Part 3

1K 104 6
                                    

Siang hari yg panas di New York City shakti sudah duduk dengam segelas minuman soda dan mie pasta di mejanya tidak biasanya shakti datang seawal ini matanya terus melirik kearah pintu cafe.
"Kemana gadis itu? Kenapa tak kunjung muncul" shakti mulai cemas karna sudah 1 jam lebih dirinya menunggu ia pun mulai putus asa dan beranjak dari kursi.

"Klinggg" suara pintu terbuka untuk kesekian kalinya, shakti melirik malas. "Radhika" ucap shakti lembut senang.
"Priya coba kamu cari disana?"
Radh berjalan menuju loby menanyakan tentang kartu pelajar miliknya.
"Serius mas.. ngga ngeliat sama sekali" radh murung bercamlur kesal
"Disini ngga ada radh.. coba deh kamu inget-inget lagi, masa kita harus nyari seruangan ini"
"Aduh priya please ngeluhnya nanti aja aku kesel nih"
"Ini punyamu" suara shakti terdengar jelas di telinga shakti.
Priya lebih dulu melihat shakti karna shakti berdiri di depannya menyamping dengan tubuh radh kagum.

Radh menatap shakti sinis.
"Oh jadi kamu yg umpetin?" Seru radh lebih kesal
"Aaa radh dasar gila kenapa di bentak sih?" Priya mengigiti jarinya tak menyangka radh akan bersikap seperti itu.
"Permisi.. aku baru saja menemukannya disana terselip  di bawah meja, untuk apa aku umpetin benda seperti ini" shakti menaruh wajah heran
Sementara radh diam sesaat merenung. Shakti mengabaikan radh yg masih diam seribu kata.
"Hei tunggu" radh berjalan menghampiri shakti di pintu.
"Sorry aku udah salah sangka"
"Hehe tidak perlu canggung begitu santai saja.. bagaimana jika secangkir kopi hangat untuk menebusnya" ucap shakti pelan
"Baiklah aku yg traktir mari" radh tersenyum mengajak shakti bergabung di mejanya dengan priya.
"Oh ya kenalkan ini sahabatku priya" radh memperkenalkan sahabatnya
"Hai salam kenal" ucap priya senang
"Dan kamu?"
"Apa namaku? Apa kamu tidak membaca kartu namaku?"
"Bagaimana bisa jika kamu sudah lebih dulu mencari sebelum ku temukan" ucap shakti berbohong😂
(Biasa cowo modus dikit)
"Aku radhika tapi aku lebih sering dipanggil radh.. bagaimana dengan namamu?"
"Namaku shakti"

Mereka berbincang cukup lama.
Seperti yg di katakan sebelumnya jika Radhika adalah putri semata wayang dari Tn. Hiten T. Madan musuh bebuyutan tuannya Anil Kapoor.
Semiki purti semata wayang dari orang besar radh bukan gadis yg manja tapi lebih terkesan sederhana jauh dari kata gadis yg suka menghambur-hamburkan uang orang tuanya.
   Radhika Madan atau lebih di kenal dengan radh sebanarnya adalah gadis yg lembut namun sedikit cuek hanya saja kehidupan yg berlangsung pada dirinya membuatnya manjadi sedikit keras apa lagi sejak kematian ibunya ia bukan lagi gadis yg selalu duduk manis di kamar dengan banyak buku.

---------------------

Suasana malam ini begitu membosankan di siang hari radh akan terus berada di kost bersama priya hingga senja hingga mobil menjemput radh pergi kembali kerumah di malam hari, aktivitas yg terus berlangsung hingga membosankan.
Radh masih asik duduk di taman belakang rumah menatap gemerlapan bintang di langit.
"Melihat bintang?" Ucap shahid duduk di samping radh
"Hehe iya"
"Kenapa?"
"Ada cerita tersendiri di balik bintang yg bersinar dan aku yg selalu melihatnya senang"
"Wow jadi sahabatku ini tetap menjadi fangirl star" goda shahid senang
"Apa sih fangirl aku ngga ngerti yg kaya begitu"
Radh kembali menatap bintang dengan senyum di bibirnya.

    Shahid Kapoor, sudah tinggal beresama dengan keluarga Tn. Hiten sejak kecil, ibunya meninggalkan shahid dan juga ayahnya sejak saat itu ayahnya bekerja sebagai tangan kanan
Tn. Hiten. Naas ayahnya meninggal saat misi menyelinap masuk rumah Tn. Anil Kapoor.
Dan kini jabatan sebagai tangan menjadi milik putranya Shahid kapoor. Berbicara mengenai persahabatan shahid sudah lama memiliki perasaan pada radh. Perasaan lebih dari seorang sahabat.

----------------------------
         Holiday
----------------------------

"Hei tukang tidur bangun" radh memasuki kamar langsung mengolok-olok priya yg masih nyenyak menyandar di bantal dengan piama doraemon.
"Apa sih radh hari ini libur ngga ada jam pelajaran suhhh..suhh jangan ganggu" priya kembali tidur mengabaikan radh yg masih berdiri disampingnya.
"priya.. awas ya kamu" radh mengambil bantal guling mencoba memukul priya.
"Udah bangun nih.. sini bantalnya" ucap priya tiba_tiba bamgkit, radh memberikan bantal itu senang tapi...
"Priyaaaaaa" seru radh sengit karna priya kembali tidur.
"Pantes badan ngga kelar-kelar kurusnya"
"Bodo bilang aja sirik wkwkw"
Radh keluar dari tempat kost yg mungkin lebih gampangnya asrama yg tetap bayar tiap bulan macem kost😕
"Enaknya ngapain ya? Shakti?" Radh mengambil ponsel di sakunya mencark nomer shakti.
"Oh iya kemaren kita ngga sempet tukeran nomer hp lagi..uhh radh betapa membosankannya harimu ini"

..Brummmm..srittt..
Sebuah motor ninja mencolok berhenti tepat di hadapn radh.
"Shakti"
"Mau jalan-jalan" shakti tersenyum menyentuh menatap radh yg juga tersenyum tak kalah manisnya dengan gula tebu dan pemanis buatan lainnya😂
Tanpa berfikir panjang radh langsung duduk di belakang shakti. Ternyata shakti memang sudah menunggu radh keluar dari asrama.
"Dari mana kamu tau kalau aku tinggal diasrama itu" ucap radh bingung
"Apa maksudmu radh bukankah hampir semua mahasiswa tinggal diasrama itu dekat bukan dengan kampus" ucap shakti ngeles
"Iya sih tapi kan kamu ngga tau aku tinggal di asrama"
"Hahaha kamu ini lucu.. apa kamu berfikir aku mencari tentang kamu?
(Jawaban sebanarnya adalah ya karna kemarin shakti bertanya pada pelayan cafe yg biasa melayani radh dan priya😆)
Nggalah radh kan aku sering lewat sini dan hoki aja ketemu kamu lagi berdiri disitu"
"Oke tapi kebetulan itu sangat misterius bagiku hahaha mungkin aku juga akan memanggilmu tuan misterius"
Motor ninja merah mencolok itu masih melaju melewati jalanan hingga kota..

Apa yg terjadi selanjutnya?
Tunggu next partnya😀

Kritik dan saran komen ya😉
Jangan lupa juga vote

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang