begini.
Sesekali Milly berhenti berjalan, menghela napas lelah.
Memikirkan cara untuk berbaikan, serta dekat lagi dengan Milen membuatnya stres dan haus.
Milly meneguk minuman kaleng yang tadi ia beli, setelah habis tuntas tak tersisa, Ia berniat untuk membuangnya ke tempat sampah. Tapi cara yang dilakukannya itu nyeleneh.
Karena jarak tong sampah cukup jauh, Milly mengambil tindakan lain. Dari pada capek berjalan, mending dilakukan di tempat saja, pikirnya. Tapi bukannya melempar kaleng minuman bekas itu, malahan ia tendang dengan kaki. Dan hasilnya, bukan masuk sasaran tapi malah kena kepala orang.
Tak
"Duh! Siapa yang nimpuk gue! "
Aduh, gawat kena orang. Milly langsung panik, mengetahui tendangannya meleset.
Milly menggigit ujung kukunya reflek dari panik,yang dilakukannya kini ialah mondar-mandir ditempat sambil berusaha terus berfikir.
"Woi!"
Teriakan itu membuatnya sedikit terlonjak kaget. Sepertinya itu teriakan seorang yang terkena timpukannya tadi.
Orang tersebut menatap lurus kearah Milly, sontak saja membuatnya mati kutu. Mau gerak aja rasanya berat. Milly dibuat kalang kabut, apalagi tatapan orang itu begitu tajam menghujamnya. Milly menelan salivanya dengan berat.
Gimana ini? Ah ya, kabur aja dah.
1
2
3
Kaburr!
Milly langsung balik badan dan lari, tanpa mengindahkan seruan orang yang memanggilnya tadi. Ia terus berlari, tanpa berniat menengok kebelakang sekalipun.
"Mau kemana lo, jangan lari!"
"Maap ga sengaja!" teriaknnya sembari berlari, tanpa menengokan kepala kebelakang.
Awas aja nanti kalo ketemu, dumel seorang yang tertimpuk oleh Milly.
🐾🐾🐾
Hari ini Milly kembali ke sekolah setelah libur tanggal merah kemarin. Seperti hari-hari sebelumnya, Milly selalu tampak riang dan sumringah.Ditambah dengan fakta, ternyata selama ini dia satu sekolah dengan Milen, apalagi sekarang tetanggan pula.
Sepanjang perjalanan ke sekolah sampai sekarang ia berjalan menyusuri koridor menuju kelas. Milly mulai bersenandung kecil, tak lupa senyum manis selalu menyeruak dibibir ranumnya.
Menyapa setiap yang dia temui, bahkan tanaman dan binatang pun tak luput dari sapaannya.
"Pagi mpok Imeh? Makin cantik aja sih, laris ya jamunya." sapanya saat di sekitar jalan kompleks rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI
Teen Fiction"Kenapa lo selalu mengusik hidup gue!" "Karena aku suka sama kamu." "Jauh-jauh dari hidup gue!" "Gak bisa. Intuisiku ngarahnya ke kamu, apa masih kurang jelas?" ~~~ Ini adalah kisah dimana perjuangan, pengorbanan, dan pengharapan seorang -Millynea A...