Part 38

741 89 8
                                    

Hari mulai pagi.. sudah seperti biasa sebelum jam di meja berbunyi radh sudah lebih dulu bangun jam masih menunjukan pukul 5.00 radh bangkit dari tempat tidur mencari shakti yg tidak berada di kamar radh berjalan pelan menuju ruang kerja shakti.
Benar saja shakti berada di ruang kerjanya tertidur pulas di meja dengan laptop yg masih menyala radh tersenyum membelai rambut shakti. Shakti terbangun karna merasakan belaian tersebut.
"Radh kamu udah bangun?"
"Iya kamu baru tidur shakti?"
"Ngga ko cuma ngerjain tugas kantor sedikit terus ketiduran"
"Ya udah masih ada waktu setengah jam buat tidur lagi.. nanti aku bangunin jam setengah 6 yah"
"Ngga usah radh.. aku udah bangun ko.. udah mending kamu tiduran di kamar biar aku yg siapin sarapan"
"Shakti aku ngga papa ko.. maaf ya gara-gara aku kamu jadi harus tidur.."
"Radh.. jangan ngomong gitu aku ngga keberatan ko.."
shakti memeluk radh seketika kantuk serta lelah yg ia rasakan memudar begitu saja mungkin itu adalah bagian kecil dari the power of love.
"Ya udah mending kamu bersih-bersih sekarang biar segar aku siapin sarapan"
"Jangan terlalu cape ya radh"
"Iya shakti.."
"Ehh bentar (tarik tangan) morning kiss?"
"Hehe kalo jatah inget terus ya"
"Haha harus dong"
Radh mencium kening, pipi kanan dan kiri kedua mata hidung dan terakhir radh memberi kecupan lembut di bibir shakti. Shakti hanya tersenyum terpaku sementara radh sudah beranjak meninggalkan ruang kerja shakti.
"Radh belum mandikan yah? Tapi kenapa auranya beda gitu yah hehe kaya ada sesuatu.. hufhh shakti sadarlah istri kamu emang cantik meski belum mandi sekali pun.. huhh mandi mandi"
Shakti melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mandi.

Tak lama kemudian shakti berjalan menuruni anak tangga yg sudah di sambut hangat dengan senyum termanis oleh istrinya tersebut.
"Morning.."
"Morning (cium kening)"
"Aku udah siapin susu hangat dan ini roti dengan selainya"
"Radh ngga usah repot-repot kan aku juga bisa sendiri"
"Ngga papa ayo di makan"
"Kamu ngga makan?"
"Hehe nanti setelah kamu makan"
"Kenapa gitu?"
"Ngga papa pengen liatin kamu dulu"
"Hmm (pegang jidat)"
"Kenapa? (Melongo)"
"Kamu baik-baik ajakan radh?"
"Iya emang aku kenapa?"
"ya ngga biasanya kamu gini biasanya tiap pagi ngeledekin aku tapi pagi ini kamu perhatian banget sama aku"
"Kenapa emang seorang istri ngga boleh perhatian sama suaminya?"
"Terpojok deh.. tapi suami juga ngga bakal nafsu makan kalo istrinya ngga ikut makan"
"Huhh biasa aja"
"Ya harus bisa sini biar aku bikinin roti selai buat kamu"
Radh hanya tersenyum.. mereka menyantap sarapan pagi dengan hikmat dengan sedikit obrolan kecil diantara keduanya.
Beberapa menit kemudian mereka usai sarapan. Seperti biasa radh mengantar shakti hingga di depan rumah.
"Ini tasnya.. hati-hati di jalan.. jangan ngebut-ngebut terus jangan malem-malem ya pulangnya"
"(Lirik) emang ada apa?"
"Ngga papa sih aku cuma pengen ngabisin banyak waktu sama kamu di rumah"
"Aaaaa.. ngga mau berangkat kerja deh"
"Loh kenapa?"
"Asam lambung kabuh"
"Sejak kapan kamu kena asam lambung shakti?"
"Barusan.. radh.. kamu bikin aku ngga rela ninggalin rumah tau ngga"
"Hehe ko bisa"
"Ya bisalah.. kamu manja banget hari ini duhh udah ah aku mau telfon atasan aku dulu"
"Hehe jangan.."
"Jangan gimana? Kalimat kamu yg tadi itu ngegoda banget tau"
"Apa sih shakti itu di liatin tetangga ah"
"Pagi Mr. Mrs. Arora"
"Pagi.." ucap radh dan shakti salting
"Oke denger.. maaf kalo hari ini aku jadi ngerepotin kamu.. tapi kamu mulai sekarang kamu harus lebih giat buat cari nafkah shakti"
"Kenapa?"
"Banyak tanya ih.. ya buat kehidupan kita di masa depanlah"
"(Cubit pipi) tumben pinter.."
"Hehe ya dong sayang S2 kalo ngga pinter"
"Apaan wisuda aja belum ko"
"Ahh ngeledek ih nyebelin"
"Hehe bercanda aku berangkat sekarang ya"
"Iya bye"
Shakti beranjak dari hadapan radh menuju mobilnya tiba-tiba shakti berbalik memeluk radh yg hendak menasuki rumah.
"Iloveyou"
"(senyum) loveyou to"
Terakhir shakti mencium pipi kiri radh dan bergegas memasuki mobil.. radh melambaikan tangannya hingga mobil shakti tak lagi nampak. Di dalam mobil shakti terus senyum nyengir tak jelas.

---------------------------------------

Tak terasa hari mulai terik radh masih nyaman duduk di sofa sembari menonton tv.
"Masih jam segini kenapa disaat seperti ini waktu terasa begitu lama ya.. apa cuma perasaanku doang"
Dreeeggghh ponsel radh bergetar +9XXXXXXXXX
"Nomer baru.. (geser) halo"
"halo Mrs. Arora? Bagaimana kondisi anda sekarang apa masih merasa pusing"
"Tadi pagi pas bangun lumayan sih dok cuma sekarang ngga terlalu terasa pusingnya"
"Syukurlah.. tolong jaga kondisi anda agar tetap fit"
"Iya terimakasih dok jadi merepotkan"
Radh cukul lama berbincang dengan sang dokter singkat cerita...
"Iya sekali lagi terimakasih dok atas bantuannya"
Radh menutup telfonya tersenyum penuh arti ia kembali menatap ponselnya.

Sementara di kantor shakti begitu sibuk dengan pekerjaannya.
"Shakti tolong copy file yg baru saya kirim"
"Iya pak"
"Satu lagi.. jam makan siang kamu bisa temani saya?"
"Tentu pak"
"Baik nanti saya tunggu setelah jam makan siang"
Shakti kembali memulai pekerjaannya ia melihat ponselnya di meja berfikir untuk menelfon radh..
Radh-> "Ayo telfon dong shakti"
Shakti-> "Telfon radh ngga ya"
Radh-> "kenapa ngga bunyi-bunyi sih ini hp"
Shakti-> "radh lagi ngapain ya?"
Radh-> "shakti ngapain sih? Apa sesibuk itu"
Shakti-> "Radh udah makan belum ya"
Shakti & Radh-> "telfon aja deh"
Mereka menelfon di waktu yg bersamaan.

.. Nomor yang anda hubungi sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi the number your calling is bussy blablabla ..

"Mungkin shakti banyak kerjaan huffhh bosan sekali"
"mungkin radh sedang masak makan malam"
"Shakti apa kamu sudah makan?"
"Ahh sebenarnya belum pak tapi.."
"Ya sudah kita makan diluar saja ayo.."
"Terimakasih pak"

Sebuah mobil memasuki kawasan resto bintang 5.
"Ayo turun shakti"
Mereka memilih tepat duduk.
"(Duduk) Maaf jadi merepotkanmu shakti"
"Tidak masalah pak tapi kenapa kita disini apa kita akan rapat dengan client"
"Ahh tidak sebenarnya ini urusan pribadi hehe bagaimana ya ngomongnya saya jadi malu"
"Oh tidak perlu malu pak santai saja"
"Baiklah.. sebenarnya hari ini adalah ulang tahun pernikahan saya dengan istri yg setahun tapi saya tidak tahu ingin memberinya apa?"
"Lalu bapak ingin minta saran saya begitu?"
"Iya.. maaf kemarin saya mendengarmu berbicara di telfon dengan istrimu dan saya merasa iri dengan sikapmu dan mungkin kamu adalah orang yg tepat untuk di mintai saran mengenai hal ini"
"Hahaha bapak ini lucu.. maaf sebelumnya saya jadi tidak sopan pak tapi pernikahan kami bahkan belum genap 6bulan"
"tidak papa kau bisa panggil namaku saja shakti kita tidak berada di kantor bukan"
"Ahh baiklah.. jadi seperti apa istrimu saif?"
"Dia itu........"
Singkat cerita........

"Sudah jam 6 sore"
"Hehe apa kau ada janji dengan istrimu?"
"Mmm mungkin sebenarnya radh sedang sakit jadi aku sedikit khawatir"
"Oh jadi radh nama istrimu?"
"Hehe iya lain kali akan ku kenalkan secara langsung"
"Okelah.. ya sudah sebaiknya kau cepat pulang mungkin dia sudah menunggumu"
"Ahhh trimakasih saif maaf jadi merepotkan"
"Tidak aku yg trimakasih untuk sarannya.. ayo mobilmu ada di kantorkan?"

------------------------------------------

Radh duduk di ruang tamu dengan teh yg mulai dingin wajahnya terlihat sangat cemas hampir menangis.
"Shakti.."
30 menit kemudian
Suara mobil memasuki garasi, shakti membuka pintu rumah dan melihat radh sangat lelah hingga tertidur di sofa, shakti menghampiri dan duduk di samping istrinya tersebut.
"Astaga dia sampe ketiduran (elus pipi) basah? Dia menangis? Kenapa?"
"Eeeww shakti.. kamu sudah pulang? Aku buatin kamu teh (ambil) ini.. ehh tapi sudah dingin maaf huhuhu (nangis lagi)"
"Hei.. tidak papa aku tetap akan meminumnya sini.. (minum) jadi kenapa kamu menangis radh?"
"Aahh tidak aku tidak menangis aku hanya senang kamu pulang"

Shakti melepaskan nafas panjang langsung memeluk dan mencium kening radh cukup lama. Ia tak lagi ingin bertanya apa-apa pada radh ia mengerti di saat seperti ini radh mungkin lebih ingin menjernihkan fikirannya lebih dulu.
"Oh iya bagaimana jika kita makan.. aku sudah buatkan makanan favorit kamu loh shakti ayo (tarik tangan)"
Radh menarik kursi untuk shakti memaksanya duduk di tempat yg ia siapakan.. mengambilkan piring menuangkan makanan untuk shakti mengambilkan garpu dan sendok untuk shakti.
"Radh..."
"Iya kenapa? Apa masakannya tidak enak?"
"Tidak.. tapi kenapa jadi kamu yg melakukan semuanya? Aku bisa lakukan sendiri ko"
"Kenapa? (Murung) Kamu tidak suka shakti?"
"Ehh bukan begitu.. aduhh aku salah ngomong ya tidak radh aku suka ko tapi.."
"Tidak papa kamu pasti risih ya"
"Tidak radh.."
"Yaudah aku mau kekamar saja"
"Ehh radh jangan begitu.. aduhh dia kenapa sih sensitif sekali"
Shakti berjalan mengikuiti radh di belakang.
"Radh..."
Radh terus berjalan mengabaikan shakti.. brakkkk suara pintu tertutup dengan keras.
"Radh.. dengerin dulu kamu ko ngambek gitu sih.."
"(Hening)"
"Radh.. buka dong pintunya radh.. radh sayang.."
Di dalam radh duduk diam di tepi ranjang perlahan air matanya turun.. ada penyesalan juga rasa kesal yg bercampur menjadi satu terasa rumit untuk di jelaskan dengan lisan.. radh hanya menangis dan menangis.

Kritik saran komen
Jangan lupa vote ya😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang