Part 6

824 87 1
                                    

Sudah tiga hari sejak kejadian malam itu radh tidak menemukan shakti di cafe.
Entah apa yg membuatnya merasa begitu merindukan seseorang yg belum lama ia kenal. Priya yg duduk di samping radh terus saja memperhatikan garak-gerik sahabatnya.
"nyari apa?" (melambai-lambai di wajah radh)
"apa kamu melihat shakti? Beberapa hari ini sepertinya dia tidak datang?"
"Kenapa nyariin..? arewahh apa kau merindukan dia radh?" Priya tersenyum menggoda
"Apa sih ngga aku cuma nanya aja lagi"
"Udah jujur aja aku ini sahabatmu radh.. katakan apa kalian tengah dekat?"
"Entahlah.. semua sepertinya begitu singkat"
"Dasar kau ini ternyata kau selangkah lebih maju dariku, ku fikir kau menganggapnya pria menjijikan.. sekarang apa yg terjadi pada radh?"
"Sudahlah jangan meledekku terus menerus"
"tidak..tidak..tidak.. aku perlu tau kedekatan kalian? Ayolah cerita apa kalian sudah jadian?"
Radh memanyunkan bibirnya kesal.
"Itu dia sepertinya perasaanku menggantung"
"Ahh sudahlah dia akan datang menemuimu jika dia memiliki perasaan yg sama"
Priya tau bahwa radh tengah membuka hatinya untuk shakti.
meski persahabatan mereka baru terjalin 3 tahun tapi radh selalu terbuka padanya. Kisah cinta radh di masa lalu membuatnya enggah untuk memulai kembali tapi shakti dengan mudah membuat radh kembali ceria.
"Shakti.. mungkin kau orang yg tepat untuk membahagiakannya" ucap priya pelan menatap radh yg masih asik bercerita. Sememtara di ujung jalan seorang pria duduk di motonya dengan kaca mata hitam memperhatikan mereka.

---------------------------------

"Oke untuk hari ini saja cukupkan disini sampai jumpa minggu depan" ucap dosen mengakhiri mata pelajarnnya.
Para mahasiswa betebaran keluar ruangan. Tersisa radh dan priya yg masih membereskan buku di atas meja.
"Kita ke kantin dulu atau langsung pulang?"
Radh masih diam dengan pena yg terus di dimainkannya.
"Radh.." (olok-olok)
"Hah apa?"
"Ko apa? Kamu denger ngga sih aku ngomong apaan?"
Radh tersenyum menggeleng seperti orang tak berdosa.
"Kantin atau langsung pulang" seru priya kesal.
"Shakti"
"Ya dia malah ngomong ngga jelas".
(tarik kepala) "itu di depan pintu shakti bukan?"
"Mana?" (Clingak-clinguk)
Shakti melambaikan tangan kearah mereka dengan senyum yg sama saat pertama kali melihatnya.
"Ngapain dia kesini?" Priya berbisik dengan radh.
"Mana aku tau"
"Ya udah geh samperin'
"Aku???" (Melongo)
"Bukan tukang tambal ban.. ya kamulah.. cepet sana"
(Dorong)
"Priya.. radh aku pinjem dulu"
Shakti dan radh melambaikan tangan pada mereka
"Iya iya have fun ya hihihi"
Di sepanjang lorong kampus radh terus menatap shakti serius ada yg berbeda dengannya tatapannya senyum semua berbeda "ada apa dengannya" itu yg terlintas di benak radh saat ini.

--------------------------

Shakti masih saja diam menatap jalan di depannya..sangat canggung radh mencoba memulai.
"Ga deh gensi radh masa cewe mulai duluan.. kita tunggu shakti ngomong duluan" (dalam hati)
....Beberapa menit kemudian..
"Dia kenapa sih ko diem mulu aku di anggurin gini"
Radh menarik nafas panjang memberanikan diri.
"Kita mau kemana?"
"Ikut aja nanti juga kamu tau"
(Melongo) "udah gitu doang nyebelin"
"Oke disini"
"Kemu kenapa? Ko ngga seperti biasanya diem"
"Emang kamu tau aku selalu bicara?"
"Ya ngga sih shakti cuma hari ini kamu berbeda.. setelah tidak muncul tiga hari sikapmu jadi dingin"
Shakti menundukan kepalanya seperti ada yg harus di ucapkan pada radh ada yg harus ia ucapkan tapi untuk memulainya rasanya sulit.
"Radh mengertilah aku mencintaimu" (jeritan hati shakti)
"Shakti?? Kau baik-baik saja kenapa kamu gemetaran?"
"Itu karna dia memiliki kesalahan padamu"
Shahid tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka. Kedatangan shahid bukanlah hal yg mengejutkan bagi shakti. Apa lagi sejak kejadian di malam itu Ia sudah mengira ini akan terjadi. Tapi untuk radh yg tak tahu menau itu sangat membingungkan.
"Shahid kenapa kau disini? Apa maksudmu kesalahan?"
"Radh selama ini pria ini memipumu dia berbohong padamu dia.."
"Bro.. biar aku sendiri yg menjelaskan"
"Kalian saling kenal?" Radh semakin bingung
"Radh dia ini orang yg berusaha menembak kamu" jelas shahid tanpa memberi kesempatan untuk shakti berbicara.
Radh diam tak percaya matanya berkaca-kaca.. entah apa yg dirasakan olehnya mengenai pria yg ada di hadapannya seperti luka yg terbuka kembali.
Radh menahan air matanya ia memutuskan untuk pergi.
(Tarik tangan) "radh tolong dengerin penjelasankanku dulu"
Shahid menaruh tangannya di antara tangan mereka dan melepaskan jeratan shakti dari tangan radh. Radh berlari tanpa melihat kembali kebelakang. Kecewa itu yg mungkin menggambarkan tentang dirinya saat ini.

     Tinggalah shahid dan shakti di taman itu, shahid melihat shakti dengan semua rasa muak pada dirinya.
"Bughhh" shahid mulai memukul wajah shakti kuat.
"Beraninya kau menyakiti radh, apa ini rencana tuanmu membunuhnya dengan cinta.. memuakan" seru shahid yg sudah menarik kerah baju shakti kuat. Shakti tak terima dengan ucapan shahid.. seolah dia tau segalanya tentangnya seolah ia hanya tau kehidupannya hanya untuk tuannya.
Terjadi pertarungan sengit antara shakti dan shahid.
"Bughh" pukulan shakti mengenai rahang shahid
"Baraninya kau menilaiku seperti itu.. apa menurutmu hidupku serendah dirimu"
"Rendah? Kau yg rendah memuakan berani jatuh cinta tehadap musuh.. haha cinta..?
Mungkin itu hanya angan takan ada yg membiarkan kalian bersama" shahid tertawa senang
Shakti sudah mengepalkan tangannya sempurna kembali memukul shahid.
Keributan mereka ternyata memancing banyak orang datang. Banyak orang yg melerai mereka tapi shakti masih membabi buta amarahnya memuncak.
"Stop..please" ucap pria yg melerai mereka.
Shakti pergi berlalu begitu saja dengan shahid yg sudah babak belur.

--------------------------------

     Berita perkelahian shahid dan shakti sudah menyebar di kedua markas. Baik dari markas Tn. Anil Kapoor atau pun Tn. Hiten T. Madan. Dengan santainya shakti kembali ke markas tanpa beban.
"Apa ini shakti?" Tn. Anil menghentikan shakti yg berjalan menuju kamarnya.
(Bengong) "kenapa?"
"Berita apa yg baru aku dengar? Kau berkelahi hanya karna seorang gadis yg..yg.. apa kau tidak bisa mencari gadis lain selain itu adalah musuh ?"
"Musuh yg mana? Saat aku jatuh cinta tak ada yg kata bahwa dia adalah musuh"
"Mencintai musuh adalah penghianatan, apa sekarang kau sudah berani menentangku"
(Suara Anil Kapoor semakin keras nyaring hingga begema)
Tatapan tajam terjadi antara keduanya.

Shakti apakah kau akan baik-baik saja😭 gimana nih apa yg bakal shakti lakukakan?
Nantikan kelanjutan
Ceritanya😆

Kritik saran komen
Jangan lupa vote juga😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang