Part 15

987 100 10
                                    

Disiang hari yg terik shakti berjalan dengan tegesah-gesah.
"Sial.. kenapa mereka masih belum mati aja sih" grutu shakti berjalan pincang karna luka tempak di kakinya, ini adalah satu bulam pengejaran shakti yg tak ada habisnya mereka terus memburu shakti hingga tak ada kesempatan untuk kabur dari praha. Shakti mulai sempoyongan pandangannya tampak kabur bagaimana tidak sejak semalam ia hanya dapat tertidur selama satu jam sisa waktu lainnya dalam perang peluru, hampir saja ia menabrak tembok rumah penduduk.
"Harus cari tempat aman dulu buat ambii ini peluru"
"Itu dia disana.." seru mereka kembali mengejar shakti.
"Siallllll..." shakti kembali mengarahkan pistolnya pada mereka "duaarr.. duuaarr"
"Bughh" sebuah motor ninja hijau stapilo menabrak shakti, seseorang dengan helm tertutup meminta shakti untuk ikut bersamannya. Mereka semakin dekat shakti tak punya pilihan lain selain ikut bersama orang tersebut. ..Ngeengggg.. motor melaju kencang melawan angin sangat cepat hingga membuat shakti harus berpegangan kuat pada ujung belakang motor.

     ..sritttttt.. motor berhenti sempurna di sebuah taman yg tidak terlalu ramai, orang itu membatu shakti untuk duduk tampa melepaskan helm atau jaket yg ia kenakan.
"Heii apa yg kau lakukan?" Seru shakti marah menangkis tangan yg mencoba menyentuh luka di kakinya.
"Plakkk.. diamlah aku berusaha mengambil peluru itu" ucapnya tak jelas
"Apa kau punya peralatannya karna peralatanku tertinggal di.."
Belum juga meyelesaikan ucapannya dia mengeluarkan kotak p3k dari saku jaketnya. Bukan p3k biasa tapi ini adalah p3k seorang agen peralatan medis gunting penjepit dan lain sebagainya tersusun rapih di kotak tersebut.
Shakti sibuk memperhatikan orang misterius yg menyelamatkannya ini, tak ada gelang yg menandakan ia agen dari Anil Kapoor atau dari Hiten Madan, siapa orang ini? Ucap shakti dalam hatinya.
"Jahit sendiri lukamu, dan ini adalah kunci kamar hotel itu (tunjuk) istirahatlah disana malam ini dan jaga dirimu" ucap orang itu pergi kembali dengan motornya.
"Orang aneh.. heyy thank you.. dia menceramahiku jaga dirimu dia fikir aku lemah..huffhh jaga dirimu" shakti mengingat kalimat terakhir yg sama pernah ia katakan pada radh. Pengejaran ini membuatnya semakin sibuk saja sampai ia tak bisa menghubungi radh.
"Apa kabar dengan radh? Apa dia baik-baik saja? Apa dia masih menunggu untukku? Apa dia.." lerih shakti mendalam begitu merindukan radh.

-----------------------------

Di hotel, shakti membanting tubuhnya di ranjang, radh.. ia terus saja memikirkan radh sejak orang itu mengatakan jaga dirimu.
"Tunggu bukankah ini cofe latte panas favoritku" shakti tampak mencari aroma kopi yg tak asing baginya. Di meja sudah terdapat secangkir kopi hangat shakti bertanya-tanya siapa yg mengirim ini? Shakti mulai curiga dengan orang yg menyelamatkannya.
"tapi disaat seperti ini aku juga butuh mandi.. jadi mari kita lihat baju yg disediakan hotel ini"
Shakti membuka lemari dan melihat eksperesinya yg terengah alisnya naik bibirnya bungkam.
"Peluru.. dan beberapa pistol" tersusun di papan lemari atas
"Apa yg sebenarnya terjadi? Ada apa dengan orang gila itu menyelundupakan ini semua dalam hotel" shakti mulai kehabisan kesabaran.
"Apa dia orang yg dikirim mertuaku? Hehe bodoh dia tidak akan mengirimkan ini tapi menerima paket mayatmu shakti"
Malam ini shakti tidak ingin ada yg mengganggunya. Ia tertidur untuk menikmati petualangan lagi di esok hari.

-----------------------------

"Sekarang rasakan pembalasanku"
.. duuuaaaarrrrrrr .. sebuah garnet mengobrak abrik markas anak buah Anil Kapoor.
Kembali terjadi perang senjata bagai film india Dabbang satu polisi melawan beberapa penjahat shakti lebih terlihat santai dengan semua persiapannya semalam.
Kanan.. duarrr..
kiri duaarr..
atas duarrrr..
Belakang duaarrr..duarr..duarr
Shakti menyelinap diantara renuntuhan. .. Duarrr...
Suara tembakan yg berasal dari belakang darah segar jatuh sembarang di pipi kiri shakti.
Ia melihat salah anak buah Anil Kapoor tegeletak dengan lubang peluru menembus tubuhnya.
Shakti melihat-lihat siapa yg menembaknya...
"Heyy disini" seru orang dengan helm dan jaketnya menyapa shakti di atap bangunan.
"Apa yg kau lakukan disini"
"Membantumu bodoh"
...duaarrrr.. tembakan kembali ia gencarkan
"apa aku datang untuk di ajak ngobrol fokuslah" seru orang itu lagi.
"Ada apa dengan orang ini seenaknya mengatur"
Tak ingin kalah keren shakti mengeluarkan segala kemampuannya dalam menembak. Musuh ludess.
Shakti mengambil dua kaleng minuman berakohol dari sisa puing-puing bangunan yg tak utuh.
"Ambil ini (lempar)"
"aku tidak minum ini"
"kenapa? Ini pertama kalinya aku mengatakan hal ini tapi karna kau sudan menyelamatkanku dua kali jadi thanks lagi lain kali akan ku bantu jika kau dapat masalah"
Orang itu hanya diam melepsakan sarung tangannya.
"Dan sekarang bisakah kau lepad itu, apa tidak merasa gerah"
"Gerah sih tapi aku takut kamu akan terkejut jika melihatku"
"Haha kenapa? Apa seburuk itu? Atau aku mengenalmu begitu?"
"Ya semacam itu"
"Tunggu.. aku mengenalmu?"
Orang itu hanya mengangguk.
"Siapa kau? Hah apa kau kakaku guru pasportku? Aiaa bhia kenapa kau disini?"
"Sayangnya itu salah sungguh tebakan yg sangat murahan untuk kelas penembak jitu"
"Heyy jangan katakan itu di hadapanku atau kau ingin merasakannya"
Shakti menyodongkan pistolnya di wajahnya. Dengan tenang ia membuka jaketnya kemeja dongker yg ia pakai menunjukan ia adalah pria tapi dengan kulitnya yg bening dia adalah pria yg rajin mandi begitulah fikiran shakti saat ini😂

Ya kali bang yg gelap artinya jarang mandi😛

Shakti sudah menantikan saat-saat dimana orang itu membuka helmnya, shakti menurunkan pistolnya mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul pria songong ini.
Helm terlepas kaget melihat rambut panjang yg terurai saat helm terbuka tidak kalah tercengang shakti saat melihat wajah sorang gadis mengendarai motor ugal-ugalan lumayan mahir dalam menembak.
"Radh..." lirih shakti menatap wajah cantik istrinya.

" lirih shakti menatap wajah cantik istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"heii apa itu sambutan suami untuk istrinya"
Shakti melemaskan kepalan tangannya tak ada lagi berbicara banyak. shakti langsung memeluk radh erat mencoba membayar segala rindu yg ia tahan selama satu bulan. Bukan waktu yh lama jika menghitung dalam tahunan, tapi untuk seorang yg baru saja menikah dan melewatkan malam satu kali apa itu rasanya mudah😂
"Eh ngapain peluk-peluk" radh melepaskan pelukan shaktin menjauh
"Radh ayolah aku kangen"
"Ngga aku masih marah sama kamu"
"Marah kenapa sih radh"
"Menurut kamu aku di pulangin ke new york itu ngga bikin aku kesel.. udah ah aku males bawa motornya aku males nyetir"
"Hehe sejak kapan radh bisa naik motor gede?"
"Rahasia"
Mereka melaju meninggalkan kawasan itu kembali ke hotel ada banyak pertanyaan untuk radh di benak shakti tapi mungkin nanti ia sudah merasa senang dengan kejutan ini tak ada yg lebih membahagiakan selain ini.

Kritik saran komen
Jangan lupa vote juga😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang