Part 9

853 95 12
                                    


Keadaan mulai membaik shakti membetulkan kembali posisi duduknya radh.
"Kamu hebat" shakti tertawa kecil
"Aku ngga akan suka hal tadi"
"Kenapa?"
"Aku ngga nyaman tau"
"Masa? Tadi aku liat kamu asik-asik aja nyandar di..awww"
Radh mencubit shakti kuat.
"ngga perlu di terusin"
"Hehe oke-oke" shakti terus saja menahan tawanya melihat ekspresi wajah radh di spion motornya.
... sriitttthhh ... motor berhenti di sebuah hotel bintang 5.
"Ngapain kita disini?" Radh menatap shakti curiga.
"Udah ikut aja"
Shakti berjalan lebih dulu sementara radh masih clingak-clinguk mencari kepastian.
"Selamat sore ada yg bisa kami bantu?" Ucap wanita resepsionis
"Ya saya pesan 1 kamar untuk saya dan istri saya" ucap shakti santai.
Mendengar hal tersebut radh tercengang jantungnya seperti terlepas begitu saja.
"Sebentar, hoeny (lambaikan tangan)"
Shakti merangkul pundak radh menuju lifh hotel.
"Shakti kamu sudah gila ya 1 kamar untuk berdua, oh tuhan aku tidak bisa percaya ini" radh berusaha menenangkan jiwa dan mentalnya yg hampir ambruk karna tingkah shakti.
Mereka memasuki kamar 185.
"Ini benar-benar tidak adil tuhan" radh berseru keras.
"Udah..? Ya ampun radh segitunya ya kamu takut aku punya alasan tersendiri kenapa cuma ambil satu kamar"
"Iya dan alasan iti adalah kesempatan dalam kesempian" radh meledak-ledak kesal.
Shakti melotot serius melihat radh yg terus berbicara ia berjalan manju mendekati radh. Semakin dekat.. dekat.. dekat...hingga terpojok di ujung dinding. Radh menatap shakti ketakutan kakinya sudah bersiap untuk menendang.
"Hehe kenapa sih sampe segitunya takut, radh aku ngga pernah berfikir seperti itu maksud aku adalah selain hemat biaya aku juga lebih gampang ngawasin kamu"
Shakti berjalan menuju sofa.
"Aku tau aku ko aku bukanlah pria baik tapi tidak menjadikan alasanku untuk macam-macam dengan orang yg aku sayangi" jelas shakti mengutak-atik ponselnya. Radh masih diam dipojokan ruangan menatap shakti ada getaran baik dalam setiap ucapannya. Mungkin wajar saat ini jika radh masih memiliki rasa takut bersama shakti bukan hanya karna dia orang yg mengincarnya tapi juga faktanya shakti juga seorang laki-laki normal bukan?😆
"Udah mending kamu mandi dulu bersih-bersih, aku mau kebawah cari makanan" shakti beranjak keluar kamar biasa saja. Radh melepaskan nafas dengan lega.
"Huffhh tenang radh masa cuma karna ucapan seperti tadi kamu punya niat meluk bilang maaf.. gengsi radh gengsi"
Radh berjalan menuju kamar mandi.
"Yah basahh" seru radh heboh sendiri di kamar mandi

------------------------------

Sementara shakti pergi keluar hotel dengam motornya..
Beberapa menit kemudian..
Shakti behenti di pusat perbelanjaan membeli beberapa buah tiba-tiba ia langkahnya terhenti melihat sebuah toko.

Setengah jam kemudian..
Radh keluar kamar mandi hanya mengenakan handuk baju menutupi tubuhnya.
"Yaelah kenap pake jatuh segala ini baju kalo tetep di pake yg ada masuk angin kalo pake ini doangggg.."
Tiba-tiba shakti membuka pintu kamar.
"Shakti.." seru radh yg berusaha menutupi sebagian tubuhnya yg terbuka.
"(Melotot tersenyum) hehe kenapa santai aja lagi" ucap shakti masih memperhatikan tingakah radh

"(Melotot tersenyum) hehe kenapa santai aja lagi" ucap shakti masih memperhatikan tingakah radh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa-apa? Santai? No.. aku bukan cewe kebarat-baratan yg sering kamu liat di bar.. sana menghadap sana"
"Gadis ini" shakti memutar tubuhnya membelakangi radh yg terlihat panik.
"Ini aku berdiri begini sampai kapan?"
"Eeee sampai baju aku kering"
"What? (Kaget)" shakti mencoba memutar tubuhnya tapi radh terus saja berseru.
"Ehh siapa suruh hadap sini, tetep kesana.. ini semua karna tadi aku ngga sengaja jatuhin aju aku ke air.. jadi selama belum kering jangan nengok-nengok belakang"
Shakti tersenyum mendengar ucapan radh. Ia memeberikan tas belanjaannya agar radh mengambilnya.
"Ini.. aku tadi sengaja beli baju buat kamu mungkin cocok kalo kamu pake disitu juga ada.."
Ucap shakti menggantung.
Radh melihat isi tas tsb.
"Kamu beli ini(pakaian dalam wanita)?"
"Ya gimana aku fikir kamu butuh itu"
Radh melotot heran..
"Sebelum aku masuk kamar mandi jangan dulu noleh"
"Brugghh" pintu tertutup
Shakti tertawa kecil menggoda radh yg terus saja seperti itu.

------------------------------

Malam hari shakti masih sibuk dengan laptopnya jam sudah menunjukan pukul 10 malam,
Radh sudah mulai menguap matanya semakin berat.
"Masih lama?( kucek-kucek mata)"
"Iya.. kenapa?"
"Aku ngantuk shakti"
"Bentar yg nyuruh kamu nemenin aku siapa radh? Kamu kalo ngantuk ya tidur aja" shakti tertawa kecil
"Oh dasar ngga tau terimakasih udah di temenin juga" radh bangkit sewot
"Hehe oke-oke thanks ya.. sekarang kamu tidur karna mungkin ini akan jadi malam yg panjang buat kamu" ucap shakti asal
Radh memilah-memilih ucapan shakti barusan.
"malam panjang? Apa maksudnya" gumam radh dalam hati
"Kenapa masih berdiri, sana tiduran di kasur katanya ngantuk?"
"Ngga.. aku ngga ngantuk aku akan duduk disini (kasur) ngawasin kamu awas kalo macam-macam"
Shakti hanya menggeleng pasrah pada radh yg keras kepala.

    Jam berputar cepat hari semakin larut shakti telah usai dengan urusannya. Ia melirik kearah radh yg sudah memejamkan matanya.
Ia berjalan mendekati radh dan mengangkat tubuhnya agar tertidur dengan posisi yg nyaman menarik selimut untuknya. Mata shakti terus terkunci pada paras cantik nan mempesona radh sesekali shakti membelai lembut pipi radh.
"Selamat tidur wanita cantik"
Ucap shakti mencium tangan halus radh, shakti kembali berjalan menuju sofa untuk tertidur karna besok adalah hari yg besar untuknya dan radh, ia tau hal itu akan sulit baginya.
Tapi takan ada yg menghalangi tekadnya selama radh bersamanya. Karna untuk shakti saat ini radh adalah nyali bahkan kekuatan terbesarnya.

Apa nih? Kira-kira besok mereka bakalan seru-seruan apa lagi?
Hehehe di tunggu aja kelanjutannya ya😜

Kritik saran komen
Jangan lupa vote ya😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang