Part 23

881 81 4
                                    

Sore hari suasana bandara masih tetap ramai shahid terlihat duduk santai di kursi tunggu.
"Wow aku terkejut sekarang aku fikir tidak ada yg menyambutku disini"
"Ayolah tidak perlu seperti itu, kita sekarang mungkin bisa lebih akrab nantinya"
"Apa ini sedikit pribadi?"
"(Senyum) mungkin.. jadi apa perlu kita bicarakan ini di cafe dengan dua cangkir kopi hangat"
"Baiklah jika kau memaksa"
Seorang gadis berjalan beriringan bersama shahid gadis itu adalah Kareena Kapoor mereka menuju cafe yg masih ada di dalam Airport.
"Jadi apa rencanamu sekarang?"
"Kita akan menyerah dalam hal ini"
"Kau sudah gila hah?"

----------------------------------------

Sementara shakti di hotel sangat sibuk dengan ponselnya hingga tak menyadari betapa boring radh saat ini.
"Shakti. (cubit)"
"kenapa?"
"Sibuk banget ya sampe lupa di kamar ada aku"
"Hehe ngga ko masa sih aku lupa sama wanita secantik kamu.. sini jangan duduk disitu"
"(Jalan) kenapa?"
"Ngga papa sih hehe"
"Dih nyebelin"
Radh duduk di pangkuan shakti membelai hingga mencium pipi shakti gemas, tapi lagi-lagi shakti sibuk dengan ponselnya. Geram radh mulai emosi ..bruggg.. dilempar olehnya ponsel shakti pada tempat tidur.
"Sono tidurin tuh hp" radh berjalan keluar kamar meningglakan shakti. Shakti mengambil ponselnya berjalan mengikuti radh di belakang.
"Hehe galak banget kalo ngambek radh"
"Ngapain ikutin aku suhh..suhh"
Shakti menarik tangan radh mendekapnya dari belakang berbisik lembut ditelinga radh.
"Kamu makin cantik kalo marah jangan bikin aku gegana dong radh"
"(bingung) gegana gimana? Denger ya shakti aku lagi ngammb.."
"Permisi dengan Mrs. Arora?" Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka di lorong hotel.
"Iya.. ada yg bisa saya bantu"
"Ini ada kiriman paket.. tolong di tanda tangani sebagai tanda terima"
Radh membolak-balik kotak berwarna gold serta pita merah yg mengiasi kotak tersebut.
"shakti apa sekarang natal?"
"Ngga sih"
"Terus santa mana yg ngasih kado sebelum waktunya"
"Haha ngaco udah ayo masuk udah dapet hadiah ngga usah ngambek-ngambekan lagi"
"Hehe oh santa ini (cubit pipi)"
Shakti hanya tersenyum menggendong radh kembali masuk ke kamar.
"Boleh aku buka sekarang"
Shakti mengangguk berjalan menuju lemari mengambil kemeja serta jass miliknya.
"Omg.. shakti kamu serius beliin aku gaun.. merah.. detail pernak perniknya.. ini bonus kalung juga.. ini cantik banget shakti dan mahaaaaalll?"  Mendadak raut wajah radh menjadi serius.
"Kenapa? (Santai)"
"Ini terlalu mahal shakti kan sayang uangnya"
"Apa sih yg ngga buat kamu, udah mending sekarang kita mandi terus siap-siap kita ada acara malam ini"
"Acara apa?"
"Dinner (senyum & kedip mata) ayo"
Shakti kembali menggendong radh berjalan menuju kamar mandi.
15 menit kemudian mereka kembaki dengan handuk yg menutupi tubuh mereka masing-masing.
Radh berlari mengambil gaun serta perhiasan yg masih di dalam kotak mereka pun bersiap. Shakti terus saja mengedipkan matanya menatap cermin.
"Apa sih shakti lama-lama sengkle itu mata kalau gitu terus"
"Kamu cantik radh"
"Hoaamm udah dari dulu sih hehe"
"Oh gitu.. gimana udah siap?"
" I ready" radh menggangdeng tangan shakti keluar hotel menuju resto cukup terkenal.
Shakti mengambil kursi untuk radh dan mempersilahkannya duduk lebih dulu.
"Duduklah tenang aku ngga akan melakukan hal bodoh disini"
"Hehe memang hal bodoh apa yg mungkin terjadi saat ini"
"Hehe kita lihat saja"
Beberapa menit kemudian beberapa buah bunga mawar terikat kuat dan rapih dengan hiasan-hiasan membuatnya sangat senang dipandang.
"Ini.. (melirik)" radh setengah bingung antara senang atau riweh karna bukan hanya satu paket bunga yg datang melainkan terus berulang ia menerima ikatan bunga dari beberapa pelayan restoran. Shakti hanya tersenyum melihat radh yg tampak kesulitan dengan bunga yg terus ia raih dan genggam.
"Sudah jika itu terlalu banyak jatuhkan saja beberapa radh"
"Apa jatuhkan.. enak aja ini pemberian dari orang yg special mana mungkin aku membiarkannya jatuh dan rusak"
"Tapi kita akan makan liat hidangan akan datang"
"Hei dari pada menceramahiku akan lebih baik jika membantu bukan? (Merengutkan kening)"
"Haha ah benar juga" shakti mulai membantu radh merapihakan tiap bunga di tangannya meletakannya pada tempat yg sudah di sediakan kemudian menyantap hidangan manis sebagai pembuka terus hingga hidangan utama dan penutup.
Shakti melihat arah panggung resto sepi ia berfikir sesuatu ia bangkit dan meraih tangan radh.
"Bagaimana jika sedikit dansa untuk malam ini"
"(Tengok) hehe tapi aku belum selesai ini terlalu enak untuk di lewatkan"
"Radh ayolah tanganku hampir keram"
"Sedikitttt laaagggii"
"No.. ayo kita menari liat tuh lagunya udah mulai"
"Ohhh cake stobery tunggu sebentar tetaplah seperti itu dan menggiurkan"
Rengek radh yg agak dramatis cukup membuat mereka jadi pusat perhatian. Shakti nyengir salting menutupi wajahnya.
"Dia masig belum berubah" ucap shakti dalam hatinya melihat radh yg tetap tertawa atas rasa malunya.
Musik on

Musik berhenti  seluruh pengunjung resto bertepuk tangan radh tersipu menyadari dia menari di depan umum lagi. Ia meresa akhir-akhir ini shakti terua memperkenalkannya di publik.
"Apa ini tidak akan menjadi masalah nantinya(dalam hati)?"
"Hei kenapa ayo duduk lagi cakemu masih disana"
.. jedughh brakkkgg .. shakti menabrak salah satu pelayan resto
"Oh maaf pak saya tidak sengaja" lirihnya ketakutan sembari mengcoba membersihkan noda pada jass shakti.
Radh bengong menatap pelayan tersebut yg ternyata seorang gadis.
"Ahh tidak papa, saya yg salah tadi berbalik tanpa melihat-lihat"
Orang-orang kembali menatap mereka bahkan manager resto harus keluar untuk mememui mereka.

"Raddha apa yg kau lakukan? Kau mengganggu kenyamanan pelangganku""Maaf pak saya tidak sengaja""Ini hari pertamamu tapi kau sudah berbuat ulah mulai besss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Raddha apa yg kau lakukan? Kau mengganggu kenyamanan pelangganku"
"Maaf pak saya tidak sengaja"
"Ini hari pertamamu tapi kau sudah berbuat ulah mulai besss.."
"Sudah tidak papa pak tidak perlu seperti itu ini kecelakan tidak usah seperti itu"
"Tapi ini keterlaluan anda bisa saja.."
"Tidak papa beri dia kesempatan"
"Baik.. sekali lagi maafkan pekerja saya sebagai gantinya anda.."
"Tidak perlu seperti itu saya akan tetap membayar penuh"
Shakti terus membela agar gadis itu tetap bekerja disana. Melihat itu radh menjadi panas suasana kembali cair.
"Terimakasih pak karna ada saya masih bisa bekerja disini"
"Sudahlah jangan seperti itu, bisakah berikan billnya saja"
"Baik"
Shakti mengambil beberapa lembar dolar di dompetnya. Radh terus melirik gadia itu penuh curiga.
Beberapa menit berlalu, mereka kembali kehotel dengan lelah radh masih memikirkan gadis itu.
"Aku mandi lebih dulu tidak papakan"
"Ya mandilah sana.. ah shakti apa mau ku buatkan kopi hangat"
"Tentu"
Radh terus saja terbayang kejadian itu seperti ada yg janggal.
"Uhhh anak muda jaman sekarang modusnya bisa aja, kalo bukan di tempat ramai udah aku tarik tadi rambutnya kecentilan banget pake pura-pura nabrak apalah jelas banget itu modus hufffhh shakti juga tadi keliatan perhatian banget ya dia malah kesenengan lah ihh nyebelin banget sih hari ini" radh terus saja mengoceh tiada henti rasa sesak kesal udara seperti menipis.
"Tunggu.. apa mungkin aku cemburu?"
Lanjutnya menggantung.

Kritik saran komen
Jangan lupa vote ya😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang