Part 55

805 93 25
                                    

Dokter tengah memeriksa keadaan radh di dalam sementara di luar shakti Ny. Arora serta priya dan sidh menunggu di luar.
Sidh priya sengaja menunda pernikahaanya untuk datang melihat kondisi radh, meski banyak tamu undangan yg kecewa mereka tampak tak menghiraukan.
Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang.
"Bagaimana dok? apa istri saya baik-baik saja?"
"Kondisinya sangat kritis saat ini, kami perlu persetujuan anda untuk melakukan operasi kami akan melakukan persalinan saat ini juga"
"operasi?"
"Tapi kehamilan menantu saya belum genap 9 bulan dok"
"Saya tau bu tapi penyakit yg di derita menantu anda bisa beresiko pada kondisi keduanya baik ibu atau anak yg di kandungnya? Saya akan mempersiapkan semuanya sebaikanya kami menerima persetujuan itu dengan segera"
Dokter berlalu tergesah-gesah menghubungi rekan dokter lainnya untuk membantunya.
Shakti terjatuh di lantai tak percaya dengan apa yg di katakan dokter tadi.
"Mah.. mamah dengar itu radh mengidap penyakit? Apa mamah tau itu?"
"Mamah ngga pernah tau shakti, radh ngga pernah cerita sebelumnya"
"Jadi radh nyembunyiin ini dari kita"
"Sabar shakti ini cobaan buat kalian, kalian harus lebih kuat"
"Iya kita disini buat radh juga"
"Hmmm permisi Mrs. Arora"
Tiba-tiba seorang paruh baya datang menghampiri mereka dia memakai jass rapih dengan kaca mata.
"Anda siapa?"
"Perkenalkan saya pengacara istri anda"
"Pengacara radh??"
"Iya saya pengacara Mrs. Radhika dan saya datang kemari untuk memberikan berkas ini"
"Apa ini?"
"Ini adalah file yg sudah di tanda tangani istri anda, mungkin anda bingung biar saya jelaskan.. selama ini radh telah mengidap penyakit dan mungkin anda sudah mendegarnya dari dokter penyakit tersebut berupa kelainan pada rahim istri anda hingga mungkin saat persalinan beresiko pada nyawa anak atau ibunya.. istri anda sudah mengetahui penyakitnya di awal kehamilan.. mungkin anda menyadari saat beliau merasa pusing? Karna stres atau pun lelah yg terlalu sering sakit di kepalannya juga akan semakin sering..dan ini adalah surat pernyataan istri anda pada awalnya ia belum memutuskan tapi saat anda benar-benar mengkhawatirkan anak anda beliau menginginkan putri anda lahir dengan selamat"
"Maksud anda apa?"
"Saya sudah katakan sebelumnya jika penyakit tersebut beresiko pada nyawa istri atau pun anak anda artinya hanya satu yg akan di selamatkan.. begitu keinginan istri anda"
"Apa-apan ini pernyataan macam apa? Mereka harus selamat radh atau putriku mereka pasti selamat, aku hanya mendengar omong kosong darimu.. pergi kau"
"Tapi Mr. "
"Hei sudahlah bung pergi saja jika kau ingin hidup"

Shakti sangat kesal emosinya benar-benar tak bisa di tahan lagi olehnya.
"Aaaaahhhh brugggg"
"Shakti tahan nak kamu ngga boleh seperti itu istri kamu sedang berjuang"
"Mah.. shakti ngerasa gagal jagain radh shakti gagal mah"
"Ngga nak ini belum berakhir"
Sementara priya dan sidh hanya diam menatap pilu kondisi yg sedang terjadi. Dokter dan beberapa suster datang memasuki ruang rawat radh mereka kembali keluar dengan radh yg terbaring dengan alat bantu pernafasan. Mereka menuju ruang oepreasi.
Shakti dan lainnya mengikuti dari belakang.
"Dok apa saya boleh ikut?"
"Maaf pak anda harus tetap di luar"
"Tapi..."
Ny. Arora menepuk bahu shakti untuk menerima semuanya. Shakti mengeluh pasrah. Fikirannya teringat akan ucapan pengacara radh sebelumnya.

hanya satu yg akan selamat
hanya satu yg akan selamat
hanya satu yg akan selamat
hanya satu yg akan selamat
hanya satu yg akan selamat
hanya satu yg akan selamat

Shakti meremas rambutnya mencoba menepis fikiran buruk tersebut, mencoba mencari harapan agar tak terjadi sesuatu hal yg buruk pada radh juga putrinya. Pintu ruang operasi belum juga terbuka sudah 2 jam shakti menunggu dengan kecemasan yg luar biasa, Ny. Arora diam terus berdoa priya masih sesegukan menangis di pelukan sidh, semua benar-banar mengkhawatirkan kondisi radh hingga suara tangisan bayi terdengar dari dalam ruang oprasi.

Disarankan untuk sambil mendengarkan lagu sun raha🎶

Shakti mengangkat wajahnya ia langsung bangkit dari kursi saat pintu terbuka.
"Dok bagaimana?"
"Selamat untuk kelahiran putri anda pak"
"Istri saya?"
"Ahh maaf dia tidak bisa di selamatkan dia sudah berjuang selama 2 jam dia adalah wanita yg hebat, dan maaf kami sudah melakukan yg terbaik"
"Ngga mungkin.. ini ngga mungkin.. radh.. radh.."
Shakti menerobos masuk kedalam ruang Operasi radh masih terbaring disana suster melepaskan alat bantu pernafasan yg di kanakan radh.
"Radh.. bangun sayang.. kamu harus lihat putri kita"
Shakti mengambil bayi dari tangan suster lemah.
"Lihat anak kita cantik radh.. kamu pengenkan denger anak kamu panggil kamu mommy.. bangunn radh kita butuh kamu.. putri kita butuh kasih sayang kamu"
Perlahan air mata shakti jatuh di pipi putrinya.. spontan putrinya menangis kencang.. lebih keras dari sebelumnya kakinya terus menendang-nendang. Shakti merasakan linu di dada ia berfikir mungkin purtinya membutuhkan pelukan ibunya.
Dengan tangan yg lain shakti membuka kancing baju radh menaruh sang bayi pada pelukannya.
Benar saja putri kecilnya diam dan tenang.. tangannya sibuk meronta-ronta wajah radh seolah mencoba membangukan radh yg sudah tertidur panjang.
Ny. Arora menangis di pintu dengan priya yg memeluknya.
"Sabar tante.. sabar.."
"Radh.. "
Melihat banyak air mata disekelilingnya sidh menjadi melow matanya seperti berair.

Shakti mencoba menguatkan dirinya, mengusap air matanya yg masih membasahi pipinya.. ia kembali menggendong putri kecilnya tapi sang bayi kambali menangis kencang.. shakti berusaha menenangkan dengan sedikit mengayunkan tubuh si kecil,tapi putrinya belum juga diam shakti menatap sayu istrinya yg masih menutup matanya.

Sesuatu terjadi..
Perlahan jari telujuk radh bergerak.. semua melihatnya shakti tercengan. Sidh bergegas memanggil dokter.
Sementara beberapa suster yg masih di dalam langsung memasang kembali alat bantu pernapasan pada radh.
Alat pendeteksi detak jantung kembali berfungsi namun masih lemah dokter kembali memasuki ruangan.
"Sus.. tolong alat kejutnya"
"Baik dok"
"Oke hitungan tiga.. satu.. dua..tig.. dreetttt.. sekali lagi satu dua tig.. dreeett.. ah syukurlah"

Dokter tersenyum pada shakti menganggukan kepalanya memberi isyarat jika radh selamat.. sungguh sebuah keajaiban shakti melirik orang-orang yg berada di luar mereka menangis.. tapi kali ini mereka menangis karna benar-benar bahagia.
"Kita akan bersama-sama sayang daddy mommy juga kamu" shakti mencium putrinya lembut sembari menatap wajah radh yg terlihat seperti tersenyum.

Hehe gimana nih cerita di part ini? Apa yg kalian rasain?
Isi di komentar ya 😂

Kritik saran komen
Jangan lupa vote😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang