Part 29

655 83 8
                                    

Siang itu benar-benar hari yg muram. Shahid dan Shraddha masih di bandara mereka duduk menatap lurus.
"Maaf raddha aku tak bermaksud begitu, aku tau kalimat tadi menyankitimu"
"Kau tau paman meski kau memarahiku bahkan menampar dan memukul aku tak pernah bisa benci padamu, selama ini kau menjagaku merawatku layaknya keluargamu sendiri kau menyekolahkanku aku inget hari saat aku bisa melihat kembali saat usiaku 12 tahun.. bertahun-tahun hingga aku kini bukan lagi seorang anak tapi seorang gadis, selama itu apa saja yg kau sembunyikan dariku?"
"(Kaget) apa maksudmu?"
"paman selama ini aku menganggapmu sebagai seorang pahlawan aku selalu melihat kebaikanmu meski kau sedikit keras kau tak pernah memaksa suatu hal bahkan jika itu ambisimu, lalu bagaimana dengan sekarang?"
"Apa yg kau bicarakan raddha jangan berbicara omong kosong padaku"
"Mereka tak terpisahkan paman.. seberapa kali kau mencoba mereka tetap akan kembali bersama seberapa kau coba memisahkan mereka tetap akan bertemu kau adalah sahabatnya bukan? Apa yg kau lakukan sekarang mungkin akan membuat hubungan kalian semakin jauh.. bahkan radh mungkin akan membencimu nantinya"
Shahid melepaskan nafas panjang menyondongkan tubuhnya letih.
"Aku tau ini mungkin terdengar munafik tapi dia benar-benar mengingatkanku tentang kehadiran orang tuaku"

Flashback Shraddha------

Shraddha mulai menaiki ranjang. Ia tersenyum menatap shakti ia meraih kancing kemeja shakti.
Sebuah tangan menghentikan niatnya.
"Shakti (kaget) bagaimana bisa? Harusnya kau.. kau"
"Kenapa? Keget hehe (bangkit)"
"Kenapa kau masih bangun harusnya kau tidur"
"Ya jika aku sempat minum tadi"
"Maksudmu"
"Sudahlah raddha bahkan aku sudah menyadari actingmu kurang tepat, saat kau menjatuhkan hpmu kau menaruh sesuatu diminumanku aku tau itu sebabnya aku menumpahkan minuman di tanganmu sendiri setalah kau di pergi aku menggantinya dengan yg baru hoaaamm.. jadi ngga seru yah.. (menekan tangan) jadi apa tujuanmu dengan kareena?"
"Kau tahu itu juga?"
"(diam lebih kuat)"
"Oke.. tapi lepaskan dulu tanganku, ini sakit heii aku ini seorang wanita bisakan sedikit menghormatiku sebagai wanita"
"Haha wanita? Baru kali ini aku melihat gadis cantik sepertimu bahkan lebih memalukan dari pel*cur apa kau sudah lama memiliki hasrat yg tak tercurahkan hingga melalukan pembiusan halus"
Plaaaakkk sedikit tamparan kilat melintas di pipi shakti.
"Jaga bicaramu aku tidak pernah merasa lebih terhina seperti ini (nangis) bahkan saat posisiku tak menguntungkan karna orang tuaku tlah tiada, jika bukan karna suatu kebaikan yg terus kudapat mungkin aku juga akan malu melakukan ini"
"Heyy... maaf jika ucapanku tadi menyakitimu.. aku tak bermak.."
"Tidak papa shakti mungkin itu juga pantas untukku"
"Sudah.. tenangkan dirimu.. kau bisa menceritaka masalahmu padaku"

Shraddha mulai menceritakan kejadian yg menimpa dirinya jua orang tuanya, saat shahid memberikan bantuan padanya menariknya menjadi keluarga semua shraddha dapatkan uang jajan pendidikan berkualitas fasilitas yg memadai.. tapi ada hal yg tak pernah ia dapat dari shahid kedekatan layaknya keluarga sesungguhnya.. baik shahid atau shradda tak pernah berbicang masalah pribadi mereka apa yg mereka hadapi dan rasakan.

"Jadi kau adalah keponakan angkat si bodoh? Ohh sorry maksudku shahid?"
"Ya begitulah.. beberapa hari lalu dia menghubungiku untuk kembali ke dubai.. dan melalukan tugas tersebut.. aku merasa bersalah pada awal melakukannya direstoran dari sekian pengunjung kalian adalah pasangan serasi yg pernah aku lihat hihihi"
"Bisa ketawa ya walau udah bikin radh kabur"
"Hehe maaf terbawa.. setelah saat ini sejujurnya aku memang tertarik padamu rencananya jika ini berhasil mungkin aku menang dari kareena"
"Raddha dengar.. seluruh hidupku saja sudah ku serahkan pada radh apa lagi soal cinta atau perasaan lainnya.. kamu masih muda banyak pria yg tertarik padamu"
"Aku tau.. maafkan aku"
"Baik aku akan memaafkan jika kau mau melakukan sesuatu untuk menebusnya"
"Kurasa tidak ada pilihan lain"

Keesokan paginya raddha mulai menuruti permintaan shakti.
Ia menelfon shahid meminta bertemu.. rencana awal raddha harus tau shahid akan kemana membawa radh.. meski ia mengatakan new york shahid bukanlah tipe orang yg seperti itu.
Rencana awal pun gagal tapi di luar dugaan ternyata isi hati radh menjadikannya sebuah ide yg mengalir.

👧 Airport Toilet

Radh mengusap kembali air matanya kembali mencuci wajahnya berulang.
"Percuma itu juga tidak akan membuatmu lebih baik bukan radh?"
"(Kaget) shakti...!!!"

"Kenapa radh? Aku suami kamu loh radh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa radh? Aku suami kamu loh radh.. masa kaget denger suara suamai"
"Ngga usah basa-basi ngapain kamu disini?"
"Harusnya aku yg tanya? Sedang apa kamu disini? Kemana kamu akan pergi? Jangan karna shahid mengatakan kau akan pergi ke new york kau bisa begitu saja mempercayainya"
"Hentikan.. dia sahabatku shakti kau tidak pantas mengatakan hal yg kau sendiri belum tentu mengenalnya dengan baik"
"Radh.. aku tau itu tapi dia dan aku sama laki-laki dan sangat mudah memahami apa yg sebenarny dia inginkan"
"Aku bilanh hentiiiikkkann.. jika kau hanya ingin bicara itu saja sebaiknya minggir jangan halangi jalanku"
"Dia yg malakukan ini radh"
"Melakukan apa?"
Di balik pintu munculah perlahan sosok raddha di tengah-tengah mereka.
"Maaf radh..(lirihnya takut)"
Raddha mulai menjelaskan semua yg terjadi padanya dan shakti adalah ulah kareena dan shahid.
"Maaf radh aku membuatmu kesulitan dan ini cicin asli milikmu yg di sembunyikan oleh pamanku"
"Jadi.."
"Iya paman telah menukarnya saat kau mabuk"
"(Senyum) tidak papa aku berterimakasih untuk semua ini"
"Radh...ko terimakasih" rengek shakti
"Husshh diem urusan kita belum selesai, jadi raddha bisakah kamu membantu kami sekali lagi"

Back reality
"Jadi itu yg terjadi?"
"Iya paman.. maaf aku tidak melakukan tugasku dengan baik"
"Kemana mereka pergi?"
"Aku tidak tahu.. maaf"
"(Usap rambut) aku baru sadar kau mulai beranjak dewasa.. haha jadi kau memilih merelakan shaktimu"
"Paman hentikan itu memalukan"
Suasana kembali cair raddha dan shahid terus bergurau ria di tengah-tengah keramaian bandara.

Sementara shakti dan radh berada di seuatu tempat.
"Harusnya kamu cepet peka dong shakti pas aku cemburu"
"Loh ko nyalahin aku radh kamu tuh kenapa bisa cemburu ngga jelas"
"Ngga jelas dimana semua udah nyata shakti ngga jelas apanya?"
"Stooopppp kalian ini bisa diem ngga ngga cape dari tadi ngoceh mulu" sentak seorang wanita melerai mereka.

Kritik saran komen
Don't forget to vote😘

Love And Adventure (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang