Part 35

885 91 13
                                    

Hari mulai terik radh dan shakti memutuskan untuk makan siang di resto sekitar Tajmahal.
"Kamu pesan apa shakti?"
"Aku baru makan makanan india lagi loh radh rasanya aku lupa"
"Haha lebay kamu.. ya udah aku pesenin buat kamu"
Shakti mengotak-atik hpnya melihat hasil foto di tajmahal.
"Kenap senyum-senyum"
"Hehe ngga ko kamu cantiknya nambah kalo lagi ketawa"
"Maksudnya?"
"Nih (tunjuk)"
"Ya ampun candidnya kamu udah kaya paparazi aja ya"
Beberapa menit kemudian pesanan datang di meja radh dan shakti.
"Yes.. akhirnya yg bikin makanan india khas itu kalo makan pake tangan karna buat nyobek rotinya lebih gampangan pake tangan terus karinya uuumm.. aku udah ga sabar buat makan"
"Kalo udah ngga sabar kenapa ga langsung makan radh"
Radh hanya merengutkan bibirnya kesal sesekali menatap makanan di hadapannya. Dengan lahap mereka menyantap makanan tersebut.
Seseorang datang menghampiri radh dan shakti.
"Radh..."

"Sidharth

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sidharth..." (bangkit, mencoba salaman tangan kotor)
Sidharth menarik belakang kepala radh mencium pipi kanan dan kiri radh melihat hal tersebut shakti menghetikan tangannya di depan mulutnya melongo kaget.
"radh kau disini kapan kembali? Gimana kabarmu?"
"Aku baik-baik aja.. aku juga baru sampe kemaren ko"
"Oh syukurlah.. dan ini.. (tunjuk shakti)"
"Oh iya ini shakti suamiku"
"Ohh suami.. hei bro.. sidhrat.. sidharth malhotra"
Shakti bangkit dari tempat duduk mencium pipi kanan dan kiri sidhrat seperti yg di lakukannya pada radh yg membuatnya tak kalah melongo.
"Shakti (senyum kecut duduk)"
"Boleh aku gabung disini aku sudah bawa piring makanku"
Shakti melotot tajam kearah sidharth.
"Tapi jika aku menganggu acara kalian tidak papa aku akan cari meja lain.
"Tidak.. duduklah tidak perlu seperti itu sidhrat.. kita ngga ada acara apa-apa ko hanya makan siang saja"
Shakti beralih menatap radh meringis pasrah.
"Radh.. ngapain sih ngebolehin gitu. Hmmm pria ini juga mencurigakan"
Gumam shakti terus menerus dalam hatinya.
"Thanks"
Mereka duduk makan dan sedikit mengobrol bukan mereka tapi radh dan sidharth saja karna shakti tak terlalu mengerti apa yg mereka bicarakan, hanya sesekali ia tersenyum saat radh melirik kearahnya dan memeluknya.
"Wah radh cincin pernikahanmu cantik sekali (pegang)"
"Benarkah?"
Shakti mendadak meluap wajahnya mulai memerah tak karuan ia bangkit memgekuarkan pistolnya.
"Hei kau ingin mati ya.. istri orang main pegang-pegang bosan hidup kau berdebah"
Pengunjung lestoran mengalihkan pandangnnya pada meja mereka. Radh bangkit plakkkk sedikit tamaparan kecil mendarat pada pipi shakti radh melempar pistol di tangan shakti.
"Kamu ini kenapa? Ini tempat umum shakti jangan buat keributan" shakti kembali pada realita
"Jelas bakal jadi masalah nantinya hufhhh tahan shakti tahan.. aku loh yg belikan (nimbrung pegang tangan radh)"
"Kerenn pilihan yg bagus"
Sidharth melepaskan tangannya dari tangan radh.. tak lama sidhrat mendapat telfon dan berpamitan pergi. shakti tersenyum senang mendengar hal tersebut ia pun dapat makan dengan tenang.

-----------------------------
Mereka berjalan pulang menuju hotel, hari terasa begitu cepat.

"Kenapa bengong?"
"Ngga papa.. jadi temen kamu itu gimana orangnya?"
"Kenapa?"
"Apanya?"
"Ya kenapa tiba-tiba nanya tentang sidharth?"
"Kenapa? Ngga boleh kalo suami tau tentang temen istrinya?"
"Ya boleh sih hanya terdengar aneh saja.. aku 3 tahun berturut-turut satu kelas dengannya ya bisa di bilang dia bintang di kelas"
"Kenapa bisa begitu"
"Ya karna dia ganteng, pintar anak orang kaya hampir ngga ada celah kekurangan dalam dirinya hampir semua siswi suka sama dia"
"Apa kamu juga"
"Ya.. tapi aku bukan kriterianya saat itu"
"Huffhh baguslah"
"Loh ko bagus itu sangatnmenyedihkan shakti malah bagus"
"Ya baguskan (pelan)"
"Itu yg di katakannya, saat itu dia bilang.. "radh jangan pernah berfikir untuk suka padaku aku tak ingin kehilangan kekasih sekaligus sahabat"
"What? Dia bilang gitu? Serius?"
"Iya"
"Kamu ko pasang muka polos gitu sih radh kamu ngertikan maksud dia"
"Iya aku ngerti dia cuma anggep aku sahabat, dan aku memahami itu ko hingga saat ini"
"Huhh radh (peluk erat)"
"Ehh ada apa ini peluk-peluk di tempat umum ngga baik shakti banyak anak kecil"
"Bentaran ko"
Radh tersenyum membalas memeluk shakti yg tiba-tiba bersikap seperti anak kecil.
"Ayo nanti keburu malam shakti"
Shakti mengangguk pasrah tak lama mereka sampai di depan kamar hotel mereka. shakti duduk di sofa panjang berwarna crem sementara radh membersihkan dirinya di kamar mandi.
"Tidak ingin kehilangan kekasih sekaligus sahabat? Ada yg janggal dengan kalimat itu kenapa tiba-tiba agak sesek pas radh bilang gitu ya rasanya sakit tapi ngga berdarah huaaaaa aku bisa-bisa gila kalo begini terus"
Beberapa saat radh kembali keluar dengan handuk merah melingkar di tubuhnya shakti menatap serius radh yg masih mengeringkan rambutnya dengan handuk lain. Dalam pandangan shakti ada kilauan mengelilingi tubuh radh seperti gemerlapan bintang shakti bangkit dari sofa mendekati radh hingga ia berdiri tepat di belakangnya. Shakti membelai lembut bahu radh hingga ujung lengan.
"Shakti (bingung)"
Shakti menarik lengan radh lembut.. ia mengambil remot menyalakan musik romantis keduanya bertatapan. Shakti kembali membelai lembut pipi radh mereka mulai menari di iringi irama musik yg syahdu.
Pertama shakti membuat tubuh radh berputar di tempat beberapa kali radh hanya diam terpaku dengan shakti. Kemudian shakti menarik pinggul radh kearahnya mengayunkan tubuh radh kebawah. Terakhir mereka kembali bertatapan hidung mulai bertemu.
Radh berlalu meninggalkan shakti yg sudah menutup matanya menantikan bibir lembut radh beradu dengan bibirnya.
Radh tertawa kecil melihat shakti tak kunjung membuka matanya. Radh mulai berpakaian sebelum shakti sadar. Setelah menunggu cukup lama tak ada yg menyambar bibirnya shakti membuka matanya cepat radh sudah tak ada di hadapannya melainkan sudah tergeletak di ranjang dangan selimut yg menutupi sebagian tubuhnya.
"Radhhhhh...." seru shakti mengolok-olok radh.
Shakti menarik selimut radh..radh tak mau kalah ia juga menarik selimutnya terjadi tarik menarik antara keduanya.
"Lepasin ngga aku mau tidur shakti"
"Ngga boleh aku minta jatahku malam ini"
"Jatah apa aku mau tidur"
"Ngga ngga boleh"
"Shakti..."
"Radhh.."
"Oke tapi kamu mandi dulu biar wangi"
"Nah gitu dong temenin yuk"
"Ngga ah aku kan udah mandi sana kamu aja"
Shakti mengerutkan keningnya pergi kekamar mandi 10 menit kemudian shakti keluar dengan handuk putih melingkar di pinggangnya tapi radh terlihat sudah tertidur pulas.
"Curang.. hehe" shakti berjalan mendekati radh membetulkan selimut radh dan mendaratkan ciuman di kening radh.
"Good night" bisik shakti pelan
Shakti mengambil bajunya di lemari kemudian bersiap tidur.

Kritik saran komen
Jangan lupa vote😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang