Part 54

700 77 6
                                    

2 bulan kemudian...

Dreettt...dreeettt...dreeettt
Priya is calling

"Ya halo.."

"Hai radh.. kamu jadi datangkan?"

"Entahlah sepertinya shakti sibuk besok"

"Ko gitu sih, masa di hari pernikahan sahabatmu ngga dateng"

"Kamu aja ngga dateng pas pernikahanku"

"Eh dasar.."

"Haha iya aku pasti datang"

"Thanks god.. oke aku bakal bilang sidh kalian deteng, so kalian bakal jadi tamu istimewa nantinya"

"Ya sudah aku tutup telfonya, aku sedang sibuk sekarang"

"Oke see you tomorrow"

Radh kembali melanjutkan aktivitasnya.. hingga senja.

"Huffhh akhirnya selesai juga"
"Radh aku pulang"
"selamat datang hehe"
"Kamu lepek banget radh pasti abis beres-beres ya, kamu kan ngga boleh cape sayang kehamilan kamu udah mau masuk 8 bulan kan?"
"aku ngga papa ko shakti, lagian aku bosen kalo cuma duduk-duduk doang"
"Ya udah sekarang mending kamu mandi ya biar aku yg bawain makan buat kamu"
"Iya makasih"
"Eh tunggu dulu"
"Apa lagi?"
"sunnya mana?"
"Haha apa sih shakti kaya anak kecil aja"
"Haha ngga papa ya kan baby"
"Ahh baiklah"
Radh mencium bibir shakti lembut sekilas ia mencoba melepaskan bibirnya di atas bibir shakti tapi shakti memeluknya untuk menunggu sebentar radh tersenyum meladeni permainan shakti.

Priya Merried Sidh

"Shakti aku udah siap nih""Oke kita langsung jalan aja""Ngga pamit dulu sama mamah?""Ngga tadi sih mama bilang ada kumpulan arisan sama ibu-ibu komplek""oh oke terus mamah tau kita pulang malem?""Iya udah aku bilang juga ko""Ya udah ayo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Shakti aku udah siap nih"
"Oke kita langsung jalan aja"
"Ngga pamit dulu sama mamah?"
"Ngga tadi sih mama bilang ada kumpulan arisan sama ibu-ibu komplek"
"oh oke terus mamah tau kita pulang malem?"
"Iya udah aku bilang juga ko"
"Ya udah ayo.. sebagai sahabat kita harus datang lebih awal"
"Tergantung sih kalo jalan ngga macet"
"Ko gitu sih?"
"hehe tenang udah agak siang ko"

Radh menggelengkan kepalanya dengan malas, mereka menaiki mobil menuju gedung tempat resepsi pernikahan sidh dan priya.
20 menit perjalanan akhirnya mereka sampai. shakti menggenggam tangan radh memasuki gedung.
Di tengah ruangan priya melambaikan tangan kerah mereka.
"congarts ya priya"
"Thanks radh.. umm udah berapa bulan sekarang radh?"
"Udah mau delapan bulan"
"Wah bentar lagi dong"
"Hehe ya begitulah"

Sementara radh dan priya mengobrol seperti biasa shakti dan sidh selalu ribut saat bertemu.
"Akhirnya kau menikah juga bocah"
"Heii dengar..  aku ini priya normal jelas aku harus menikah"
"Begitu rupanya"
"Oh iya itu orang tuaku biarku kenalkan kau padanya"
"baiklah.."
"Ma pa.. kenalkan ini teman sidh shakti dia suami dari radh teman SMA sidh dulu"
"Radh?? Radhika Madan?"
"(senyum) iya om"
"Oh iya om ingat dulu om adalah rekan bisnisnya diamana istrimu nak"
"Itu dia.. radh" panggil shakti lembut radh menoleh melihat shakti melambaikan tangan kearahnya ia juga melihat orang tua sidh.
"Om malhotra apa kabar?"
"Aku baik nak.. bagaimana kabarmu?"
"Kamu sedang hamil radh?"
"Radh sehat om, ah iya tante"
"Bagaimana kabar ayahmu apa dia di india juga?"
"Hmmm tidak om dia masih di new york"
"Sayang sekali, padahal om sangat rindu padanya sudah lama tidak bertemu dengannya terakhir ketemu blablabla"
Pembicaraan tersebut sebenarnya membuat radh tidak nyaman karna ia lebih merasaka  kerinduan itu bahkan butiran-butiran bening mulai terlihat di ujung kelopak matanya shakti melihat ekspresi radh juga merasakan ketidak nyamanan radh.
"Tunggu.. jika kamu sudah menikah kenapa om tidak di undang radh? Atau jika tidak kenapa sidh tidak di undang"
Radh shakti priya serta sidh terkejut mendengar petanyaan ayah sidh radh tergagap bingung.
"aaahh annu"
"Sebenarnya kami hanya mengadakan pernikahan sederhana yg hanya kerabat dekat saja maaf jika itu membuat om tersinggung"
Sela shakti
"Ahh sudahlah pah lagi pula itu sudah berlalu papa bisa bertemu Tn. Madan nanti"
Sambung sidh ikut membela
"Ah kamu benar nak"
Radh merasakan tubuhnya panas ia tak dapat lagi menahan tangis..
"Permisi radh mau ketoilet sebentar"

Radh pergi meninggalkan keramaian hatinya seperti hancur mendengar ucapan Tn. Malhotra tadi seperti sebuah tusukan besar menacab disana, radh meronta kesal, ia tak tau harus berbuat apa? Ia tak bisa menyalahkan siapa pun bahkan untuk menyalahkan dirinya sendiri itu rasanya tidak mungkin..radh benar-benar larut dalam kesedihannya hingga perlahan kakinya melemah untuk berdiri.
Sementara di aula shakti cemas dengan keadaan radh sudah 10 menit radh belum juga kembali. Ia memutuskan untuk menyusul radh karna saat ini fikirannya kacau di penuhi dengan kondisi radh.
"Radh kamu di dalam sayang.. radh.."
Shakti memasuki tolite wanita begitu saja ia tidak peduli bila nanti ada perempuan lain di dalamnya. Shakti mendengar sebuah tangis yg semakin dekat.
"Radh.."
"Shakti (nangis)"
"Astaga radh kamu kenapa ayo berdiri.. aku disini sudah menangis"
"Aku harus bagaimana shakti"
"Kamu ngga usah berfikir macam-macam.. radh itu apa..?"
"Apa? (Lirik)"
"Darah.. radh berdarah?"
"Akk.. kku.."
"Kita kerumah sakit sekarang"

Shakti mengangkat tubuh radh berjalan cepat keluar dari gedung. Priya sidh melihat shakti terburu-buru mengejar shakti.
"Shakti ada apa?"
"Aku harus bawa radh ke rumah sakit.. maaf aku harus pergi sekarang"
shakti berlalu begitu saja menggalkan sidh dan priya yg memantung di depan pintu mereka saling betatapan seperti saling mengerti.
mobil shakti berhenti di sebuah rumah sakit, radh langsung mendapatkan penanganan disana, shakti mengambil ponselnya mencoba menelfon Ny. Arora.
"Haloo mah..radh ada di rumah sakit sekarang shakti akan kirimkan alamatnya"
Shakti menutup telfonnya langsung mengikan sebuah pesan.. pesan terkirim tuttt.. ponsel shakti mati karna batrai habis. Shakti masih panik mondar-mandir di luar ruangan.
Sementara radh merasakan sakit yg luar biasa di perutnya.
"Sus boleh minta kertas dan pena
"Ah baikalah"
"Tolong hubungi nomor tersebut katakan saya disini"
"Ya tentu bu..
"Awwww sakit sus"
"Sabar ya bu.. dokter segera datang"
"Sakiitttt"

shakti mendengar jeritan radh membuatnya semakin cemas, ia tak tahu harus seperti apa sekarang ia hanya berjalan mondar-mandir bingung bukan kepalang. Tak lama Ny. Arora datang di susul sidh dan priya.
"Bagaimana keadaan radh shakti? Apa dia baik-baik saja? Shakti jawab pertanyaan mama?"
Shakti hanya menggeleng bingung.

Kritik saran komen
Jangan lupa vote😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang