Part 18

936 100 8
                                    

Shakti terus menatap serius kareena dengan pistol yg diarahkan pada radh.
"(Senyum) sayangnya pertemuan yg menyenagkan itu tak berlangsung lama radh"
Radh terdiam mencoba mengenali suara wanita di belakangnya.
"(Kaget) kareena"
"Jangan coba-coba mengarahkan itu padanya (radh)"
"Hehe kenapa? Apa kamu juga akan tetap mengarahkan itu pada pacarmu"
"(Kaget) pacar?"
Radh hanya terus tecengang kaget mendengar setiap ucapan kareena yg tak di mengerti olehnya.
"Aku akan jelaskan nanti radh"
"Hehe tidak usah repot-repot biar aku saja, asal kau tau radh shakti adalah pacar sekaligus tunanganku sebelum bersamamu kami belum mengatakan hubungan ini berakhir ahh aku tidak bilang ini salahmu tapi hanya saja kau terlalu bodoh menikahi pria yg sudah bertunangan dengan wanita lain, dengan mudahnya kamu menikah tanpa bertanya masa lalunya hingga tertipu seperti itu"
"Radh tidak usah dengarkan, tidak sepeti itu radh sungguh orang yg bisa membuatku jatuh cinta sedemikian hanya kamu radh hanya kamu"
"Kau juga mengatakan begitu padaku shakti" kareena kembali berbicara
"Hentikan omong kosong itu" seru shakti membentak.
Radh hanya diam termenung tubuhnya begetar seperti ada pukulan demi pukulan di dadanya sakit.. sangat menyakitkan hingga tak meyadari air matanya jatuh begitu saja. Suara begitu hening Shakti meyaksikan dimana air mata itu jatuh suara tetesan air matanya begitu nyaring di telinganya tak ada suara lain ocehan kareena bahkan tak ada suara lembut angin yg melintas di telinganya hanya tetes demi tetes air mata yg jatuh di telinga shakti.
"Radh" lirih shakti memanggil
..Duaaakkk.. radh menendang pistol di tangan kareena menendang tubuhnya yg membuatnya kaget. Radh mengambil pistol itu mengarahkan pada wajah kareena.
"Apa dengan mengatakan itu semua dengan senang aku mempercayainya? Apa menurutmu itu akan membuatku menjadi lemah?"
... duaarr.. tembakan mengarah pada aspal jalan, radh berlari menuju mobil dimana shakti sudah berada di dalam menunggunya. Ngengggggg..
Mobil melaju meninggalkan kareena dan yg lainya yg masih diam.
"Kenapa masih berdiri ayo kejar"
"Tapi itu kendaraan yg tersisa" kareena melihat sekeliling dimana kendaraan tak ada yg bisa di gunakan semuanya rusak dan rengsek.

---------------------------

   Dimobil shakti dab radh masih saling diam, keduanya hanya memandang lurus jalan.
"Aku fikir kamu akan mempercayainya radh"
Radh masih diam termenung.
"Lega rasanya kamu mempercayaiku" lanjut shakti tersenyum.
"Hanya karna aku tidak mempercayainya bukan berarti kini aku harus mempercayaimu bukan" ucap radh dingin
"Ayolah radh semua yg dia katakan tak benar adanya"
"Bagaimana aku tahu itu benar atau tidak kamu saja tidak pernah mengatakan itu padaku"
"ya kenapa kamu ngga tanya?"
"What? Jadi aku harus tanya dulu baru kamu cerita, bener-bener ya turunin aku disini"
"Turunin gimana sih radh, ngga ga mau"
Radh geram ia membuka pintu mobil dan turun berguling-guling di aspal. Shakti menghentikan mobilnya cepat.
"Radh.. gadis itu sekarang udah nekat aja"
Shakti terus mengejar radh yg sudah berlari jauh.
"Radh.." shakti menarik tangan radh kuat.
"Lepasin.. aku benci sama kamu shakti benci" radh menangis tersegu-segu
"Kenapa aku harus mendengar hal itu dari orang lain? kenapa aku harus mengetahui itu karna orang lain? Bagaimana jika aku mempercayainya? Apa yg akan terjadi jika aku mendengarkan ocehannya.. semua terdengar masuk akal semua terdengar seperti kebenaran.. setiap kata yg muncul seperti nyata"
"Radh percayalah itu semua bukanlah kebenaran (mendekat)"
"Hentikan..jangan mendekat.. kamu minta aku tidak mempercayainya tapi kamu tidak mengatakan lebih dulu kebenaran yg sebenarnya, bisa saja.. bisa saja cerita yg kamu buat adalah karangan yg kamu tulis.. bisa saja kamu mengubah-ubah cerita yg akan kamu berikan padaku"
"Radh.. aku tidak menceritakan karna aku tak berfikir ini akan jadi masalah.. aku tak memberitahu karna mungkin itu tidaklag penting, aku tidak pernah berniat untuk menipu atau menutupi apa pun darimu (lempar pistol) ambil ini.. jika kamu menganggapku si pendusta tembak saja aku sesukamu radh tumpahkan rasa kecewamu disana, aku lebih senang tertembak karnamu, kehidupanku berawal darimu, aku merasakan tujuan hidupku saat mengenal dirimu, aku tau apa itu jatung yg berdetak saat bersamamu, hidupku akan berakhir karnamu jua tidak karna yg lain"

 jika kamu menganggapku si pendusta tembak saja aku sesukamu radh tumpahkan rasa kecewamu disana, aku lebih senang tertembak karnamu, kehidupanku berawal darimu, aku merasakan tujuan hidupku saat mengenal dirimu, aku tau apa itu jatung yg berdetak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hentikannn.." duaaaarrrr..duarr..duarr
Radh menembak sembarang aspal jalan.
"Aku benci shakti aku benci"
Lanjut radh menjatuhkan pistolnya bersama dengan tubuhnya. Shakti melangkah maju mengambil tubuh radh dan memeluknya.
"Aku tahu.." ucap shakti pelan mencium kening radh lembut yg masih menangis.
Suasana kembali hening radh mulai tenang dengan amarahnya.
"Ayo kita harus pergi secepat mungkin dari sini"
"Kemana?"
"Nanti juga kamu tau"

Sementara kareena masih melamun memikirkan apa yg akan terjadi pada radh setelah mendengar ucapannya. Tatapan tajam radh padanya sangat dingin seperti ada kebencian yg mendalam tapi kareena tak mengetahui untuk siapa kebencian itu.


Kritik saran komen
Jangan lupa vote ya😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang