Part 22

867 78 0
                                    

Radh duduk di tepi ranjang terus menatap shakti serius.
"Sebenernya kita mau kemana shakti?"
"Seneng-seneng tapi menghasilkan uang kita enjoy tapi uang tetep dateng"
"Maksudnya?"
Shakti hanya terus tersenyum.
Skip//> .....
"Shakti kamu serius mau ngelakuin ini?"
"Iya dong radh kenapa ngga"
"Tapi ko aku ragu ya"
"Mmm ragu gimana sih kamu bisa narikan kemaren ini juga sama nari cuma lebih tari modern (dance) dan berbaur sama pengamen jalanan mereka nyanyi kita yg ngedace ayo kita mulai biar itu kotak disana banyak  uangnya"
"Sebenernya aku ngga habis fikir shakti bakal ngelakuin ini? Aku fikir shakti orangnya kaku tapi dia juga tau caranya seneng-seneng" ucap radh dalam hatinya.
Mereka mulai menari bersama berbaur dengan seniman jalanan lain. Ada musik dan pertunjukan lain.


Musik berhenti shakti masih memeluk radh keduanya tersenyum sangat bahagia sangat bahagia tanpa mereka sadari orang lain pun dapat melihat kebahagiaan mereka.
penoton bersorak menjatukan beberapa dolar dan koin di kotak yg memang sudah di letakan disana oleh shakti.
"Haha thank you thank you"  radh kembali memperhatikan shakti.
Bagaimana bisa sebuah tawa seperti ini bisa menyentuh layaknya melodi yg menenangkan hati radh mengusap air matanya yg hampir jatuh. Shakti memeluk radh dari belakang.
"Gimana? Serukan? Haha"
"Love you (cium pipi)"
Mereka kembali bertatapan.

-------------------------------

Di kolam renang. Priya sedang berbaring di kursi dengan kaca mata hitam dan orange juice di meja kecil sampingnya.
"Priyaa gimana radh udah ngabarin kamu?" Ucap shahid yg tiba-tiba datang.
"Ahh masih belum tak ada kabar darinya"
"Hufhh priya apa kamu tau bagaimana aku begitu mengkhawatirkannya"
"Kenapa? Bukankah dia bersama dengan kekasihnya"
"Justru itu aku lebih khawatir, kamu taukan dia orang yg ngincar radh? Aku ngga bisa liat radh hancur karna pria itu"
"Tapi bagaimana jika mereka sudah menikah dan bahagia"
"(Tatapan sinis) aku ngga akan biarkan itu berlangsung lama"
Ucapnya ketus kemudian berlalu meninggalkan priya yg mulai menangis.
"(Ucap air mata) apa ini? Khawatir akan sahabat? Atau kalimat itu terdengar menyakitkan untukku"

Sementara itu..
Shakti dan radh masih terlihat berkeliling di taman kota.
"Radh.."
"(Tengok) iya"
"Apa kamu bahagia?"
"Hehe yes of cours Mr. Arora hari ini aku melihat dirimu yg lain lagi katakan apa kamu memiliki banyak kepribadian?"
"Maksudmu? (Senyum)"
"Ya ngga abis tiap hari sepertinya aku selalu dapet kejutan dari kamu"
"Benarkah? Tapi apa pun akan aku lakukan demi kebahagiaanmu radh"
"(Peluk) selama itu terus bersamamu aku akan terus bahagia"
Mereka masih duduk santai di taman tak menyadari bahwa sejak tadi shahid sudah memperhatikan mereka, radh melirik arah shahid berdiri dan bergegas shahid mengkah meninggalkan mereka. Tapi radh menyadari kepergian shahid.
"Shahid (dalam hatinya)"
"Kenapa ko kaget gitu"
"Ahh ngga tadi sepertinya daun itu gerak-gerak"
"Haha ngaco kamu radh kan ini ruang terbuka banyak angin wajarlah daun gerak juga"
"Hehe iya sih *shakti tadi aku liat shahid dia nemuin kita. Aku harus gimana? Apa aku harus bilang ke kamu soal ini? Tapi  aku takut* shakti..."
"Iya ko murung gitu"
"Aaaaa aaku tadi liat seseorang yg kayanya ngawasin kita"
"Hehe shahid?"
"(Kaget) kamu tau?"
"Ya aku liat jelas tadi dia ngeliatin kita haha masih bego aja itu orang ngintai ko ngga tau tempat aman"
"Kamu ko kaya santai gitu sih dia pasti punya rencana buat nyerang kita"
"Ya terus gimana radh? Aku udah biasa ngelawan dia tenang yah"
"Tapi waktu di praha kita milih menghindar terus sekarang apa? Apa kamu punya rencana?"
"(peluk usap pipi) radh relaxs.. aku emang ngga punya rencana tapi aku siap untuk mengadapai apa pun nanti bersama kamu, dan saat di praha kenapa kita milih menghindar? Kareena seorang wanita radh masa aku ribut sama perempuan"
"Shakti kamu ngga ngerti shahid mungkin saja lebih membahayakan dari kareena, dia itu si ambisius dan sejujurnya aku sudah tau ini sejak kemarin"
"Jadi itu yg kamu khawatirkan sejak semalam?"
"Iya kemarin aku bertemu priya blablabla cerita panjang lebar"
"Tunggu sepertinya ada yg aneh radh.. kenapa papi kamu baru nyuruh shahid nyari kamu setelah kamu sebulan lebih.. kenapa ngga sejak awal kamu kabur?"
"Entahlah ayah emang gitu shakti kadang ngga jelas"
"Bukan ayah kamu.."
"Bukan ayah maksudnya gimana?"

     Hari mulai terik radh lebih dulu kembali hotel.
"Ya udah jangan lama-lama"
"Iya bentar doang ko radh.. aku pergi dulu ya" shakti berjalan melanjutkan langkahnya setelah mengantar radh  di depan hotel.
  ---- Coffie cafe ---
Shakti menarik kursi untuk duduk dan di hadapannya sudah terdapat shahid.
"Hai.. apa kabar bro?"
"Ciihh.. berani sekali kau menemuiku disini"
"Hahh kenapa aku harus takuuuutt"
Terjadi tatapan tajam antara keduanya.
"karna kau sudah menemuiku disini, akan aku buat kedatanganmu tidak sia-sia jadi dengar baik-baik ini adalah peringatan terakhir untukmu menjauh dari kehidupan radh"
"Apa aku harus menurutinya?"
"Sangat.. sangat harus"
"Hoaammm (menguap) sayangnya aku tidak tertarik dengan tawaran itu.. jadi mungkin harus ku katakan juga itu akan sia-sia.. baiklah nikmati harimu and good luck ..oh satu lagi lain kali tidak perlu  berbohong seperti pecundang takan saja kau yg menginginkan radh bukan ayahnya (tertawa)" mendengar hal itu shahid terus mengepalkan tangannya kesal sementara shakti berlalu begitu saja.
"(Ambil ponsel) hei.. aku ada penawaran bagus untukmu ambilah penerbangan menuju dubai.. ya akan ku kirimkan alamatnya untukmu" shahid menutup telfonya kembali mengambil cangkir kopi di hadapannya.

Kritik saran komen
Jangan lupa vote 😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang